Artikel

Nasihat Imam Al-Ghazali Terhadap Pemimpin Negara

4 Mins read

Imam Abu Hamid Al-Ghazali merupakan
seorang Ulama besar di timur dan barat yang memiliki keluasaan ilmu
pengetahuan. Imam Al-Ghazali tidak hanya sibuk mengajar dan menulis tetapi juga
terlibat dalam politik. Imam Al-Ghazali hidup pada masa Daulah Bani Seljuk.
Pada saat Muhammad bin Malik Syah menjadi Sultan yang baru Daulah Bani Seljuk,
Imam Al-Ghazali mengirim surat kepadanya, yang isi surat tersebut dapat menjadi
nasihat yang baik kepada pemimpin sepanjang masa termasuk dalam konteks Pemilu
2024.

Di dalam surat itu Imam Al-Ghazali
berkata :  Wahai Sultan ! bahwa anak Adam
itu dua golongan. Golongan yang pertama adalah kelompok yang lalai. Pandangan
mereka tertuju pada gemerlapnya dunia, mereka berpegang teguh dengan berangan
umur mereka masih panjang, mereka tidak berpikir kemanakah akhir dari
perjalanan badan. Golongan kedua adalah kelompok orang-orang berakal. Perhatian
mereka tertuju pada akhir perjalanan jiwa, dimanakah tempat kembali mereka ?.

Bagaimana mereka dapat keluar
meninggalkan dunia dan berpisah dengan dunia, sementara iman mereka tetap
selamat ? sesuatu dari barang dunia manakah yang akan menyertai mereka hingga
di alam kubur ? Dan hal apakah yang akan mereka tinggalkan untuk orang-orang
yang memusuhi mereka setelah mati ? sebuah kenangan yang tetap akan membekas di
benak orang-orang itu lengkap dengan suka maupun dukanya.

Tidak disangkal pesan ini sangat
berharga  dan mengandung pelajaran agung.
Sesungguhnya Imam Abu Hamid Al-Ghazali telah memberikan nasihat kepada Muhammad
bin Malik bin Syah agar tidak tertipu dengan gemerlapnya dunia sampai melupakan
kampung akhirat dan supaya mengerjakan amal saleh yang akan bermanfaat bagi
pelakunya ketika di akhirat. Nasihat jangan lalai dan terperdaya ini karena
daanya praduga masih berumur panjang.

Baca...  Orientalisme Membongkar Stereotip dan Mencari Pemahaman yang Lebih Komprehensif

Imam Al-Ghazali menjelaskan pesannya
di antara orang berakal itu adalah hendaknya seseorang tidak bersikap bodoh
bahwa ajal itu sangat dekat. Karena itu, seyogyanya bersegera melakukan amal
saleh dan melaksankannya karena Allah supaya 
keluar meninggalkan dunia dalam keadaan iman sempurna. Sesungguhnya
tidak ada yang menyertai manusia ke alam kuburnya selain amal saleh.

Imam Al-Ghazali juga memberikan
nasihat yaitu, Anda harus mengetahui bahwa kemaslahatan manusia (rakyat) itu
tercermin dari kebaiakan perilaku Sultan kepada negaranya. Karena itu sidah
seharusnya seorang pemimpin itu memperhatikan dan mengontrol rakyatnya baik
urusan sedikit maupun urusan banyak, besar maupun kecil. Hendaknya ia tidak
bersekutu dengan rakyatnya dalam melakukan perbuatan-perbuatan tercela. Sultan
harus menghormati orang-orang yang saleh, mengukuhkan perbuatan terpuji dengan
mempraktikannya, mencegah melakukan perbuatan rendah yang menghinakan dan memberikan
sanksi atas perbuatan buruk.

Sultan hendaknya tidak senang
terhadap orang-orang yang berbuat keburukan, supaya manusia senang berbuat baik
dan menjauhi perbuatan buruk. Kapan Seorang Sultan tidak mempunyai politik, dia
tidak mencegah pelaku kerusakan berbuat kerusakan namun membiarkannya sesuai
keinginannya, maka Sultan itu telah merusak sendi-sendi urusan dinegaranya.

Orang bijak berkata : “ Sesungguhnya
tabiat rakyat adalah cerminan dari tabiat pemimpinannya. Sesungguhnya
orang-orang awam berlaku bakhil, berbuat kerusakan dan berpandangan sempit
karena mereka mengikuti pemimpin mereka. Sesungguhnya mereka itu belajar dari
para pemimpin mereka dan berupaya mengikuti tabiat parapemimpin mereka. Tidakah
anda melihat ! Disebutkan dalam sejarah bahwa Khalifah Al-Walid bin Abdul Malik
dari Bani Ummayah, perhatiannya tertuju pada pembangunan gedung dan pertanian.
Sedang Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik semangatnya tertuju pada menu makanan
serta cita rasa makanan, dan Mahkamah Agung-nya adalah minyak wangi untuk
sekedar memenuhi selera. Sementara perhatian para Khalifah Umar bin Abdul Aziz
tertuju pada masalah-masalah peribadatan dan berlaku zuhud”.

Baca...  Pentingnya Memahami Konteks dan Makna Ayat Alquran

Sebagian pakar sejarah menyebutkan
bahwa kitab karya Imam Al-Ghazali At-Tibr al-Masbuq fi Nashihah Al-Muluk ini
merupakan corak gambaran dari pengarahan-pengarahan kepada Sultan Muhammad bin
Malik Syah yang mengambil alih kekuasaan pada masa Khalifah
AbbasiyahAl-Mustazhhir Billah. Dalam kitab ini Imam Al-Ghazali memeberikan
petuah kepada Sultan Muhammad sekaligus mengingatkannya akan nikmat-nikmat yang
diberikan Allah kepadanya dan nikmat yang paling utama itu adalah iman.

Imam Al-Ghazali menjelaskan
kepadanya bahwa iman itu mempunyai 10 ushul dan 10 cabang. Adapun Ushul Iman
maka hendaknya kamu wahai Sultan mengetahui bahwa kamu adalah mahluk dan ada
Yang menciptakan kamu. Dzat yang menciptakan kamu itu adalah Dzat yang
menciptakan alam semesta. Ketahuilah wahai Sultan, sesungguhnya Allah tidak
mempunyai bentuk dan tidak pula perumpamaan, Dia berkuasa atas segala sesuatu
dan ilmu-Nya meliputi segala hal. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.

Apabila Dia menginginkan sesuatu,
maka Dia berfirman : “Kun (Jadilah)”, maka jadilah ia, dan perintah-Nya kepada
seluruh mahluk akan terlaksana. Segala sesuatu yang ada di jagad raya ini
adalah mahluk ciptaan-Nya dan Dia tidak mempunyai sekutu. Setelah manusia mati,
maka di sana ada perhitungan, pertanggung jawabaan, jembatan yang membentang di
atas neraka dan surga.

Allah telah menjadikan Rasulullah
sebagai penutup para Nabi dan Dia mengangkat kenabian beliau sampai derajat
sempurna. Allah memerintahkan seluruh mahluk dari jenis manusia dan jin supaya
taat kepada beliau. Adapun cabang pohon iman adalah :

1.  
Menegakan
perinsip keadilan;

2.  
Mendengarkan
nasihat para Ulama yang ikhlas memberi nasihat;

3.  
Menumpas
kezaliman dari manapun sumbernya;

4.  
Menjauhi sifat
marah dan lebih mengedepankan sikap pemaaf, murah hati dan mengampuni;

Baca...  Salah Satu Bahaya Meninggalkan Tadarus Alqur’an

5.  
Ridha terhadap
dirinya sebagai dia Ridha terhadap kaum Muslimin;

6.  
Menjauhi hajat
umat Islam itu lebih utama daripada melakukan shalat sunnah;

7.  
Menjauhi
mengikuti keinginan hawa nafsu;

8.  
Berlaku lemah
lembut dan santun itu lebih utama daripada berlaku arogan dan memaksa;

9.  
Berbuat demi
memperoleh ridha rakyat sepanjang selaras dengan tuntunan syariat;

10.   
Hendaknya tidak
berupaya mendapatkan keridhaan seseorang dengan menyalahi tuntunan syariat

Di antara nasihat Imam Al-Ghazali juga adalah hendaknya seseorang
itu mengetahui, mengapa manusia, mengapa manusia itu diciptakan dan dihadirkan
di muka bumi ini ? Kemanakah manusia akan kembali ? Setelah itu, dia
mengingatkannya dari berbuat kezaliman dan kerusakan. Hendaknya, pemimpin itu
menjauhi aktivitas yang sia-sia dan lebih memperhatikan urusan rakyatnya.Wajib
bagi kepala negara (pemimpin) menolong rakyatnya pada waktu terjadi kerisis
ekonomi. Pemimpin itu harus memiliki semangat tinggi, berhiaskan hikmah dan
menggunakan akal sehatnya.

 

Sumber : Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi, dalam bukunya Bangkit
dan Runtuhnya Daulah Bani Seljuk, terbitkan Pustaka Al-Kautsar.

 

 

 

 

 

2367 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Pie Susu Asli Enaaak: Oleh-Oleh Khas Bali yang Tak Boleh Terlewatkan

5 Mins read
Sebagai seorang traveler yang gemar mengeksplorasi keindahan Pulau Bali, salah satu pengalaman yang selalu saya cari adalah menemukan oleh-oleh autentik yang benar-benar…
Artikel

Tidak Bisa Mengetik di Word karena "Selection is Locked", Ini Solusinya!

2 Mins read
Kompak – Salah satu masalah yang sering ditemui pengguna Microsoft Word adalah pesan “Selection is Locked” yang muncul saat mencoba mengetik atau…
Artikel

Ingin Rumah Lebih Sejuk? Coba Roster Jogja dari AM Roster

4 Mins read
Mendapatkan rumah yang sejuk merupakan impian bagi setiap orang, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Salah satu cara untuk menciptakan suhu udara…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights