KeislamanTokoh

Mu’az bin Jabal Pemimpin Para Ulama

3 Mins read

Kuliahalislam. Mu’az bin Jabal lahir di Madinah tahun ke 20 sebelum Hijriah/603 Masehi dan wafat di Yordania tahun 18 H/639 M. Mu’az bin Jabal merupakan salah seorang sahabat terdekat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, ahli hadis (Muhaddis), mujtahid (ahli ijtihad), ahli fikih, dan mufti.

Dia berasal dari kaum Anshar dan termasuk kelompok as-Sabiqun al-Awwalun (umat Islam pertama). Ia masuk Islam melalui Mus’ab bin Umair dan ikut mengikat sumpah setia pada Aqabah Kedua ( sumpah setia kepada Khalifah Abu Bakar As Siddiq) ketika usianya 18 tahun.

Mu’az bin Jabal menduduki tempat khusus di hadapan Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat lainnya. Dia adalah seorang ahli fikih yang sulit dicari tandingannya pada zamannya. Dia satu dari enam orang sahabat nabi yang diberi kepercayaan memberikan fatwa pada masa Rasulullah disamping Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abu Thalib, Ubay bin Ka’b (perawi hadis, wafat 19 H/640 M) dan Zaid bin Sabit.

Seperti Umar bin Khattab,Mu’az bin Jabal adalah sahabat yang menjunjung tinggi fungsi akal dan berani mengeluarkan pendapat ijtihadnya. Hal ini terlihat dalam dialognya dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ketika dia akan diutus ke Yaman untuk mengajarkan agama Islam di sana.

Rasulullah bertanya, ; ‘Wahai Mu’az, bagaimana atau dengan apa kamu akan memecahkan persoalan agama?”. Mu’az menjawab, ; ” Aku merujuk kepada kitab Allah (Al-Qur’an)”. Lebih lanjut Rasulullah bertanya, ; ” Andaikan kamu tidak mendapatkan jawaban dalam kitab Allah ?”. Mu’az menjawab ; ” Aku akan mencari jawabannya di dalam Sunnah Rasul-Nya”. Rasulullah bertanya kembali ; ” Jika tidak menemukannya di dalam sunnah Rasull ?”. Ia menjawab ; ” Aku akan berijtihad dengan pendapatku sendiri”. Mendengar jawaban tersebut, wajah Rasulullah tampak cerah seraya berkata, ; ” Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk kepada Rasul-Nya”.

Berpegang teguhnya Mu’az bin Jabal kepada Al-Qur’an dan Sunnah tidak tertutup kemungkinan baginya untuk mengikuti pendapat akal ; akalnya tidak pasif dalam menghadapi segala persoalan yang muncul dan memerlukan pemecahan. Ia termasuk tokoh Mujtahid pertama dalam dunia Islam. Hadis tersebut di atas selalu dijadikan alasan bagi perlunya ijtihad.

Kedalaman ilmu fiqih Mu’az mendapat pengakuan dari Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, terlihat dalam sabda beliau, ; ” Umatku yang paling tahu soal halal dan haram adalah Mu’az bin Jabal”. Dalam sebuah riwayat dari Abdullah bin Umar, Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam berkata ; ” Ambilah Al-Qur’an dari keempat orang yaitu Ibnu Mas’ud, Ubay bin Ka’b, Mu’az bin Jabal, dan Salim Maula Abu Huzaifah.

Mu’az bin Jabal mendapat banyak pengakuan dan kekaguman dari para sahabat nabi. Khalifah Umar Bin Khattab, misalnya, sering sekali meminta pendapat dan sarannya.

Suatu ketika khalifah itu berkata, ; “Andaikan Mu’az tidak ada maka aku bisa celaka”. Pada waktu lain, Umar bin Khattab berkata ; ” Andaikan aku memilih Mu’az bin Jabal sebagai khalifah dan bila Allah bertanya kenapa aku memilihnya, niscaya aku akan menjawab, ‘ Aku mendengar Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam berkata, sesungguhnya para ulama akan menghadap Tuhan dan Mu’az bin Jabal berdiri di paling depan”.

Pernyataan serupa ditegaskan Umar bin Khattab tidak lama setelah Mu’az bin Jabal wafat, ; ” Andaikan Mu’az bin Jabal masih hidup dan aku mengangkatnya sebagai khalifah, kemudian aku menghadap kehadirat Tuhanku dan Ia bertanya, ‘ Siapakah yang kamu akan angkat sebagai pemimpin umat Muhammad ?”. Aku akan menjawab, ‘ Mu’az akan kupilih untuk memimpin mereka’, setelah aku mendengar nabi berkata, ‘ Mu’az bin Jabal adalah Imam para ulama di hari kiamat”.

Mu’az adalah tempat kaum Muslimin mengajukan pertanyaan bila mereka menemui masalah yang belum jelas. Abu Idris al-Khaulani (perawi hadis) bercerita ; “Pada suatu ketika aku masuk ke Masjid Damaskus, aku melihat seorang pemuda berkulit putih, wajahnya berseri-seri, gigi putihnya mengkilat, dan kedua matanya hitam tajam, di sekelilingnya berkumpul orang banyak, bila mereka berselisih pendapat tentang suatu maka mereka segera meminta penjelasan dari dirinya, diri dan aku menerima pendapatnya. Lalu aku bertanya kepada mereka, ‘ siapakah gerangan pemuda itu?’. Mereka menjawab ; ‘Dia adalah Mu’az bin Jabal’.

Di samping ikhlas dalam menyebarkan dan mengajarkan agama Islam, Mu’az bin Jabal juga terlibat dalam perjuangan fisik bersama Rasulullah. Ia mengikuti beberapa peperangan seperti Perang Badr, Perang Uhud, dan Perang Khandaq.

Keberangkatan Mu’a ke Yaman merupakan perpisahan selama-lamanya dengan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Dalam pertemuan terakhirnya, sebelum ia berangkat ke Yaman (bulan rabiul akhir pada 9 H), Rasulullah bertanya kepadanya, ” Wahai Mu’az, kemungkinan besar kamu tidak akan bertemu lagi denganku setelah 2 tahun ini, mungkin kamu hanya akan melewati masjid dan kuburanku”.

Mendengar hal itu, Mu’az menangis sedih dan kaum Muslimin disekelilingnya pun menangis terharu. Memang benar apa yang diucapkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Mu’az tidak bertemu lagi dengan nabi. Rasulullah wafat ketika Mu’az di Yaman.

Mu’az bin Jabal menjalani kehidupannya dengan penuh pengabdian kepada Allah dan Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sampai akhir hayatnya. Dia meninggal pada masa Khalifah Umar bin Khattab, delapan tahun setelah wafatnya Nabi dalam usia yang masih muda yaitu 36 tahun.

113 posts

About author
Redaktur Kuliah Al Islam
Articles
Related posts
KeislamanNgaji Ihya’ Ulumuddin

Gus Ulil Ngaji Ihya' Ulumuddin: Mencela Harta dan Sikap Kikir

4 Mins read
Harta adalah salah satu unsur terpenting di dunia. Menurut Al-Ghazali, dunia adalah segala hal yang terjadi sebelum kita meninggal. “Dunia” adalah “sesuatu…
Keislaman

Analisis Praktik Kesederhanaan Mahar Oleh Masyarakat Muslim Tinjauan Hadis Nabi

17 Mins read
Abstrak Meningkatnya permintaan mahar dalam praktik pernikahan Muslim di masa sekarang ini memunculkan kekhawatiran terhadap pergeseran makna substantif mahar dalam Islam. Mahar…
KeislamanKisah

Ruang Aman dari Allah: Narasi Kesembuhan Jiwa Nabi Musa

5 Mins read
Setiap manusia pasti memiliki luka batin yang mengendap di dalam dirinya. Luka di masa lalu, trauma yang selalu sama rasa sakitnya dari…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights