Sejarah

Makam Syekh Muhammad Yahya Yang Menjadi Bukti

1 Mins read

Makam Waliyullah Syekh Muhammad Yahya terletak di Jalan Raya Sememi, Surabaya, tepatnya di sebelah pintu masuk Perumahan Western Regency, Surabaya Barat. Desa Sememi terletak pada ketinggian 56 meter di atas permukaan laut, dengan luas wilayah mencapai 600 hektar.

Sebagian besar dari wilayah tersebut, sekitar 310 hektar, merupakan tanah tambak yang digunakan untuk berbagai kegiatan budidaya perikanan. Desa Sememi berada di Kecamatan Benowo, yang merupakan salah satu kecamatan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Keberadaan desa ini memiliki peran penting dalam sektor pertanian dan perikanan, serta menjadi bagian integral dari perkembangan kawasan Surabaya Barat, dan tidak lepas dari peran Syekh Muhammad Yahya yang lebih dikenal dengan pangeran mas abdi.

Menurut juru kunci  Syekh Muhammad Yahya yang lebih dikenal dengan pangeran mas abdi, yakni santri pertama dari mbah H. Ali. biografi dari mbah Ali adalah seorang santri dari Sunan Ampel Surabaya yang masih seangkatan dengan mbah Soleh atau mbah Bolong,

Setiap tahunnya, acara Haul Agung diadakan pada pertengahan bulan Shofar, yang kini telah diselenggarakan sebanyak 344 kali. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa Syekh Muhammad Yahya, yang makamnya terletak di Desa Sememi, salah satu waliyullah sekaligus murid pertama dari Mbah H. Achmad Ali yang diakui oleh masyarakat.

Mbah H. Achmad Ali telah memberikan kontribusi besar dalam penyebaran agama Islam, terutama di daerah perbatasan Surabaya dan Gresik. Haul Agung ini bukan hanya sekadar acara peringatan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga, khususnya masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan Surabaya-Gresik.

Sememi, yang dahulu menjadi pusat dakwah Islam di kawasan ini, hingga kini tetap menjadi titik fokus dari acara tersebut. Masyarakat dari berbagai penjuru wilayah perbatasan Surabaya-Gresik datang beramai-ramai untuk menghadiri haul, mengenang perjuangan beliau dalam menyebarkan agama Islam, serta meneladani sifat-sifat luhur beliau.

Baca...  Dato Karama: Ulama Pertama Yang Menyebarkan Islam di Sulawesi Tengah

Dengan adanya acara ini, nilai-nilai agama dan dakwah yang telah beliau tanamkan terus hidup dalam ingatan umat, memperkuat ikatan spiritual antara masyarakat dan menjaga kelestarian ajaran Islam di wilayah tersebut.

Haul Agung ini bukan hanya sekadar perayaan tahunan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk mengenang sejarah perjuangan dan menjaga keberlanjutan dakwah Islam yang telah dimulai sejak dulu.

1 posts

About author
Mahasiswa Jurusan Akidah dan Filsafat Islam, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Articles
Related posts
Sejarah

Mengenal Dinasti Mahmud Gaznawi

2 Mins read
Kuliahalislam- Mahmud Gaznawi lahir di Gazna, 02 November 971 dan wafat di Gazna 30 April 1030 Masehi. Dia adalah Sultan ke-3 Dinasti…
KeislamanSejarah

Sejarah Penulisan Kitab Ulumul Hadis

4 Mins read
Kuliahalislam.com- Kitab Ulumul Hadis merupakan kitab-kitab tentang ilmu hadits atau kajian mengenai hadis. Pembahasannya ada yang bersifat umum mencakup semua hal yang…
KeislamanSejarah

Sejarah Perang Khandaq Di Masa Nabi

6 Mins read
Kuliahalialam.com-Perang Khandaq (Parit) merupakan peperangan antara pasukan Islam dan pasukan sekutu yang terdiri dari kafir Quraisy, Gatafan, dan Yahudi. Pada bulan Syawal…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Jurnal

Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Santri Di Lingkungan Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Surabaya

Verified by MonsterInsights