Artikel

Keselamatan Material Vs Keselamatan Ideal (Bag.1)

3 Mins read

Bagi
sebagian kalangan, biasanya kalangan ini ateis (seperti Richard Dawkins, Sam Harris dan
Christopher Hitchens), bahwa keselamatan cukup ada di dunia nyata. hidup hanya
sekali, hanya di dunia ini. titik. Sebagian kalangan lain, biasanya agamawan, meyakini
bahwa sesungguhnya keselamatan tidak berhenti di alam dunia ini. keselamatan
ada di alam selanjutnya. Mereka sebut sebagai hari penghakiman, lengkap dengan
segala balasannya. Satu balasan berupa kenikmatan, yaitu valhala, jannah,
surga, Elysium  dll. Sementara balasan lain
berupa penyiksaan, dengan segala ketakutannya disebut, hel, naar, neraka,
tartaros dll. Bahasan kita akan terfokus pada konsep keselamatan material yang
diyakini kaum agamawan ini. Karena, meskipun sebagian mereka meyakini alam
transendental, tapi tetap saja, bibit materialisme masih mempengaruhi idealisme
mereka. Untuk itulah, esai ini hadir untuk menantang beberapa anggapan, asumsi-asumsi
agamawan berikut dengan kajian filosofisnya.

Kematian sebagai
simbol penyelamatan.

Bagi
beberapa kalangan, Konsep keselematan harus terlihat konkrit. Bagi mereka, keselamatan
harus terlihat sebagai aksi praktis. Bukan sebagai ide teoritis.  Karena keselamatan adalah aksi, maka harus ada
aktornya. Yaitu individu yang menerapkan ide keselamatan. Sebagai aktor, dia
bahkan harus rela melepaskan sisi materialnya. Ia harus rela mengorbankan
jasadnya sendiri. Aksi heroik ini tentu saja tidak boleh mengorbankan orang
lain bersamanya, paling tidak ia harus menghindari itu. karena nanti Justru itu
akan disebut sebagai pengecut. Memang, aksi heroik akan mendatangkan inspirasi.
Inspirasi yang mempesona para penerusnya. Namun, diujung, inspirasi ini
melahirkan pertimbangan penerusnya; beberapa penerusnya tentu akan terjebak
pada keragu-raguan semacam: Haruskah aku melakukan hal yang sama, haruskah aku
mati dengan cara yang sama pula? tidak adakah jalan penyelamatan lain? Akhirnya
mereka akan berpikir bahwa hanya individu yang terlahir dengan ‘mukjizat’
tertentu yang bisa melaksanakannya.  Kasih
tertinggi hanya bisa dilaksanakan oleh mereka yang over power berkekuatan dewa,
godlike dll. keselamatan yang dimaksud, hanya bisa bila ada gagasan dan
kekuatan. Jadilah, keselamatan hanya bertumpu pada konsep kekuatan. Dari sinilah,
kami katakan bahwa kalangan-kalangan itu terlalu terikat dengan materialisme.  Demikianlah, Karena terlalu terikat dengan
materialisme, kalangan itu meyakini bahwa keselamatan haruslah terlihat secara
empiris, dilakukan oleh aktor tertentu. Materialisme seperti ini memang
terwujud dalam berbagai cerita-cerita di berbagai kebudayaan. Semisal cerita Prometheus
dalam mitologi Yunani, Baldur dalam mitologi Norse, Quetzalcoatl dalam mitologi
Aztec, The Fisher King dalam Legenda Arthurian dsb.

