Pendidikan

Kendala Sosial-Ekonomi Terhadap Akses dan Kualitas Pendidikan Agama Islam di Daerah Terpencil

7 Mins read

Penulis: Seli Wahdaniari, Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Pontianak


Dalam  memahami  kendala  sosial  ekonomi  terhadap  akses  dan  kualitas  pendidikan agama  Islam  di  daerah  terpencil,  tentunya  sangat  penting  untuk  melihat  segala faktor keterbatasan  sarana  dan  prasarana  pendidikan,  tentunya  dari  berbagai  macam  permasalahan seperti kurangnya fasilitas pendukung, dan rendahnya pendapatan masyarakat pedesaan. 

Selain itu, yang sangat perlu kita perhatikan juga tantangannya seperti jarak tempuh yang jauh antara rumah  dan  sekolah,  kurangnya  tenaga  pendidik  yang  berkualitas,  adapun  tenaga  pendidik namun bukan dari pendidikan agama Islam, kemudian juga minimnya akses terhadap materi pembelajaran  yang  memadai.  

Semua  faktor  ini  dapat  mempengaruhi  akses  dan  kualitas pendidikan agama Islam di pedesaan, sehinggga sangat perlu upaya dari berbagai pihak untuk meningkatkan kondisi pendidikan di wilayah pelosok pedesaan.  

Keterbatasan insfrastruktur salah  satu  faktor  utama  yang  berperan terhadap  masalah  ini  yaitu  keterbatasan  akses infrastruktur  di  berbagai  lembaga  pendidikan,  salah  satunya  di  daerah  pelosok  desa,  seperti kurangnya  fasilitas  teknologi  informasi  dan  komunikasi.  

Yang  mengakibatkan  strategi  dan media pembelajaran menjadi kurang efektif. Melihat kondisi di pedasaan pada saat ini, sangat sulit sekali akses-akses untuk masuk kedalam desa  karena terbatasnya infrastruktur yang ada di pedesaan, mulai dari jalan dan juga akses internet, menjadikan para pendidik tidak nyaman dalam melakukan aktivitas belajar mengajar, karena kendala tersebut sangat berpengaruh besar dalam  menjalankan  aktivitas  di  sekolah.  

Seperti  yang  kita  ketahui  seluruh  aktivitas  belajar-mengajar tidak terlepas dari yang namanya internet, mulai dari  meng-upload nilai, membuat soal,    meng-input    data,    mencari    informasi.    Dengan    keterbatasan    infrastruktur    ini mengakibatkan  sekolah  di  pedesaan  sangat  sulit  untuk  menerapkan  kurikulum  merdeka (Nugroho Putra, 2024: 251). 

Kurangnya sumber daya sumber daya manusia tentunya sangat di pengaruhi beberapa faktor, minimnya sumber daya manusia di sebabkan oleh, keterbatasan dan pemerataan sarana dan prasarana (sekolah, peralatan,   buku,   serta   tenaga   pendidik).   

Rendahnya   tingkat   ketenagaan   pendidik,   dan rendahnya mutu akademik terutama dalam ilmu penddikan agama Islam (PAI). Kemudian yang menyebabkan kurang nya tenaga pendidik bagi masyarakat yang hanya memiliki pengetahuan atau skil kemampuan di tingkat pendidikan yang sangat rendah ini akan mempengaruhi sumber daya manusia yang terbatas. 

Baca...  Kepala MA Sunan Kalijaga; Rapotan Sebagai Ajang Mengevaluasi Anak Didik

Seperti yang telah kita  ketahui rendahnya tingkat pendidikan di sebabkan oleh keadaan ekonomi yang tidak stabil dan kurang mendukung sehingga membuat mereka  putus  asa  dan  menyebabkan  lebih  memilih  untuk  putus  tidak melanjutkan  sekolah ataupun pendidikan, karena mengingat anggaran pendidkan yang sangat tinggi. 

Banyak tenaga pendidik di daerah terpencil yang hanya lulusan sekolah menegah atas (SMA),  mengapa  dikatakan  demikian?  Sebab  mengingat  faktor  wilayah  yang  terletak  di pelosok  atau  daerah  terpencil  yang  jauh  dari  perkotaan.  

Sehingga  banyaknya  masyarakat kurang memperhatikkan betapa pentingnya suatu pendidikan, kemudian karena faktor tersebut menyebabkan   pemerinah   itu   sulit   untuk  mengontrol   beberapa   komponen-komponen Pendidikan yang berada di daerah terpencil. Pada saat pengrekrutan tenaga pendidik kurang memperhatikan lulusan (husnul Khatima, 2023: 35-36).  

Dampak Kemiskinan 

Istilah  kemiskinan  ini  muncul  ketika  sesorang  tidak  mampu  untuk  mencukupi  segala kebutuhan  hidupnya,  seperti  yang  telah  kita  rasakan  betapa  sulitnya  mencari  pekerjaan  yang layak  bagi  orang  tua,  apalagi  mengingat  hidup  di  bagian  daerah  terpencil  yang  jauh  dari perkotaan,  jauh  dari  akses  internet  dan  informasi  serta  transportasi,  untuk  mencukupi kebutuhan hidupnya dan juga untuk membiayai sekolah anak-anaknya. 

Jika ekonomi tidak memadai maka banyak sekali anak-anak yang putus sekolah bahkan tidak  bisa  melanjutkan  pendidikan  yang  lebih  tinggi,  maka  dari  itu  dapat  menyebabkan kurangnya ketenagaan pendidikan di daerah terpencil. 

Kebanyakan guru di daerah terpencil itu guru  honorer  yang  gajinya  juga  tergantung  dari  pihak  sekolahnya,  setelah  kita  ketahui  dari beberapa  sekolah  yang  kebanyak  gurunya  honorer  khusunya  guru  pendidikan  agama  Islam yang  hanya  lulusan  Madrasah  Aliyah  (MA)  saja  yang  di  jadikan  sebagai  tenaga  pendidikan agama Islam di daerah terpencil. 

Seperti yang telah saya alami sendiri pembelajaran pendidikan agama Islam di SD, SMP di daerah terpencil itu masih kurang sekali dan perlu melaksanakan pelatihan  yang  lebih  mendalam  apalagi  itu  memberi  pemahaman  yang  sangat  penting  bagi peserta didik yaitu pemahaman tentang agama (Karim, 2024: 3).  

Baca...  Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini

Tantangan Ketersediaan Materi Ajar 

Pada   pembelajaran   di   daerah   terpencil   seperti   yang   telah   kita   ketahui   bahwa pembelajarannya  tidak  semudah  seperti  pendidikan  yang  ada  di  kota,  yang  di  mana  sangat mudah  di  jangkau  oleh  internet,  mudah  menerima  informasi  dan  lain  sebagainya.  

Segala fasilitasnya  juga  memadai,  sedangkan  di  daerah  terpencil  ada  banyak  sekali  kebutuhan- kebutuhan  yang  di  butuhkan  namun  belum  terpenuhi  bahkan  juga  tidak  memadai,  sehingga membuat segala kegiatan seperti pembelajaran menjadi terhambat. 

Pendidikan  di  daerah  terpencil  banyak  sekali  kendala  dalam  pelaksanaannya,  seperti masih  kurangnya  guru,  apalagi  guru,  Pendidikan  Agama  Islam,  sehingga  mengakibatkan minimnya  akhlak  dan  kurangnya  pemahaman  agama  bagi  peserta  didik  di  daerah-daerah terpencil. 

Kemudian di karenakan akses transportasi yang sulit sehingga mengakibatkan guru- guru  tidak  mau  menetap  di  daerah  tersebut.  Banyak  sekali  sekolah-sekolah  yang  berada  di daerah terpencil masih kurang sarana dan prasarananya, adapun buku-buku di sekolah tersebut masih kurang di karenakan banyak peserta didik dari pada bahan ajar seperti buku. 

Terkadang preserta didik menjadikan buku tersebut satu di bagi dua orang agar bisa sama-sama membaca dan agar mudah menerima materi yang di sampaikan oleh pendidik.  Solusi 

Untuk Mengatasi Kendala Sosial-Ekonomi Terhadap Akses Dan Kualitas Pendidikan Agama Islam Di Daerah Terpencil. 

Usaha  yang  harus  di  lakukan  oleh  pihak  sekolah  memberikan  dampak-dampak  yang positif bagi peserta didiknya, dengan memperbaiki fasilitas dan ruangan-ruangan kelas nya agar peserta didik merasa nyaman pada saat proses pembelajarannya. 

Selain dari itu pemerintah juga harus memperhatikan sekolah-sekolah terpencil bukan hanya memperhatikan sekolah di daerah kota, karena peserta didik di daerah terpencil juga sangat membutuhkan yang namanya pendidikan. 

Pemerintah  juga  harus  survey  melihat  langsung  di  daerah  terpencil  agar  mereka  tahu kendala-kendala  apa  saja  yang  membuat  banyak  sekali  tantangan  di  sekolah  tersebut  untuk melalukan suatu pembelajaran. Sayagnya ketika di daerah tersebut mayoritas nya muslim namun tidak  memiliki  guru  Pendidikan  agama  islam,  yang  di  mana  pendidikan  agama  itu  sangat penting sekali bagi peserta didik. 

Baca...  Media Pembelajaran dalam Perspektif Alqur'an dan Hadis

Jika pemerintah sudah memperhatikan sekolah terpencil tersebut  dan  akan  menindaklanjuti  maka  perah  pihak  sekolah  adalah  melengkapi  fasilitas sekolah tersebut sesuai dengan aturan pemerintah, membuat ruang perpustakaan, ruang praktik, dan ruangan laboraturium. 

Tidak hanya menyediakan beberapa ruangan tersebut, akan  tetapi pihak sekolah juga menambahkan fasilitas yang lain seperti, buku-buku pelajaran yang dapat digunakan  oleh  peserta  didik  supaya  bisa  menambah  pengetahuan  pada  saat  kegiatan pembelajaran berlangsung. 

Dengan usaha kedua yang telah dijelaskan diatas, maka akan memberikan hasil yang luar biasa bagi peserta didik. Hal ini dikarenakan dengan menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas,  mewajibkan  para  peserta  didik  untuk  melaksanakan  kegiatan-kegiatan  yang spiritual,  serta  dapat  mengoptimalkan  fungsi  masjid  dengan  baik.  

Sehingga  dengan  usaha tersebut  tentunya  akan  memberikan  dampak  yang  positif  bagi  peserta  didik.  Dengan  adanya kegiatan-kegiatan yang spiritual seperti membiasakan peserta didik untuk membaca Alqur’an sebelum  kegiatan  pembelajaran  berlangsung  dan  membiasakan  untuk  melaksanakan  salat berjama’ah, maka hal tersebut dapat merubah akhlak dan perilaku peserta didik untuk menjadi yang lebih baik dan terarah pada hal-hal yang positif dalam kehidupannya. 

Dengan demikian, pengaruh  positif  yang  diperoleh  para  peserta  didik  akan  mampu  merubah  mereka  kepada kehidupan yang lebih baik baik itu pada saat berada di sekolah, lingkungan keluarga, maupun di lingkungan masyarakat (Ilmiyah dkk, 2021: 39). 

Referensi   

Husnul Khatima. Winda Dkk. (2023). Analisis Problematika Menegenai Keterbatsan Tenaga Pendidik Di Pulau Terluar Khususnya Guru Matematika Di SMAN 6 Bengkulu Utara Kecamatan Enggano. Jurnal Ilmiah Penelitian. Vol. 1. No. 1. Ilmiya

H.  Lailatul.  (2021).  Problematika  Pembelajaran  PAI  di  Daerah  Terpencil:  Studi  Atas Keterbatasan Sumber Daya Manusia. Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam. Vol. 11. No. 1. 

Karim. Abdul. (2024). Pendidikan Dan Dapat Menurunkan Kemiskinan Rumah Tangga, Makassar: PT. Nas Media Indonesia Anggota Ikapi. 

Nugroho.    Putra.    Prsetyo    Ady.    (2024).    Keterbatasan    Akses    Insfrastruktur    Dalam Keberlangsungan Pendidikan Vokasional. Jurnal Of Society and Bussiness. Vol. 1. No. 5. 

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Pendidikan

Rendahnya Minat Baca Generasi Milenial

2 Mins read
Tak bisa dipungkiri bahwa generasi milenial memiliki minat baca yang sangat rendah; namun, mereka memiliki minat yang sangat besar dalam membaca media…
Pendidikan

Membongkar Mitos: Apakah Gelar Sarjana Masih Relevan di Era Digital ?

3 Mins read
Di tengah arus perubahan yang dipicu oleh revolusi digital, pandangan masyarakat terhadap pendidikan formal mulai bergeser. Gelar sarjana yang dulu dianggap sebagai…
Pendidikan

Urgensitas Pendekatan Bimbingan Konseling Pada Anak dan Remaja

2 Mins read
Urgensitas pendekatan bimbingan konseling pada anak dan remaja. Individu atau manusia itu sendiri pada hakikatnya merupakan makhluk yang berpikir (homo sapiens) dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights