Esai

Orang-orang Yang Bertakwa dalam Islam

8 Mins read

Kata takwa tidak hanya melambangkan karakter, target dan tujuan hidup manusia dalam beragama. Kata takwa bergandengan dengan iman, pun iman bergantung dengan Takwa. Juga, letak kata takwa/ketakwaan didalam berbagai bentuk ayat-ayat Al-Qur’an itu tidak hanya diletakkan diawal kalimat, tetapi diletakan ditengah dan akhir kalimat.

Ini menandakan bahwa, karakter Takwa adalah seruan kepada setiap manusia untuk selalu meningkatkan kualitas keimanan lalu dijiwai dengan ketakwaan lalu dibarengi dengan amal shaleh kebajikan. Kata Takwa dalam konteks ayat-ayat Al-Qur’an adalah bentuk pernyataan, penegasan dan penyempurna setiap gerak ibadah, amal kebajikan manusia, dan pada ganjaran pahala di akhirat kelak dengan baik dan perasaan damai, ditempatkan bersama orang-orang beriman dan beramal shaleh di surga Allah SWT.

Misalnya, disebutkan dalam beberapa ayat-ayat yang membahas makna Takwa adalah, “Dan dalam qisas itu ada jaminan kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal, agar kamu bertakwa”(QS. Al-Baqarah ayat 179). “Diwajibkan atas kamu, apabila maut hendak menjemput seseorang diantara kamu, jika dia meninggalkan harta, berwasiat untuk kedua orang tua dan karib kerabat dengan cara yang baik, sebagai kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa”(QS. Al-Baqarah ayat 180).

“Wahai orang-orang yang beriman!, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”(Qs. Al-Baqarah ayat 183). “….Dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari atasnya, tetapi kebajikan adalah kebajikan orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”.(QS Al-Baqarah ayat 189). “….Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa”(QS. Al-Baqarah ayat 194).

“….Berbuat adil-lah, karena perbuatan adil/menegakkan keadilan lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.(QS. Al-Maidah ayat 8). “….Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang paling akhlaknya dan paling bertakwa”(QS. al-Hujurat ayat 13).

Dengan kata lain, manusia-manusia yang menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari dalam beragama, berwarga dan bermasyarakat adalah selalu berorientasi untuk menghayati keimanan, lalu diiringi dengan ketakwaan kemudian disertai amal shaleh kebajikan.

Manusia yang beriman dan bertakwa selalu diletakkan kepada manusia yang selalu berbuat, merawat dan menjaga perbuatan kebajikan dalam berbagai aspek kehidupan. Kemudian, mereka mendapat pertolongan, perlindungan, belas kasih dan petunjuk hidayah Tuhan Allah SWT yang maha kuasa.

Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan jangan kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”(QS. Ali-Imran [3]: 102)

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءًۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

“Wahai manusia! Bertakwalah kamu kepada Rabbmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan banyak laki-laki dan perempuan. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasimu.”(QS. An-Nisa’ [4]: 1).

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ

يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.”(QS. Al-Ahzab [33]: 70-71).

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada rasul-nya (Muhamad), niscaya Allah memberikan rahmatnya kepadamu dua bagian, dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan serta dia mengampuni kamu. Dan Allah maha pengampun dan maha penyayang”(QS. Al-Hadid ayat 28).

Baca...  Human Trafficking: Kejahatan Perdagangan Manusia

(18). Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (19). Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadi-kan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.(20). Tidak sama para penghuni ner-aka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh keme-nangan. (21). Sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir.(Q Al-Hasry ayat 18-21).

Dari ayat-ayat yang membahas tentang makna manusia-manusia yang beriman dan bertakwa adalah terdapat makna tertentu yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa adalah bahwa, manusia-manusia bertakwa itu selalu mengingat, mendalami dan menjiwai nikmat karunia dan petunjuk dari Tuhan Allah SWT. Selalu tunduk taat dan patuh atas setiap perintah, larangan, ajaran dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam norma etika kitab suci yang menjadi arahan dari Tuhan Allah SWT.

Dengan kata lain, manusia-manusia tidak cukup hanya sekedar beriman saja tetapi perlu juga bertakwa dan beramal shaleh. Karena perpaduan kualitas aspek kebajikan itu yang menjadi petunjuk arahan kompas moralitas yang memandu umat manusia dalam kondisi kemuliaan dan ditempatkan surgan Allah SWT.

Kemuliaan Takwa

……Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”(QS al-Hujurat ayat 10).

……sungguh, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah SWT ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah maha mengetahui, maha teliti”(QS. al-Hujurat ayat 13).

……Sedangkan Allah SWT pelindung bagi orang-orang yang bertakwa”,(QS. al-Jasiyah ayat).

…..Sedangkan kehidupan akhirat disisi Tuhan mu disediakan bagi orang-orang yang bertakwa “.(QS az-zukhruf ayat 35).

“Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada di taman-taman (surga) dan sungai-sungai, ditempat yang disenangi disisi Tuhan yang maha kuasa”,(QS. Al-Qamar ayat 54-55).