Bagi
kami, keselamatan tidaklah harus diwujudkan  seperti dalam cerita-cerita menyedihkan itu.  Søren Kierkegaard mengatakan bahwa keselamatan
memang seharusnya abstrak. Abstrak artinya tidak boleh berhenti sebagai aksi
praktis; alias tidak tersekadar terwujud dalam fakta empiris. Keselamatan adalah sebuah idea
teoritis. Keselamatan tidak boleh diyakini dalam bentuk materialnya. Karena, Jasad
yang sejatinya memang terbatas ini tentu tak akan pernah selamat oleh ruang dan
waktu. pengorbanan jasadiah untuk menunjukkan konsep keselamatan hanya akan
menihilkan keselamatan itu sendiri. karena itulah keselamatan harus terwujud dalam
ide, gagasan, hukum-hukum; bukan aksi semacam penderitaan/ kematian. Sehingga
selanjutnya, semua individu akan berusaha menjaga ide itu ke dalam bentuk aksi
nyata. secara materil beberapa dari mereka terlihat berhasil, beberapa dari
mereka terlihat gagal. Tentu saja,  Karena
aksi nyata individu terikat dengan ruang dan waktu. akhirnya, meskipun seorang
individu mati, ia tetap dikenang sebagai penjaga konsep keselamatan. Individu ini
yakin apa yang ia perjuangkan tidak fana. Perjuangan keselamatan abadi hingga
ke akhirat. Demikianlah, keselamatan tidak mungkin dipandang semata-mata di
alam dunia. Dia hanya mungkin ada di alam akhirat. Alam yang diyakini lebih
transendental. Nah, inilah yang disebut dengan “fastabiqul khoirot” (Al-Baqarah:148)
kebaikan tak terbatas. Usaha penyelamatan, heroik, harus tertanam dalam
idealita oleh para penerus-penerusnya selamanya. Usaha penyelamatan tidak
diukur dari siapa dan bagaimana aksinya (sebagaimana konsep (Nirvana, Moksha
dalam Buddhisme/ Hinduisme). Tetapi usaha penyelamatan diukur dari ide gagasan
itu (ini seperti konsep deantologis Immanuel Kant). Siapapun dan sekecil apapun
usahanya,  keselamatan tetap terbalaskan.
Balasan itu mungkin tidak terwujud di alam dunia, tetapi pasti terwujud di alam
akhirat. Alam paling terakhir diantara alam yang dianggap berakhir.

 

KESELAMATAN
MATERIAL VS KESELAMATAN IDEAL: JEBAKAN MATERIALISME DALAM TAFSIR KISAH NABI ISA
AL MASIH (Bag. 2)

Sekian, Pembahasan kami
selanjutnya mungkin akan tertumpu pada pertanyaan besar: benarkah yudas
wajahnya diserupakan seperti nabi isa agar ia terlihat mati di kayu salib itu? Inikah
cara Tuhan menyelamatkan nabi Isa? Kiranya ini pemantik, sambil menunggu kajian
filosofis kami selanjutnya.

Oleh: Julhelmi Erlanda (Mahasiswa S3 Ilmu Qur’an-Tafsir Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal & Universitas PTIQ Jakarta)

2363 posts

About author
http://kuliahalislam.com
Articles
Related posts
Artikel

Jawaban Jika Anak Bertanya Apakah Penyakit Kanker Saya Hukuman dari Allah Karena Dosaku?

2 Mins read
Jawaban jika anak bertanya apakah penyakit kanker saya hukuman dari Allah karena dosaku? Jika terkena musibah penyakit, maka mohonlah kepada Tuhan untuk…
Artikel

Jawaban Jika Anak Bertanya Bolehkah Bermain dengan Orang Yang Beragama Kristen?

2 Mins read
Jawaban jika anak bertanya bolehkah bermain dengan orang yang beragama Kristen? Ibu saya berpesan jangan bermain dengan teman-temanmu yang beragama Kristen? Apakah…
Artikel

Anak Bertanya, Berperang Demi ISIS Apakah Perintah Tuhan?

3 Mins read
Anak bertanya, berperang demi ISIS apakah perintah Tuhan? Suatu ketika, Irma bertanya kepada Ibunya, “Ibu kenapa ya di Televisi itu banyak berita…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights