KULIAHALISLAM.COM – Kebanyakan masyarakat Muslim di Indonesia ketika belajar membaca Al-Qur’an menggunakan metode Iqra yang ditulis dan disusun oleh KH As’ad Humam. KH As’ad Humam lahir di Yogyakarta pada tahun 1933 dan wafat di Yogyakarta tanggal 02 Februari tahun 1996.
KH As’ad Humam menempuh pendidikan dasar di SD Muhammadiyah Kleco, SMP Negeri Ngawi dan ada saat usia remaja, KH As’ad Humam belajar ke SMA Muallimin Muhammadiyah tetapi ia mengalami gangguan fisik di bagian tulang belakang, hal itu membuatnya tidak mampu bergerak secara normal.
KH As’ad Humam kemudian berhenti belajar di Muallimin. Kegiatan KH As’ad Humam sebelum mengajarkan Al-Qur’an adalah berdagang. KH As’ad Humam kemudian bertemu dengan K.H Dahlan Salim Zarkasyi. KH Dahlan Salim Zarkasyi lahir di Semarang pada tanggal 28 Agustus 1928. KH Dahlan Salim Zarkasyi merupakan Ulama terkenal yang menyusun buku “Qira’ati”.
Buku Qira’ati ditulis untuk memudahkan anak-anak belajar membaca Al-Qur’an. Qira’ati merupakan metode dalam mempelajari Al-Qur’an yang berorientasi kepada hasil bacaan dengan memperhatikan kualitas pengajaran dan yang mengajarkan melalui mekanisme sertifikasi.
KH As’ad Humam memberi pelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Qira’ati yang dikembangkan KH Dahlan Salim Zarkasyi. KH As’ad Humam memberi masukan terhadap metode Qira’ati milik KH Dahlan Salim, namun KH Dahlan sering sekali tidak berkenan menerapkan masukan darinya.
KH As’ad Humam kemudian membuat metodenya sendiri dalam membuat suatu pedoman yang lebih memudahkan untuk membaca Al-Qur’an.
KH As’ad Humam mengembangkan kelompok belajar dibantu oleh Tim Tadarus Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Yogyakarta. Dalam menemukan metode Iqra’, KH As’ad Humam ditemani oleh Jazir Asp yang merupakan Cendekiawan Muslim dari Muhammadiyah.
Hasil pengembangannya ini kemudian diselesaikan dan terciptalah metode Iqra yang sangat populer sebagai cara mudah membaca Al-Qur’an.
Pada tahun 1988, di Kotagede didirikan Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (TKA) untuk anak umur 4-6 tahun dan selanjutnya didirikan Taman Pendidikan Al-Qur’am (TPA) untuk anak umur 7-12 tahun. Dari sini awalnya metode Iqra’ menyebar luas sehingga banyak digunakan di berbagai tempat.
Buku Iqra’ terdiri dari 6 jilid yang disebut Iqra 1 hingga Iqra 6. Setiap Jilid diawali instruksi belajar. Keenam jilid Iqra disusun dari tingkat kesulitan rendah hingga tinggi. Iqra 1 memperkenalkan huruf-huruf Arab dalam posisi terpisah. Iqra 2 memperkenalkan bentuk huruf bersambung (di awal. Di tengah atau di akhir) tetapi masih dengan Fathah.
Iqra 3 memperkenalkan vokal “i” (baris di bawah/kasrah) dan vokal “u” (baris di depan/dhammah). Iqra 4 memperkenalkan Tanwin (penambahan bunyi “n” setelah vokal), sukun (kosonan tanpa vokal) dan qalqalah (kosonan yang diikuti vokal pendek).
Iqra 5 memperkenalkan berbagai bentuk “alif lam” dan salah satu aturan Tajwid yaitu Idgham. Iqra 6 memperkenalkan aturan-aturan Tajwid yang lain seperti Iqlab, Ikhfa dan Wakaf (berhenti dalam membaca Al-Qur’an).
1 Comment