Esai

Mengatasi Pudarnya Kerukunan Beragama Karena Radikalisme

2 Mins read

Radikalisme dalam Agama ini bahkan sudah tidak asing didengar, bahkan Agama Islam mednapatkan tudungan yaitu, agama yang menyebabkan terjadinya kekerasan di dunia, kejadian ini tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar, karna aksi teroris tersebut bahkan berasal dari orang mengaku menganut agama Islam, Ajaran Agama Islam sendiri bahkan di salah artikan oleh komunitas radikal, komunitas ini disebut dengan Islam Radikal yang dimana sesorang yang bergabung pada komunitas ini akan di ajarkan ajaran Islam garis keras.

Melaui pengajian-pengajian yang bisa di bilang cukup ekstrim untuk dilakukan, seperti memerangi orang kafir mereka menyalah artikan bahwa orang yang bukan beragama Islam adalah orang kafir, alih alih berjihad mereka malah membunuh orang, dan ini menjadi pertumpahan darah, seperti peristiwa pengeboman di Gereja Surabaya tahun 2018 oleh satu keluarga. Ajaran – ajaran seperti ini hendak nya dibubarkan, di dalam Al-Qur’an sendiri memperbolehkan adanya kebebasan beragama, seharusnya kita menanamkan sikap Toleransi yang tinggi, adanya kerukunan akan memper erat hubungan kita dengan sesama Masyarakat di sekitar, dan saling mempererat Bhineka Tunggal Ika. Agar tidak timbul perpecahan.

Apabila sikap toleransi kita kurang Ini bahkan parah nya bisa menyebabkan Disintegrasi Bangsa, penyebab rusaknya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat yang terjadi karena perbedaan kepentingan antara individu dengan masyarakat, masyarakat dengan pemerintah, ataupun indvidu dengan individu lainnya yang dapat menimbulkan beragam jenis konflik sosial. Penting nya saling menghormati satu sama lain dan menjalin komunikasi yang baik, agar tidak terjadi nya radikalisme dan perpecahan negara, semua makhluk hidup membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu pentingnya menghargai satu sama lain agar suatu saat jika kita memerlukna pertolongan akan dibantu oleh Masyarakat yang berada di sekitar kita.

Baca...  HAM dalam Kehidupan Bernegara Menurut Pandangan Abu A’la Al-Mawdudi

Dalam Q.S Al-Baqarah 256

لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

Artinya : Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S. al-Baqarah [2]: 256)

Islam sendiri menjunjung tinggi toleransi dan dapat kita ketahui lafadz laa ikraha fiddin (tidak ada paksaan dalam beragama) yang berarti Allah tidak memaksa seluruh umat manusia untuk beragama Islam melaikan sesuai kepercayaan masing masing dalam memeluk agama. Oleh karna itu alangkah baik nya jika menyebarkan kebaikan dan berusaha untuk menjaga kedamaian di bumi ini.agar tidak terjadi perpecahan, perselisihan dan tumpah darah. Maka hendaknya kita bersikap memanusiakan manusiaa saling menghargai satu sama lain, menghargai pendapat dan menghargai pilihan masing – masing.

DAFTAR PRIBADI

Penulis : Inna Yati Amalia

Mahasiswa UIN Sunan Ampel

083839092059

2395 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Esai

Istri Simpanan dalam Pandangan Islam: Pilihan Kedua atau Ujian Hidup?

3 Mins read
Pernah dengar istilah istri simpanan? Yup, istilah ini sering bikin alis terangkat dan kepala geleng-geleng. Dalam masyarakat, topik ini jadi bahasan yang…
Esai

Mengenang Tokoh Yang Wafat; Memetik Kiprah dan Karya

3 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Secara naluriah, setiap manusia memiliki rasa rindu, ingatan dan memori terkait dengan sosok kedua orang tua, tokoh daerah dan nasional,…
Esai

Persepsi Manusia Hadapi Kematian

3 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Setiap manusia memiliki persepsi, pandangan dan orientasi target yang ingin dicapai mengisi aktivitas berkomunitas keluarga, beragama dan bermasyarakat dalam kehidupan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights