Teks khutbah Jum’at: meningkatkan takwa dan bersyukur, menyadari nikmat dan tujuan penciptaan. Di tengah kesibukan dan berbagai tantangan hidup yang kita hadapi, sangat penting bagi kita untuk senantiasa merenung dan kembali kepada Allah SWT atas segala nikmat yang Allah berikan.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي يَهْدِيْ مَنْ يَشَاءُ اِلَى طَرِيْقِ الرَّشَادِ اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَاَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا للهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ,وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ,اَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ, اَمَّا بَعْدُ. يَا عِبَادَاللهِ لَايَسْتَوِى فِي شِرْعَةِ الْاِسْلَامِ حَقٌّ وَ بَاطِلٌ, كَمَا لَا يَسْتَوِى اَلطَّيِّبُ وَالْخَبِيْثُ.
Para hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah SWT.
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan kesadaran dan keikhlasan. Ingatlah selalu keagungan dan keindahan ciptaan-Nya. Jangan lupa bersyukur atas rahmat dan karunia-Nya yang memungkinkan kita untuk beribadah. Bersyukur dan beribadah adalah adab tertinggi yang meningkatkan nilai kita di sisi Allah.
Allah SWT berfirman dalam Alqur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56-58:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَلَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah, Dia-lah Maha Pemberi Rezeki Yang Memiliki Kekuatan yang sangat kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat: 56-58).
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama penciptaan manusia dan jin adalah untuk menyembah Allah. Allah tidak memerlukan rezeki dari makhluk-Nya karena Dia adalah Maha pemberi rezeki.
Ibadah bukan untuk memenuhi kebutuhan Allah, melainkan untuk kebaikan dan kesejahteraan makhluk-Nya. Dengan beribadah, manusia mengakui kekuasaan dan keagungan Allah serta hidup sesuai dengan tujuan penciptaannya
Jamaah jum’at yang dirahmati Allah,
Ketika kita merenungi alam semesta, kita akan terpesona melihat bagaimana semuanya diciptakan untuk manusia. Pegunungan, lautan, dan udara—semua ini adalah manifestasi kasih sayang dan kebesaran Allah.
Setiap elemen berfungsi sempurna untuk mendukung kehidupan, memberikan rezeki, dan memenuhi kebutuhan kita, menunjukkan kemurahan dan kebijaksanaan Allah dalam ciptaan-Nya.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَصْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً ۗ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُنِيرٍ
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah telah menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan ni’mat-Nya lahir dan batin kepadamu? Dan di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu dan mengikuti setiap setan yang pemberontak.” (QS. Luqman: 20).
Allah SWT mengingatkan kita akan nikmat-Nya yang melimpah dan betapa segala sesuatu di langit dan di bumi diciptakan untuk kemanfaatan manusia. Allah SWT telah memberikan berbagai nikmat, baik yang tampak (lahir) maupun yang tersembunyi (batin), sebagai bentuk kasih sayang dan kemurahan-Nya.
Ayat ini juga mengingatkan bahwa meskipun banyak nikmat yang diberikan, ada sebagian manusia yang tetap membantah dan tidak beriman karena kebodohan dan mengikuti bisikan setan.
Karena Allah menciptakan alam untuk kita manusia agar kita beribadah kepada-Nya, apabila manusia tidak ada yang ingat kepada Allah dan tidak menyembah-Nya, maka akan datang hari kiamat. Pada hari tersebut, semua manusia akan linglung, tidak memikirkan orang lain, bahkan keluarganya sendiri, dan semua akan memikirkan nasib masing-masing.
Para hadirin sidang jum’at yang dirahmati Allah SWT,
Ketahuilah bahwa hari kiamat adalah hari yang sangat menakutkan dan penuh dengan kejadian yang tidak terbayangkan. Pada hari itu, setiap amal perbuatan manusia akan diperhitungkan dengan sangat teliti. Tiada satu pun amal yang terlewat dari pengawasan-Nya. Allah SWT berfirman,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَه
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah: 7-8).
Firman ini menegaskan bahwa tidak ada amal perbuatan, sekecil apa pun, yang terlewat dari catatan Allah. Pada hari kiamat, setiap amal baik atau buruk akan diperhitungkan dengan adil. Ini menegaskan pentingnya setiap tindakan kita, sekecil apa pun, karena semuanya akan mendapatkan balasan sesuai dengan niat dan perbuatannya.
Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan waktu kita di dunia ini dengan sebaik-baiknya. Jadikan setiap detik sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui berbagai amal kebaikan, baik itu dalam bentuk ibadah ritual maupun perbuatan baik terhadap sesama. Selalu perbaharui niat dan bersihkan hati kita dari segala sifat tercela.
Di samping itu, penting bagi kita untuk memperkuat tali silaturahmi dan saling membantu dalam kebaikan. Dalam sebuah hadis,
مَنْ لَا يَهْتَمُّ بِأَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَلَيْسَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan kaum muslimin, maka dia bukanlah bagian dari mereka.” (HR. Muslim).
Rasulullah SAW menggarisbawahi pentingnya kepedulian terhadap sesama muslim. Kepedulian ini mencakup perhatian dan menolong terhadap kebutuhan, masalah, dan kesejahteraan mereka.
Rasulullah SAW menekankan bahwa seorang muslim sejati harus peka terhadap urusan umatnya, dan tidak hanya fokus pada kepentingan pribadi. Ini mencerminkan nilai-nilai solidaritas dan empati dalam masyarakat Muslim.
terakhir, marilah kita senantiasa memohon kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan, hidayah, dan taufik-Nya untuk terus berjalan di jalan-Nya. Semoga kita semua termasuk dalam golongan hamba-Nya yang selalu bersyukur, beribadah dengan tulus, dan selalu dalam lindungan-Nya hingga hari kiamat kelak, aamiin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah kedua
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا
اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ
عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ۗ فَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