Maknanya bahwa, manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa adalah manusia yang selalu berada dalam petunjuk, pertolongan dan perlindungan dari Tuhan Allah SWT. Sebab, perbuatan kebajikan yang mereka kerjakan dalam interaksi sosial antara sesama dan menegakkan kebenaran nilai-nilai norma agama dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

Karena itu, manusia-manusia penting untuk memadukan menjiwai nilai keimanan dan ketakwaan agar setiap pikiran dan perbuatan mencipta harmonisasi kebajikan, kedamaian, kebahagiaan dan keadaban dalam bernegara.

Dengan demikian, manusia-manusia yang terbaik dilindungi oleh Allah SWT adalah manusia yang menggunakan akal fikiran dan hati nurani nya untuk beribadah kepada Allah, bermunajat dan bertasbih setiap fenomena kemahabesaran penciptaan alam semesta.

Manusia yang selalu berfikir jernih setiap proses pergantian waktu dari pagi ke siang lalu masuk sore hingga malam hari, semuanya berada dalam kekuasaan Tuhan yang kuasa. Manusia manusia yang terbaik dan bermanfaat adalah manusia yang selalu hidup. Manusia itu akan mendapat nikmat rezeki yang berlimpah serta mendapat perlindungan dari belas kasih Tuhan yang maha pengasih lagi bijaksana.

“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa ialah seperti (taman), mengalir dibawahnya sungai-sungai, senantiasa berbuah dan teduh. Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang yang ingkar kepada Tuhan ialah neraka”.(QS. Ar-Rad ayat 35).

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam sungai-sungai (taman-taman) dan didekat mata air yang mengalir. Allah berfirman, masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman. Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada di hati mereka, mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan dipan.

Baca...  Naskah Bima "Bo Sangaji Kai" Sebagai Ingatan Kolektif Bangsa

Mereka tidak merasa lelah didalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya, kabarkanlah kepada hamba-hamba ku, bahwa akulah yang maha pengampun, maha penyayang. Dan sesungguhnya azabku adalah azab yang sangat pedih”.(QS. Al-Hijr ayat 45-50).

“Dan kemudian, dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa, apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab, “kebaikan”, bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat balasan yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang-orang yang bertakwa, Yaitu surga-surga Adn yang mereka masuki, mengalir dibawahnya sungai-sungai, didalam surga itu mereka mendapat segala apa yang diinginkan. Demikianlah Allah memberi balasan bagi kepada orang yang bertakwa, Yaitu orang-orang ketika diawafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka para malaikat mengatakan kepada mereka, “asalamualaikum”. Masuklah kedalam surga karena apa yang telah engkau kerjakan”.(QS. an-Nahl ayat 30-32).

Akhirnya, manusia-manusia yang beriman dan bertakwa adalah manusia yang selalu berbuat kebajikan, berinfaq dan sedekah, saling tolong menolong dalam kebajikan dan kebenaran serta berlomba-lomba untuk berjihad membela kemuliaan nilai-nilai agama dalam setiap aspek kehidupan manusia beragama dan bernegara. Dan balasan dari keimanan dan ketakwaan yang disertai perbuatan kebajikan adalah Meraka mendapatkan tempat yang sangat mulia disisi Tuhan Allah SWT, yakni surga yang luas dijanjikan kepada orang-orang mukmin.

ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا )

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.”(QS. Al-Ahzab [33]: 70-71).

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada rasul-nya (Muhamad), niscaya Allah memberikan rahmatnya kepadamu dua bagian, dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan serta dia mengampuni kamu. Dan Allah maha pengampun dan maha penyayang”(QS Al-Hadid ayat 28).

(18). Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (19). Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadi-kan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.(20). Tidak sama para penghuni ner-aka dengan para penghuni surga; para penghuni surga itulah orang-orang yang memperoleh keme-nangan. (21). Sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir.(QS Al-Hasry ayat 18-21).

Dari ayat-ayat yang membahas tentang makna manusia-manusia yang beriman dan bertakwa adalah terdapat makna tertentu yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa adalah bahwa, manusia-manusia bertakwa itu selalu mengingat, mendalami dan menjiwai nikmat karunia dan petunjuk dari Tuhan Allah SWT. Selalu tunduk taat dan patuh atas setiap perintah, larangan, ajaran dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam norma etika kitab suci yang menjadi arahan dari Tuhan Allah SWT.

Dengan kata lain, manusia-manusia tidak cukup hanya sekedar beriman saja tetapi perlu juga bertakwa dan beramal shaleh. Karena perpaduan kualitas aspek kebajikan itu yang menjadi petunjuk arahan kompas moralitas yang memandu umat manusia dalam kondisi kemuliaan dan ditempatkan surgan Allah SWT.

Baca...  Kepemimpinan dalam Intelektual Profetik Konsep Liberasi (1)

Kemuliaan Takwa

……Bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat”(QS al-Hujurat ayat 10).

……sungguh, yang paling mulia diantara kamu disisi Allah SWT ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah maha mengetahui, maha teliti”(QS al-Hujurat ayat 13).

……Sedangkan Allah SWT pelindung bagi orang-orang yang bertakwa”,(QS al-jasiyah ayat).

…..Sedangkan kehidupan akhirat disisi Tuhan mu disediakan bagi orang-orang yang bertakwa “.(QS az-zukhruf ayat 35).
“Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada di taman-taman (surga) dan sungai-sungai, ditempat yang disenangi disisi Tuhan yang maha kuasa”,(QS Al Qamar ayat 54-55).

Maknanya bahwa, manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa adalah manusia yang selalu berada dalam petunjuk, pertolongan dan perlindungan dari Tuhan Allah SWT. Sebab, perbuatan kebajikan yang mereka kerjakan dalam interaksi sosial antara sesama dan menegakkan kebenaran nilai-nilai norma agama dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

Karena itu, manusia-manusia penting untuk memadukan menjiwai nilai keimanan dan ketakwaan agar setiap pikiran dan perbuatan mencipta harmonisasi kebajikan, kedamaian, kebahagiaan dan keadaban dalam bernegara.
Dengan demikian, manusia-manusia yang terbaik dilindungi oleh Allah SWT adalah manusia yang menggunakan akal fikiran dan hati nurani nya untuk beribadah kepada Allah, bermunajat dan bertasbih setiap fenomena kemahabesaran penciptaan alam semesta.

Manusia yang selalu berfikir jernih setiap proses pergantian waktu dari pagi ke siang lalu masuk sore hingga malam hari, semuanya berada dalam kekuasaan Tuhan yang kuasa. Manusia manusia yang terbaik dan bermanfaat adalah manusia yang selalu hidup. Manusia itu akan mendapat nikmat rezeki yang berlimpah serta mendapat perlindungan dari belas kasih Tuhan yang maha pengasih lagi bijaksana.

“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa ialah seperti (taman), mengalir dibawahnya sungai-sungai, senantiasa berbuah dan teduh. Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang yang ingkar kepada Tuhan ialah neraka”.(QS Ar-Rad ayat 35).

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam sungai-sungai (taman-taman) dan didekat mata air yang mengalir. Allah berfirman, masuklah ke dalamnya dengan sejahtera dan aman. Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang ada di hati mereka, mereka merasa bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan dipan.
Mereka tidak merasa lelah didalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya, kabarkanlah kepada hamba-hamba ku, bahwa akulah yang maha pengampun, maha penyayang. Dan sesungguhnya azabku adalah azab yang sangat pedih”.(QS. Al-Hijr ayat 45-50).

“Dan kemudian, dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa, apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab, “kebaikan”, bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat balasan yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang-orang yang bertakwa, Yaitu surga-surga Adn yang mereka masuki, mengalir dibawahnya sungai-sungai, didalam surga itu mereka mendapat segala apa yang diinginkan. Demikianlah Allah memberi balasan bagi kepada orang yang bertakwa, Yaitu orang-orang ketika diawafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka para malaikat mengatakan kepada mereka, “asalamualaikum”. Masuklah kedalam surga karena apa yang telah engkau kerjakan”.(QS an-Nahl ayat 30-32).

Akhirnya, manusia-manusia yang beriman dan bertakwa adalah manusia yang selalu berbuat kebajikan, berinfaq dan sedekah, saling tolong menolong dalam kebajikan dan kebenaran serta berlomba-lomba untuk berjihad membela kemuliaan nilai-nilai agama dalam setiap aspek kehidupan manusia beragama dan bernegara. Dan balasan dari keimanan dan ketakwaan yang disertai perbuatan kebajikan adalah Meraka mendapatkan tempat yang sangat mulia disisi Tuhan Allah SWT, yakni surga yang luas dijanjikan kepada orang-orang mukmin.

47 posts

About author
Alumni Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis adalah Redaktur Pelaksana Kuliah Al-Islam
Articles
Related posts
Esai

Relevansi Hadis Tentang Memelihara Jenggot dengan Konteks Kekinian

7 Mins read
Hadis mengenai anjuran memelihara jenggot merupakan salah satu aspek dalam kajian Islam yang sering menjadi perbincangan, baik dari segi hukum, historis, maupun…
Esai

Gagasan Sukidi PhD, Tentang Keislaman dan Keindonesiaan

6 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Sukidi Mulyadi PhD adalah seorang tokoh Intelektual Muslim, kader Muhammadiyah. Beliau seorang Pemikir Kebinekaan dan Cendekiawan kebangsaan, yang selalu tampil…
Esai

Sosok Sukidi PhD, Seorang Cendekiawan Publik

2 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Sukidi Mulyadi atau yang dikenal dengan sebutan Sukidi PhD, adalah seorang cendekiawan Kebangsaan dan Pemikir Kebinekaan. Beliau Tokoh intelektual Muslim,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
KeislamanTafsir

Tafsir Sya'rawi: Ayat Bismillah dalam Al-Qur'an

Verified by MonsterInsights