Esai

Menerapkan Etika Dalam Ibadah Sholat

8 Mins read
(Sumber Gambar: Redaksi Kuliah Al-Islam)


KULIAHALISLAM.COMSholat dalam Islam tidak seperti doa atau bentuk ibadah dari agama dunia lainnya. Sholat itu indah dengan sendirinya karena dirancang untuk menyembah Pencipta kita.

Namun, sholat juga menguntungkan bagi tubuh dan setiap aspeknya membawa manfaat sehat yang menyehatkan jiwa manusia. Sebagai seorang Muslim baru, atau bahkan seorang Muslim berpengalaman, kita dapat dengan mudah jatuh cinta dengan shalat dan memenuhi ibadah penting ini dengan mudah.

Sholat hanya akan sah jika didirikan dengan mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan dalam syariat. 

Syekh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim menjabarkan syarat sah sholat sebagai berikut:

Pertama, suci dari hadas kecil yakni hadas yang mewajibkan wudhu. Suci dari hadas besar yaitu hadas yang mewajibkan mandi karena janabah; serta suci dari kotoran, yaitu najis. Baik pada pakaian, badan, maupun tempat shalat.

Hal ini sebagaimana sabda Nabi, “Laa yaqbalullahu shalatan bighairi thuhurin,”. Yang artinya, “Allah tidak menerima sholat (yang dilakukan) tanpa bersuci,”.

Kedua, menutup aurat. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Alquran Surah Al-A’raf ayat 31, “Khudzu zinatakum inda kulli masjidin,”. Yang artinya, “(Wahai anak Adam), pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki) masjid,”.

Sehingga sholat yang dilakukan dengan aurat yang terbuka dihukumi tidak sah. Karena pakaian yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah pakaian yang menutupi aurat.

Ketiga, menghadap kiblat. Dengan demikian maka sholat yang dilakukan dengan menghadap ke arah selain kiblat dihukumi tidak sah. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 144, “Wa haitsu maa kuntum fawalluu wujuhakum syatrahu,”. Yang artinya, “Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya,”.

Menghadap kiblat yaitu mengarah ke Masjidil Haram (Ka’bah). Kecuali bagi orang yang tidak dapat menghadap ke arahnya karena alasan takut atau sakit, dan lainnya. Sehingga dalam kondisi tersebut, gugur darinya persyaratan tersebut karena ketidakmampuannya.

Manfaat Ibadah Sholat

Melansir laman aboutislam.net, ada empat manfaat yang akan dirasakan ketika melaksanakan shalat,

Pertama, Menyegarkan Pikiran dan Jiwa

Sebelum dapat melakukan sholat, kita harus berwudhu. Jika kita pernah mengantuk atau lelah dan harus memercikkan air ke wajah untuk menyegarkan diri maka kita akan mengerti bagaimana tindakan membasuh diri sebelum shalat membangkitkan indra dan menyegarkan pikiran.

Nabi Muhammad (saw) pernah ditanya tentang hal itu dan dia berkata, Jika ada sungai di depan pintu dan mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah anda akan melihat ada kotoran pada diri anda? Mereka berkata, “Tidak ada jejak kotoran yang tersisa.” Nabi berkata, Itulah perumpamaan shalat lima waktu yang dengannya Allah menghapus dosa. (Al-Bukhari dan Muslim).

Jika kopi dapat mencegah kantuk maka seorang muslim bisa mendapatkan tingkat fokus yang sama hanya dengan mencuci dengan air sebelum setiap salat.

Kedua, Berbicara Dengan Allah

Tidak ada yang pernah mengatakan hidup ini akan mudah. Setiap orang memiliki masalah, beberapa lebih dari yang lain. Namun, tidak ada yang lolos dari cobaan dan kesengsaraan dari keberadaan duniawi ini. Tidak masalah jika kuta kaya atau miskin.

Masalah dan kekhawatiran memiliki cara untuk masuk ke dalam hidup atau kehidupan orang yang kita cintai. Itu sebabnya banyak orang membayar psikiater ribuan dolar untuk membantu mereka memahami dunia kita dan menemukan cara untuk mengatasinya.

Namun, dalam sholat kita dapat menemukan pelipur lara dengan menjalin hubungan dengan Allah SWT. Nabi Muhammad (saw) mengatakan, Jarak terdekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika dia sujud.(Muslim).

Dari saat kita memulai doa, kita memiliki ruang pribadi dengan Allah tanpa perantara yang berdiri di antara kita dan Dia. Ketika berdiri dan rukuk, sholat juga melibatkan sujud dan ini adalah jarak terdekat kita dengan Allah.

Ini juga waktu terbaik untuk memohon bantuan Allah dengan masalah apa pun yang kita hadapi dan curahkan hati kita kepada Satu-Satunya yang dapat memberikan bantuan. Berdoa, selama sujud , adalah salah satu kesempatan terbaik untuk meminta bantuan Allah.

Baca...  Menggali Ajaran Alqur'an Tentang Bullying: Larangan dan Hikmah Dibaliknya

Ketiga, Obat Terbaik

Jika kita sholat dan dapat memperhatikan bahwa ada berbagai postur di setiap bagiannya. Ditetapkan berabad-abad yang lalu oleh Allah SWT, sholat adalah resep untuk tubuh dan jiwa.

Para peneliti telah mempelajari setiap aspek shalat dan menentukan bahwa gerakan sebenarnya yang dilakukan meningkatkan aliran darah ke otak dan membantu sirkulasi. Tindakan sujud, khususnya, telah terbukti merangsang proses kognitif dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Secara keseluruhan, telah terbukti bahwa sholat lima waktu ideal untuk membantu kita mempertahankan berat badan yang sehat dan mengurangi lemak.

Membuat hubungan dengan Allah dalam sholat dan melepaskan semua kesengsaraan yang memenuhi pikiranmu adalah pereda stres yang terbukti menanamkan rasa tenang pada orang percaya dan membantu meringankan stres yang terkait dengan kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana Nabi Muhammad (saw) mengatakan, Barangsiapa merendahkan dirinya di hadapan Allah, Allah akan mengangkatnya. (Muslim). Melaksanakan sholat lima waktu adalah resep yang sangat baik untuk sukses dalam kehidupan ini dan selanjutnya.

Keempat, Cara Terbaik Untuk Hidup

Sebagai muslim, kita tidak seharusnya memasukkan doa ke dalam hidup kita. Sebaliknya, kita seharusnya menyesuaikan hidup kita dengan doa-doa kita. Ingatlah, Allah menciptakan manusia hanya untuk satu alasan,

Dalam surat Az-Zariyat ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya:”Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”.

Setiap Muslim yang pernah melakukan sholat tahu bahwa ada sesuatu yang istimewa tentangnya. Sebelum shalat kita merasa cemas dan stres tetapi menjadi tenang setelah selesai. Ini adalah rahmat dan berkah dari Allah. Menyibukkan diri dengan shalat lima waktu juga membantu kita untuk tetap berada di jalur dan menjalani kehidupan sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Muhammad SAW.

Kelima, Jiwaraga Tenang

Ada suatu masa ketika seseorang dihadapkan pada problem hidup yang dia rasa berat dan sulit. Pada titik tertentu, problem itu membuat pikiran dan jiwanya tertekan, depresi, dan stres. Situasi terkadang menjadi lebih buruk dan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain.

Kesibukan dunia memang sering membuat seseorang mengalami hal seperti itu. Nabi SAW sesungguhnya telah memberikan resep mujarab agar situasi semacam itu tidak berkembang ke hal-hal negatif yang tak diinginkan, yakni dengan mengerjakan shalat.

Nabi SAW, selain sebagai rasul, beliau juga adalah manusia biasa seperti halnya yang lain. Beliau juga melakukan aktivitas keduniaan, seperti berdagang atau berusaha mencari nafkah untuk dirinya dan keluarganya. Sebagaimana manusia lainnya, ketika intensitas aktivitas keduniaan beliau makin meningkat, beliau juga kerap merasa lelah dan ingin beristirahat menenangkan pikiran dan jiwanya agar tetap terkontrol dan kondusif. Dalam hadis disebutkan, jika Nabi SAW tertimpa suatu masalah yang berat maka beliau segera mengerjakan shalat (HR Abu Dawud).

Nabi SAW disebutkan juga kerap kali menyuruh sahabatnya, Bilal bin Rabah, untuk mengumandangkan azan shalat ketika beliau merasa telah terlalu tersibukkan dengan urusan duniawi sehingga membuat beliau letih, “Wahai Bilal, berdirilah, lantunkan azan dan istirahatkanlah kita dengan shalat.”(HR Abu Dawud). Dalam hadis lain, Nabi SAW mengatakan, “Sesungguhnya shalat dijadikan untukku sebagai penenang hati.”(HR. An-Nasa’i).

Shalat dapat menenangkan hati, pikiran, dan jiwa yang gundah juga fisik yang letih akibat tenaga terlalu banyak diforsir. Sebab, dalam shalat, seseorang sejatinya tengah menghadap Allah SWT, meninggalkan sejenak kesibukan duniawi untuk memberikan kesempatan bagi rohani atau jiwanya untuk berkomunikasi dengan-Nya.

Shalat adalah ibadah yang berisi zikir (mengingat Allah) dan doa kepada Allah SWT. Shalat secara bahasa artinya doa. Dalam Alquran, zikir disebutkan dapat membuat hati menjadi tenang, “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS ar-Ra’d [13]: 28).

Baca...  Analisis Mendalam Perspektif Fazlur Rahman tentang Penistaan Agama Shindy Paul Soerjomoelyono

Dalam hadis, Nabi SAW mengatakan, “Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu dari rumah-rumah Allah (masjid) yang di situ mereka membaca Kitabullah (Alquran) dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, diliputi oleh rahmat, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka kepada siapa saja yang ada di sisi-Nya.”(HR Muslim).

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab Asrar ash-Shalah mengatakan, dalam shalat, hati dan raga seorang hamba bersama-sama menghadap Allah. Seluruh bagian tubuhnya bergerak menunjukkan kerendahan diri sebagai hamba, sementara hatinya terhubung kepada-Nya. Karena itu, semua bagian tubuh dan hati hamba yang shalat akan mendapatkan bagian kebaikan dari Allah.

Hanya saja, hati hamba yang shalat akan mendapatkan imbalan yang lebih baik, lebih sempurna, dan lebih besar dibandingkan yang didapatkan bagian tubuhnya. Sebab, ia menghadap kepada Tuhannya, senang dan bahagia berada dekat dengan-Nya. Ia juga menikmati rindu dan cinta kepada-Nya. Ia merasakan kenikmatan penuh saat berdiri di hadapan-Nya.

Ketika seseorang tenggelam dalam shalatnya, sibuk mengingat Allah, dan berdoa penuh harap, hati pun menjadi tenteram, dada menjadi lapang, pikiran menjadi tenang, fisik pun segar kembali. Selesai shalat, ia pun bisa kembali beraktivitas keduniaan dengan baik.

Segala problem dan kesulitan yang sebelumnya membebani pun menjadi terasa ringan. Ini terjadi tentunya jika shalat dikerjakan dengan benar, sesuai petunjuk Nabi SAW dan khusyuk, menyerahkan jiwa dan raga sepenuhnya kepada Allah dengan merendahkan diri dan ikhlas di hadapan-Nya.

Mengapa Harus Melaksanakan Sholat?

Setiap Muslim diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu. Hal tersebut tertuang dalam sejumlah firman Allah SWT.

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (Alquran surat An nisa 103).

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku ( Alquran surat Al baqarah ayat 43).

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

Peliharalah semua sholat(mu), dan (peliharalah) sholat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu. (Alquran surat Al baqarah ayat 238).

1. Mencegah Dari Perbuatan Keji dan Mungkar

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Alquran surat Al ankabut 45).

2. Sholat Tiang Agama 

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلصَّلَاةُ عِمَادُالدِّيْنَ فَمَنْ تَرَكَهَافَقَدْهَدَمَ الدِّيْنَ

Rasulullah ﷺ bersabda: Sholar itu tiang agama, barangsiapa meninggalkan sholat, maka sesungguhnya ia merobohkan agama.

3. Sholat Kunci Masuk Surga 

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ الصَّلَاةُ.

Rasulullah ﷺ bersabda: Kunci surga adalah sholat.

4. Sholat, Amal Yang Menentukan di Hari perhitungan

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِنَّ أَوَّلَ مَايُنْظَرُفِيْهِ مِنْ عَمَلِ الْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ فَاِنْ وُجِدَتْ تَامَّةً قُبِلَتْ مِنْهُ وَسَائِرُ عَمَلِهِ وَاِنْ وُجِدَتْ نَاقِصَةً رُدَّتْ عَلَيْهِ وَسَائِرُعَمَلِهِ.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya pertama kali yang diperiksa dari amal seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya. Jika didapati sholatnya sempurna, maka diterima sholat dan semua amalnya. Dan apabila sholatnya ada yang kurang, maka ditolak sholatnya juga semua amalnya”.

Baca...  Kesederhanaan: Hidup Tanpa Kebingungan

Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Fikih Shalat menjelaskan, meminta keteguhan dalam beribadah juga bagian dari ikhtiar seorang Muslim dalam pengabdian kepada Allah SWT. Dalam Alquran, pentingnya menjaga keteguhan ibadah juga disampaikan.

Dan berikut doa agar teguh dan istiqomah dalam beribadah sebagaimana yang tertera dalam Alquran surat Ibrahim ayat 40:

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ 

“Rabbij’alni muqima as-shalaati wa in dzurriyyati Rabbana wa taqabbal dua’i. ”Yang artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat. Ya Tuhan kami, perkenankanklah doaku.”  

Pentingnya sholat memang begitu ditekankan dalam Alquran. Sejumlah ayat di Alquran menyebutkan betapa amalan ibadah shalat begitu pentingnya. 

Perintah sholat salah satunya diabadikan Alquran dalam surat Al Baqarah ayat 43: 

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ 

“Wa aqimusshalata wa atuzzakata warka’u ma’a ar-raakiin.” Yang artinya, “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.(QS Al Hujurat: 13).

Wujud orang yang tertakwa apabila mengerjakan shalat tepat pada waktunya. Dari Abdullah Bin Ma’sud ra, dia bertanya kepada Rasulullah Saw, “Amal apakah yang sangat dicintai oleh Allah?”. Beliau bersabda, “Yaitu shalat pada waktunya,(HR Bukhari & Muslim). Hadis dan Alquran tadi memberikan gambaran kepada kita bahwa ciri orang bertakwa apabila mengerjakan shalat.

Sholat dan Nilai Kehidupan

Beberapa nilai-nilai kehidupan dalam shalat. Antara lain;

Pertama, belajar hemat sumber daya air. Gunakan air dengan bijak. Hindarkan perilaku boros pada saat menggunakan air. Takaran air untuk berwudhu berkisar satu liter sampai dengan dua liter (1 mud-2 mud). Gunakanlah air dengan tidak melebihi ketentuan. Keran air wudhu ditutup setelah selesai berwudhu. Hindarkan perilaku berlebihan dalam bersuci ketentuan. Keran air wudhu ditutup setelah selesai berwudhu. Hindarkan perilaku berlebihan dalam bersuci.

Perilaku hemat ini berkaitan dengan perilaku serakah. Terbiasa hemat dalam sumber daya air maka terbiasa pula menghemat uang. Air saat ini harus digunakan secara bijak untuk menghindari kekeringan. Terlebih saat ini air hujan tidak mudah tersimpan dalam tanah. Luasan pohon semakin minim. Air dan pohon sangat berkaitan. Pohon ada maka air juga ada. Selain itu, dengan perilaku hemat maka telah menyimpan air sebagai cadangan saat musim kering.

Kedua, belajar sanitasi dan kebersihan. Kebersihan berkaitan dengan media yang digunakan. Gunakan air yang bersih dan bebas dari kuman. Jaga air agar tidak tercemar dimasuki oleh zat kimia berbahaya. Air yang demikian termasuk air yang tidak baik untuk bersuci sebab air harus bersih sehingga ibadah sempurna.

Ketiga, shalat termasuk menjembatani rezeki seseorang. Terutama shalat yang dilakukan secara bersamaan. Kesalehan seseorang juga dilihat dari pergaulan dengan orang lain. Bertemu di masjid termasuk bertemu dengan orang yang tertakwa. Jika berteman dengan orang yang bertakwa maka sekaligus menumbuhkan kedekatan secara emosional. Temannya semakin banyak dan jaringannya makin luas.

Sahabat-sahabatnya akhirnya mengenal dirinya dan mengetahui keahlian apa yang dia miliki. Secara bersamaan ladang rezeki tumbuh dari jaringan tadi. Tentu berbeda dengan orang yang jarang shalat berjamaah. Dia tidak akan bertemu dengan orang saleh. Orang lain tidak mengenal dirinya. Keempat, shalat termasuk penangkal sakit.

Gerakan dalam shalat bermanfaat untuk menggerakkan kaki, tangan, dan kepala. Aliran darah menjadi lancar sehingga orang yang rajin shalat pasti lebih sehat. Kalau mau terhindar dari stroke, kerjakanlah shalat dengan baik dan rajin. Sekaligus doa untuk akhirat dikabulkan Allah.

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Esai

Menggali Ajaran Alqur'an Tentang Bullying: Larangan dan Hikmah Dibaliknya

1 Mins read
Bullying, suatu perbuatan tercela yang dapat menjatuhkan martabat dan psikis seseorang – yang berupa tindakan fisik, verbal, atau psikologis – perilaku tersebut…
Esai

Dinamika Perkembangan Islamic Studies

2 Mins read
Dinamika perkembangan Islamic studies. Pada tulisan singkat ini, penulis hendak menelisik tentang sejarah Islamic studies, menguraikan sejarah awal perkembangan studi Islam yang…
Esai

Persepsi Warga Dalam Pemilukada 2024

4 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Pemilihan Umum Kepala Daerah di Indonesia 2024 (Pemilukada) digelar secara serentak untuk daerah-daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights