Esai

Nilai-Nilai Mulia Ibadah Sholat

6 Mins read
(Sumber Gambar: Dok. Pribadi Redaksi Kuliah Al-Islam)


KULIAHALISLAM.COM. – Sholat menurut Al-Qur’an adalah alat yang sesungguhnya untuk mensucikan hati manusia agar dapat berhubungan dengan Allah sebagaimana firmanNya. “Bacakanlah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Al-kitab dan dirikanlah shalat, sesungguh-nya mengingat Allah adalah lebih besar (manfaatnya), dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Q.S Al Ankabut : 45).

Sholat dianggap sebagai santapan bagi rohani sebagaimana badan manusia memerlukan makanan. Islamlah yang pertama tama mengintegrasikan sholat dengan kehidupan sehari hari. Islam tidak mengenal “Sabbat” sebagai mana yang dikenal oleh agama agama lain, yaitu sehari dalam semiggu khusus diadakan peribadatan dengan tidak mengerjakan pekerjaan lain. Islam sebaliknya menghendaki bagaimana sibuknya manusia dengan urusan duniawinya, ia harus ingat kepada Tuhannya.

Sholat merupakan bukan hal yang asing bagi seorang muslim, karena seorang muslim di wajibkan untuk menunaikannya lima waktu dalam keseharian, dan sudah dimaklumi bersama tidak layak bagi seorang muslim menganggap remeh suatu perkara yang kedudukannya dimuliakan oleh Allah didalam kitab suciNya dan diagungkan oleh RosulNya.

Sholat Sebagai Tiang Agama

Sungguh Sholat memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam, mulia dan berharga, sholat dalam Islam Ibarat kepala dari Jasad, Sangat tidak mungkin terbayang jasad tanpa kepala, maka tidak mungkin pula terbayang islam tanpa sholat.

Sholat adalah tiang agama, barang siapa yang mendirikannya berarti dia mendirikan agama, dan barang siapa yang meninggalkannya berarti dia menghancurkan agama. Sholat menjadi amal yang paling utama dikarenakan kontak atau hubungan antara seorang hamba dengan khaliq-Nya.

Sholat adalah mata air yang deras yang mengalirkan kekuatan, keteguhan dan rahmat kasih saying kepada seseorang sekaligus membersihkan kotoran dosa dan daki kesalahan kesalahannya. Sahabat Jabir meriwayatkan bahwa Rosulullah bersabda: “Perumpamaan sholat lima waktu adalah laksana sungai yang mengalir deras di depan pintu salah seorang dari kalian, lalu ia mandi padanya setiap hari lima kali”.

Sholat adalah rahmat dari Allah bagi para hamba-Nya kepadanaungan-Nya mereka berteduh sebanyak lima kali, memuji Rabbnya bertasbih meminta rahmat, hidayah, maghfiroh dan pertolongan-Nya. Ia adalah pembersih jiwa orang orang yang melakukan kesalahan dan menghilangkan dosa-dosa. Utsman bin Affan bertutur, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda: “Tidaklah seorang muslim datang kepadanya waktu shalat fardhu, lalu ia berwudhu dengan baik dan melakukan sholat dengan khusyu dan ruku dengan baik, melainkan sholatnya pasti akan menghapus dosa-dosa sebelumnya selama ia tidak mengerjakan dosa besar. Dan itu berlangsung sepanjang masa.”(H.R Muslim).

Baca...  Hubungan Antara Bersyukur dengan Masa Depan

Sholat merupakan ibadah yang paling banyak di sebut-sebut dalam Al-Qur’an. Bahkan teks-teks mengenai shalat kebanyakan disebutkan dengan menggunakan kalimat perintah. Hal ini berarti bahwa jika seseorang meninggalkan sholat berarti ia telah menolak perintah Allah.

Sedangkan penolakan terhadap perintah Allah merupakan sebuah tindakan kekufuran. Rosulullah Saw dalam banyak haditsnya telah memberikan peringatan yang keras kepada orang orang yang suka meninggalkan shalat, diantaranya beliau bersabda, “Sesungguhnya pemisah antara seseorang dengan syirik dan kekufuran adalah meninggalkan sholat”.

Oleh karena itu, pada hari kiamat nanti Allah menyediakan neraka saqar sebagai peringatan, ancaman dan balasan bagi orang orang yang tidak mau melaksanakan sholat. Allah berfirman: “Apa yang memasukkan kamu kedalam (neraka) Saqar, mereka menjawab, kami dahulu tidak termasuk orang orang yang mengerjakan Sholat”.(Q.S Al Mudatsir : 42-43).

Tidak ada kehinaan yang lebih besar dibandingkan kita bersanding bersama orang orang yang dihinakan oleh Allah. “Dan orang yang meninggalkan shalat akan disandingkan pada hari kiamat bersama samaFir’aun, Qarun, Haman dan Ubay bin khalaf”.(HR Ahmad, Thabrani dan Ibnu Hibban dengan sanad yang Shalih).

Shalat adalah taman dari segala macam peribadatan. Di dalamnya penuh dengan pengagungan yang indah dan menakjubkan. Ia di mulai dengan takbir, Lalu membaca kalamullah, kemudian ruku, sebagai pengagungan pada Tuhannya lalu bangkit dari ruku ia penuhi dengan berbagai pujian pada Allah . Didalamnya di sertai panjatan do’a, dilanjutkan dengan duduk untuk berdo’a dan tasyahud, kemudian diakhiri dengan salam.

Agama Islam yang sempurna, telah mengatur dan menjelaskan dengan gamblang tata cara (kaifiyah) sholat dalam setiap kemungkinan keadaan yang akan menimpa seseorang. Bagaimana Islam mengatur shalat orang yang sedang didalam perjalanan (safar) serta dalam peperangan (khauf), kemudian bagaimana islam menjelaskan jika orang tidak mendapatkan air untuk bersuci, semua itu membuktikan bahwa shalat tidak boleh ditinggalkan dalam kondisi apapun, dan tetap harus didirikan dalam situasi aman atau bahkan perang sekalipun. Adanya tata cara kaifiyah tersebut menunjukan betapa pentingnya masalah Sholat ini.

Nilai-nilai Keutamaan Ibadah Sholat

Dengan memahami beberapa keutamaan dan keagungan sholat, dari keterangan tersebut maka sangat menarik dan perlunya mengambil nilai nilai mulia yang terkandung di dalamnya.

Nilai Aqidah

Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan “saya ber-I’tiqad”. Begini maksudnya, yaitu menginkat hati terhadap hal tersebut. Aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang, jika dikatakan, “Dia mempunyai aqidah yang benar” berarti aqidahnya bebas dari keraguan.

Baca...  Membangun Masyarakat yang Berkemajuan

Dalam Sholat kita selalu di wajibkan untuk mengucapkan syahadat, minimalnya Sembilan kali dalam satu hari, yaitu ketika menunaikan sholat lima waktu, makna syahadat yaitu ber i’tiqad dan berikrar bahwa tidak ada yang berhak disembah dan menerima ibadah kecuali Allah, mentaati hal tersebut dan mengamalkannya, serta menafikan hak penyembahan dari selain Allah, dan penetapan hak Allah semata untuk di sembah, dan mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

Seseorang yang telah bersyahadat memiliki konsekuensi ikatan yang harus dipatuhi yaitu berupa syariat (aturan) Islam.

Karena syahadat merupakan syarat untuk masuk agama Islam sehingga secara otomatis ia telah mengikrarkan diri dalam ajaran islam serta bersedia mematuhi segala aturan baik berupa perintah dan larangan yang terdapat didalamnya.

Nilai Akhlak Mulia 

Orang yang memiliki kekuatan moral (akhlaq) adalah orang yang mampu memelihara dirinya dari berbagai bentuk penyimpangan, baik bersifat pribadi maupun sosial, karena sanggup menghindari perbuatan perbuatan yang keji, kotor dan kejahatan atau keburukan ia senantiasa berupaya menjauhi keburukan atau kejahatan meskipun kecil, sebab jika kejahatan kecil terus dibiasakan maka akan menjadi pintu masuk kejahatan yang lebih besar. Dengan tekun dan terus menerus melaksanakan dan menghayati sholat, maka seseorang dapat terpelihara serta terhindar dari perbuatan yang buruk, yang pada akhirnya akan “melahirkan kekuatan moral (akhlaq)”.

Nabi mengatakan, bahwa beliau diutus sebagai Rasul adalah untuk menyempurnakan moral manusia, sebagaimana beliau sabdakan: “Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlaq yang baik”.(HR. Bukhari, Hakim dan Baihaqi).

Apabila manusia tidak bermoral berarti ia melanggar ketetapan Allah Dan Rasul-nya. Tetapi moral pada manusia tidak timbul dengan sendirinya, sebab moral itu adalah tingkah laku yang di lakukan tanpa di pikirkan lagi, tingkah laku yang dilakukan dengan dipikirkan terlebih dahulu tidak dapat dikatakan moral (akhlaq) atau karakter, akan tetapi tingkah laku yang dilakukan tanpa dipikirkan itu dapat timbul pada manusia apabila tingkah laku tersebut sudah merupakan kepribadiannya.

Sesuatu baru menjadi kepribadian manusia apabila telah dilakukan berulang ulang, kaidah hukum menyatakan bahwa “sesuatu yang di ulang-ulang menjadi ada danyang di ulang-ulang menjadi sifat, dan sifat adalah sebagian dari kepribadian”.

Nilai Kebersihan

Islam adalah Agama yang sangat menuntut kebersihan dalam segala hal. Terutama dalam ibadah sholat, seorang yang hendak menunaikan shalat ia harus membersihkan terlebih dahulu dirinya dari hadas (kotoran) baik hadas kecil yang dapat dihilangkan dengan berwudhu maupun hadas besar yang dihilangkan dengan mandi dan jika tidak mendapati air maka islam pun memudahkannya untuk membersihkan kedua hadas tersebut dengan tayamum.

Baca...  Ikhlas dalam Sehari-hari

Ibadah sholat tidak akan diterima tanpa bersuci sebagaimana Rosululloh bersabda: Dari Abu Hurairah “tidaklah diterima shalat seseorang yang berhadas sehingga ia bersuci (wudhu)” (HR.Bukhari).

Dalam sholat tidak hanya kebersihan jasmani saja yang harus di bersihkan tapi kebersihan rohani pun terdapa dalam sholat, sebagaimana Allah berfirman: Sungguh beruntung orang yang membersihkan diri, dan dia ingat nama Tuhannya lalu ia sholat”.(Q.S. Al A’la: 14-15).

Kemudian Nabi Muhammad menyatakan, kalau sholat dilaksanakan dengan wudhu yang sempurna dan memahami apa yang dibaca di dalamnya, akan menjadikan terhapusnya semua dosa manusia, sebagaimana beliau sabdakan: “Tidaklah seorang muslim yang berwudhu lalu di sempurnakan wudhunya itu, kemudian ia berdiri dalam sholatnya dan ia mengerti akan apa yang ia baca, melainkan keluarlah ia dari sholat itu seperti seorang anak yang baru dilahirkan oleh ibunya, yaitu menghapus segala dosanya”.(HR. Muslim). Dengan demikian Jelaslah bahwa sholat adalah pembersih rohani Manusia

Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

Sholat merupakan ibadah yang sangat besar kedudukannya dalam Islam sebagai tiang penyangga agama ini, maka selayaknya seluruh umat yang mengaku menganut agama ini, maka selayaknya harus mengetahui dan memahami serta mengamalkan setiap hal yang berkaitan dengannya. Untuk mengetahuinya, tidak ada petunjuk yang lebih sempurna selain petunjuk yang dibawa oleh Rasulullah saw, “karena sebaik-baik perkataan adalah kalamullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW”.

Untuk memahami sifat shalat yang sesuai dengan Al Qur’an dan As Sunnah Rasululloh telah mengajarkan kepada generasi terbaiknya yaitu para sahabat melalui sunnahnya sebagaimana sabdanya: “Shalatlah kamu sekalian sebagaimana melihat aku shalat”.

Sholat adalah ibadah yang didalamnya terdapat banyak nilai-nilai yang agung, dan apabila dipelajari serta dipahami akan menghasilkan makna yang sangat bermanfaat sebagai pedoman perjalanan hidup manusia, salah-satunya shalat sebagai penyucian manusia dari segala noda yang melekat padanya yang dilakukan berulang ulang sedikitnya lima kali dalam sehari semalam.

Referensi:

NILAI-NILAI PENDIDIKAN YANG TERKANDUNG DALAM IBADAH SHOLAT. Oleh: Heriyansyah*, * Dosen Tetap Prodi. MPI Jurusan Tarbiyah STAI Al-Hidayah Bogor. Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol. 04, Juli 2015.

Kontributor: Fitratul Akbar

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Esai

Menggali Ajaran Alqur'an Tentang Bullying: Larangan dan Hikmah Dibaliknya

1 Mins read
Bullying, suatu perbuatan tercela yang dapat menjatuhkan martabat dan psikis seseorang – yang berupa tindakan fisik, verbal, atau psikologis – perilaku tersebut…
Esai

Dinamika Perkembangan Islamic Studies

2 Mins read
Dinamika perkembangan Islamic studies. Pada tulisan singkat ini, penulis hendak menelisik tentang sejarah Islamic studies, menguraikan sejarah awal perkembangan studi Islam yang…
Esai

Persepsi Warga Dalam Pemilukada 2024

4 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Pemilihan Umum Kepala Daerah di Indonesia 2024 (Pemilukada) digelar secara serentak untuk daerah-daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights