Artikel

Kebangkitan Reformis dan Modernisme Islam dalam Analisis Prof. Dr. Marcel A. Boisard

7 Mins read

Prof. Dr. Marcel Andre’ Boisard

Kebangkitan Reformis dan Modernisme Islam dalam Analisis Prof. Dr. Marcel A. Boisard

KULIAHALISLAM.COM – Prof. Dr. Marcel Andre’ Boisard lahir di Jenewa tahun 1939. Ia
merupakan intelektual dan diplomat Swiss. Ia menyelesaikan studinya di Swiss,
Jerman dan Amerika Serikat. Pada tahun 1980, ia bergabung dengan PBB. Tahun
1992, ia diangkat sebagai Direktur Eksekutif United Nations Institute for
Training and Research (UNITAR). 

Pada tahun 2001, ia diangkat menjadi Asisten
Sekretaris Jenderal Persarikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia terkenal di dunia Islam
setelah ia pernah menjabat sebagai Wakil Komite Palang Merah Internasional di
Aljazair, Yaman, Saudi Arabia, Suriah dan Mesir. Ia banyak menerbitkan tulisan
berkaitan dengan Islam dan politik kebudayaan di Swiss, Inggris, Belgia dan
Austria.

Marcel Andre’ Boisard dianugerahi Order of Merit oleh Anwar Sadat
yang saat itu menjadi Presiden Mesir. Karyanya yang terkenal adalah L’ Humanisme
de I’ Islam yang kemudian buku itu diterjemahkan oleh Prof.Dr. Mohammad Rasjidi
dengan judul “Humanisme dalam Islam”. 

L’ Humanisme de I’ Islam awalnya diberikan
langsung oleh Prof. Marcel A. Boisard kepada Prof. Moh. Rasjidi dalam acara Konferensi
Meja Bundar Dakwah Islam dan Misi Kristen tahun 1976 di Swiss.

Prof. Mohammad
Rasjidi berkata “Setelah membaca buku itu saya sebagai seorang Indonesia yang
menginginkan kesetabilan masyarakat Indonesia, khususnya dalam menghadapi masa
sekarang dan masa mendatang, saya merasa bahwa buku itu akan menjernihkan
suasana di Indonesia; masalah di Indonesia adalah pengaruh Barat dalam bidang
filasafat dan agama”.

Kebangkitan Islam dan Kaum Reformis

Prof. Dr. Marcel A. Boisard menyatakan bahwa: Dalam bidang sejarah
politik, nasib Islam semenjak abad ke-16 Masehi ditentukan oleh sikap-sikap Eropa.
Inggris dan Perancis memasuki daerah-daerah Islam. Kehidupan beragama menderita
dengan keadaan tersebut.

Orang-orang mengutamakan unsur kebudayaan tradisional
dibandingkan  mengadakan riset ilmiah.
Iman menjadi terdesak dalam ortodoksi yang sempit. Maka pandangan Islam tentang
dunia menjadi sempit. 

Selama masa kemunduran yang lama, bangsa Arab telah
menyelinap dari panggung sejarah Islam. Orang-orang Turki bersedia menjiplak
teknik militer Barat namun tidak menunjukan kemampuan untuk memahami konsepsi
politik dan sosial Islam.

Orang-orang Turki tidak merasa bahwa Eropa telah memasuki Imperium
Turki dan mencekiknya. Mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk memahami
agama mereka. Hal ini selalu diperingatkan oleh kaum reformis. Masuknya
kekuasaan Perancis dalam pusat Islam telah memaksa umat Islam untuk menetapkan
sikapnya terhadap Barat yang jaya.

Penjajahan menimbulkan rasa harga diri yang
diremekan dan hal ini menjadi usaha untuk kebangkitan keagamaaan, kebudayaan
dan politik. Dengan melakukan usaha-usaha anti kolonial, bangsa Arab muncul
kembali dalam sejarah Islam.

Islam membuktikan dirinya sebagai jiwa dan daya utama untuk
bertahan, disertai dengan bangsa-bangsa yang dijajah dalam bidang politik.
Islam menuju kepada proses yang bercabang. 

Orang-orang Arab terpaksa
menghadapi dua musuh. Musuh yang pertama adalah membebaskan diri dari penjajahan Turki
Utsmani, bangsa Arab bekerja sama dengan Barat dan musuh yang kedua yaitu
melawan balik pihak Barat ketika mereka memahami bahwa adalah mustahil untuk
kerjasama dengan pihak yang memaksakan kolonial kepada mereka, sebagaimana
yang dibuktikan dengan sistem mandat dan deklarasi Balfour.

Di Afrika, agama Islam ikut mendirikan masyarakat baru yang menjelma
dari sistem suku-suku menjadi masyarakat yang mampu berdaya saing menentang pengaruh asing. Di Asia, Islam yang lunak dan supel bertahan dan berkembang menentang
kolonialisme dalam suatu rangka sosial tradisional.

Baca...  Interaksi Muslim dengan Non-Muslim (Kajian Nilai-nilai HAM dalam Hadis)

Islam selalu membawa
bendera perjuangan anti kolonialisme. Ada suatu fenomena ganda tiga yang
terjadi di sekitar Islam dan memimpin gerakan emansipasi yaitu Reform,
identifikasi dan afirmasi.

Tiga manifestasi ini bersama merupakan dasar daripada sejarah
modren. Kebangkitan Islam, sebagian besar didorong oleh kemauan kebebasan dari
anti penjajahan. Setelah bebas dari dominasi asing, Islam perlu mengakhiri
kemunduran ekonomi dengan menimba teknik dan aspek-aspek kelengkapan kebudayaan
dari sumber-sumber asing. 

Rasa hina yang disebabkan oleh dominasi kolonial,
oleh kekalahan di Palestina dan oleh keterbelakangan ekonomi telah membantu
menjadikan afirmasi politik sebagai sesuatu aspek penting dalam penyelidikan
keagamaan.

Pada pembaharu pada umumnya mengelakan diri untuk memisahkan diri
dari Islam dan berbarengan itu mereka mengarahkan sebagian besar dari tenaga
mereka kepada politik.

Aspirasi untuk kebanggaan nasional, reform keagamaan dan
perjuangan politik bercampur menjadi satu dan tiap aliran menerima bahan secara
timbal balik. 

Afirmasi tentang keunggulan agama Islam dinyatakan dengan
campuran ingatan tentang masa yang lampau yang sangat gemilang dan dengan
campuran ingatan tentang masa lampau yang sangat gemilang dan dengan keinginan
untuk pembaruan doktrin.

Karena khawatir akan kemenangan materialisme Barat, umat Islam
kembali pada sumber-sumber yang pokok untuk memantapkan diri. Gerakan reformis
Islam telah menjadi obyek literatur yang sangat penting. 

Para reformis
masing-masing mengatakan Islam tidak dapat dipersalahkan dan dianggap
bertanggung jawab atas stagnasi yang
telah lama dan dekadensi yang nyata dalam dunia Islam. 

Keburukan-keburukan yang
ada sekarang harus dinisbatkan kepada orang-orang Islam sendiri yang tak dapat
hidup menurut ajaran agama mereka.

Untuk menghilangkan cadar yang menutupi dunia Islam, kita perlu
menegaskan bahwa wahyu Alqur’an itu bersifat rasional secara sempurna dan
bahwa ajaran Nabi mengandung kemungkinan-kemungkinan yang tak terhingga.

Argumen-argumen yang diambil dari masa lampau tidak hanya dimaksudkan sebagai
apologi (mempertahankan agama) akan tetapi untuk mengugah kesadaran Islam.
Pendekatan ini berhasil mempengaruhi rakyat jelata secara tidak terasa.

Rencana-rencana umum yang dikemukakan kaum reformis adalah
memurnikan pratik agama dari takhayul dan hal-hal yang sudah tidak relevan
yang terkumpul semenjak berabad-abad, membedakan yang pokok dan yang tidak
pokok agar dapat memelihara dogma yang pokok dan akhirnya kembali kepada
Alqur’an dan Hadis dengan cara pemikiran yang merdeka.

Terdapat dua aliran
kaum reform yang menonjol yaitu aliran apologetik bersifat konservatif dan
bertujuan untuk mempertahankan nilai-nilai Islam dan menetang pengaruh
kebudayaan materialis asing, dan yang kedua aliran yang menerima perinsip
sekuler dalam masyarakat modern di mana agama itu tetap terhormat akan tetapi
tidak lagi menjadi dasar pemikiran politik.

Kaum reformis yang terikat kuat kepada peninggalan kebudayaan Islam
dan menganjurkan untuk kembali kepada peninggalan kebudayaan Islam dan
menganjurkan untuk kembali kepada ortodoksi walaupun ada penolakan dan akan berhadapan dengan lawan mereka
yaitu orang-oramg modernis yang menganjurkan asimilasi kritik terhadap
pemikiran modern dengan Islam Liberal dan rasionalis yang mendapat banyak
inspirasi ide-ide Eropa Barat.

Adalah lebih berfaedah untuk menerangkan secara singkat teori agama
dan politik para pembaharu yang pokok-pokok daripada sekedar menganalisa
persamaan dan perbedaan antara keadaan aliran tersebut yang nuansanya dapat
berbeda-beda secara tak terbatas.

Baca...  Cara Menjawab Salam Terhadap Non Muslim

Kebangkitan Reformisme Jamaludin Al-Afghani

Jamaluddin Al Afghani karena merupakan
pelopor dan karena kepribadiannya yang kuat dan selalu berubah adalah sukar
untuk dipelajari. Tulisan serta ide-idenya berubah menurut kelompok yang
mendengarkannya. Ia selalu emosi dan spontan dan tidakannya mempunyai pengaruh
besar terhadap kaum Muslimin.

Jamaluddin Al Afghani menyerang lembaga-lembaga yang ada,
menganjurkan kembali kepada persaudaraan Islam orisinal serta melontarkan
kritik pedas terhadap materialisme Barat dan sikap apathi dari kaum Muslimin. 

Menurut Al Afghani, persatuan ideologi dan politik dunia Islam adalah
satu-satunya benteng yang dapat bertahan melawan imperialisme Eropa. Ia
memberikan kepada Islam suatu image ideal dari zaman Nabi Muhammad Shalallahu
‘alaihi wasallam
dan sahabat-sahabatnya yang kekuatan dan keberhasilan
militernya bertentangan sama sekali dengan dunia Islam pada masa itu.

Sejarah menganggapnya sebagai pelopor kebangkitan Islam,
persaudaraan dan solidaritas Islam dalam mengahadapi Barat sebagai pembawa
panji-panji anti imperialisme dan sebagai ahli teori yang sedikit kabur
mengenai bentuk nasionalisme Pan Islamic. 

Murid AlAfghani yang paling menonjol
adalah Muhammad Abduh dari Mesir yang mendasarkan pemikirannya atas dua
postulat pokok yaitu pertama peran agama yang perlu secara mutlak bagi
kehidupan manusia dan sebagai terusannya, keistimewaan yang tak dapat disangkal
lagi tentang wahyu Alqur’an. Dan kedua, perlunya menggunakan dan
mengasimilisasikan bagian yang terbaik dalam pengetahuan Barat.

Muhammad Abduh berbeda secara terang-terangan dengan gurunya, ia
berpikir bahwa pembebasan dunia Islam dapat berjalan dengan emansipasi
perorangan dan menuntut penghapusan perbudakan yang dipaksakan oleh sikap
meniru secara otomatis kepada dogma agama yang disalahpahamkan. 

Muhammad Abduh ingin memberikan kembali
kepada kaum mukminin kepercayaan terhadap diri sendiri  dengan memberikan dasar-dasar moral dari
masyarakat baru yang akan dibentuk, dengan jalan kembali kepada Islam yang
sudah dimurnikan yang sangup mengasimilisasi kemajuan dari luar dan menegakan
keadilan sosial dari dalam.

Rasyid Ridha memberikan gerakan reformis Arab suatu nada yang lebih
bersifat apologetik bahkan kadang-kadang bersifat polemik. Ia mengulangi ide-ide
Muhammad Abduh dalam menafsirkan agama atas sumber-sumbernya yang asli akan
tetapi memberikan penjelasan yang menunjukan pengaruh besar dari Al Afghani.

Ia
mencoba memberikan dimensi politik bahkan Pan Islamic untuk memperbarui dunia
Islam. Rasyid Ridha berpendirian mendirikan Khilafah baru yang dapat memainkan
peranan efektif dalam urusan spritual dan material masyarakat Islam.

Walaupun dalam urusan spiritual, ia seorang yang berpegang keras
kepada hukum, tetapi ia tidak membatasi diri untuk kembali kepada
peraturan-peraturan tradisional. 

Rasyid Ridha menyesuaikan konsep Alqur’an
tentang musyawarah dan konsesus masyarakat secara aklamasi untuk menunjukan
kemungkinan membentuk pemerintah representatif dalam negara Islam. 

Rasyid Ridha
seperti gurunya Muhammad Abduh yaitu mengakui manfaat ide modern. Rasyid Ridha
melampaui Muhmmad Abduh  dengan
menerjunkan diri ke dalam politik dan dengan begitu menyiapkan timbulnya
gerakan yang kemudian menghebohkan medan politik yaitu Ikhwanul Muslimin.

Gerakan Ikhwanul Muslimin ingin mendirikan kembali masyarakat Islam
menurut prinsip Alqur’an yang ketat yang akan membawa pemecahan
problema-problema sosial pada waktu itu. 

Mereka berusaha mengadakan gerakan
massa untuk mengambil kekuasaan. Menurut mereka Islam pertama merupakan sistem
moral dan keadilan sosial meliputi segala nilai yang diperlukan oleh kaum
Mukminin untuk mendirikan masyarakat yang menjamin kemakmuraan dan kemerdekaan
individu.

Baca...  Menggali Aspek-aspek Yang Terpinggirkan dalam Sejarah Pemikiran Filsafat

Kebangkitan Islam di Anak Benua India

Aliran reformis tampaknya lebih orisinil. Seperti saudara-saudara
mereka bangsa Arab, umat Islam di India menghendaki reinterpertasi rasionalis
tentang dogma-dogma, karena reinterpertasi tersebut tak terdapat dalam
Alqur’an dan Al-hadis. 

Pada umumnya, orang-oramg india bersikap kurang
tradisionalis dari pengarang-pengarang Arab. Sir Sayyid Ahmad Khan menganjurkan
dimasukannya kemajuan-kemajuan ilmiah serta menerima lembaga-lembaga Barat
dalam Islam modern, untuk keperluan tersebut ia mendirikan universitas.

Reformis kedua adalah Amir Ali yang mengembangkan ajarannya atas
dasar riwayat hidup Nabi Muhammad Sallallahu ‘alahi wasallam yang ditulisnya
dengan nada apologetik. Menurut Amir Ali, kehidupan Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam
menunjukkan bukti yang nyata tentang kemampuan Islam untuk
adaptasi dengan zaman modern.

Walaupun ia adalah seorang pengikut aliran Syiah
tetapi ia berhasil sangat baik, juga di negara-negara Arab. Tentu saja hanya
sedikit sekali pembaca yang menyetujui pendapatnya bahwa Alqur’an adalah
karangan Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasallam.

Akhirnya Muhammad Iqbal merupakan penulis yang paling terkenal
tentang gerakan reformasi di India berkat pengetahuannya yang luas serta daya
tarik syair-syairnya karena yakin bahwa Islam memiliki keluwesan yang tak
terbatas. 

Ia menganjurkan untuk meninjau kembali keseluruhan sistem Islam tanpa
memutuskan peninggalan masa lalu. Ia menuntut dibentuknya demokrasi spiritual
dengan aspirasi Islam dengan mengadakan konsensus mayarakat dan usaha pemikiran
perorangan.

Bertentangan dengan Rasyid Ridha, ia menolak mendirikan Khilafah
kembali dengan mengatakan bahwa Islam adalah kesetiaan kepada Tuhan dan
hukumnya dan bukan suatu petunjuk politik untuk mendirikan pemerintahan.

Dengan
mengasosiasikan doktrin dan lembaga-lembaga Islam tradisional yang
kadang-kadang ia tafsirkan secara allegoris (Qiasan) dengan rasionalisme Barat,
prinsip-prinsip Yuridis dan pengetahuan teknik, Iqbal berpendapat bahwa Reform
dapat menghasilkan suatu kompromi tanpa bentrokan.

Islam Reformis dan Modernisme Islam

Penjelasan singkat tentang doktin Islam di atas memungkinkan kita
untuk membedakan dua aliran pokok dalam gerakan pembaruan Islam yaitu reformisme
dan modernisme. 

Reformisme tidak mencari kemajuan dengan bertitik tolak dari
pengetahuan politik, sosial atau teknik yang ada sekarang, akan tetapi mencari
program aksi yang ditunjukkan oleh Islam. Kembali pada sumber asli tidak
berarti bahwa pendekatan intelektual ideal tidak mengindahkan
kenyataan-kenyataan di depan kita, dan lembaga-lembaga asing dalam rangka
identitas Islam semata.

Dalam konteks Islam, tiap kebangkitan harus dimulai dengan reform
keagamaan. Walaupun begitu gerakan reformis melakukan kesalahan dengan hanya
memajukan dalam tingkat dogmatik terbatas tanpa memberi perhatian yang cukup
kepada dinamismenya masyarakat industri kontemporer.

Kaum modernis Islam timbul daripada dasar yang sama dengan
reformis, mengajak kepada kemurnian dan menghidupkan kembali agama. Mereka yang
menganjurkan modernisme bertujuan untuk westernisasi (pembaratan) struktur
sosial daripada untuk mengubah lembaga-lembaga. 

Mereka ini terlalu progresif
dan tidak mengindahkan “jiwa Islam”, maka mereka itu, sampai batas tertentu,
sudah ikut menambah ketidakseimbangan masyarakat Islam sekarang.

Doktri modernisme merupakan kumpulan ide-ide yang diamsukan oleh
elit Barat yang tergila-gila pada ide Liberal karena mereka mengira dapat
memperoleh obat terhadap dominasi kolonial dan dispotisme dalam negeri. Modernisme
dengan aliran-aliran yang sangat ekstremis melahirkan kecenderungan kepada
sekularisme negara Islam modern.

2366 posts

About author
KULIAHALISLAM.COM merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

UMKM Jasa Katering Aqiqah: Solusi Praktis untuk Ibadah Aqiqah

2 Mins read
Layanan Katering Aqiqah Semakin Populer Menyambut kelahiran buah hati dengan aqiqah menjadi salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Kini, banyak…
Artikel

Daftar HP Suport NFC 2024: Pilihan Terbaik untuk Kemudahan Transaksi Digital

2 Mins read
NFC (Near Field Communication) semakin menjadi fitur yang wajib ada di smartphone modern. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai aktivitas tanpa…
Artikel

Kenapa Jasa Anti Rayap Diperlukan?

2 Mins read
  Kami Pest Control Indonesia dengan Brand UniPest menawarkan layanan jasa anti rayap untuk melindungi bangunan dari serangan rayap. Rayap merupakan hama yang dapat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights