Esai

KATA KITA: Pancasila sebagai Hadiah Umat Islam Indonesia

1 Mins read

Sumber Ilustrasi: Gontor.ac.id









Oleh: Zubair Halim*

KULIAHALISLAM.COM –  Sejatinya Pancasila adalah hadiah umat Islam Indonesia  pada bangsa Indonesia. Pancasila berserta urutan sila silanya adalah satu kesatuan disebut falsafah dasar negara yang merupakan cita-cita sekaligus pijakan ideologis, hasil rembug para bapak bangsa.

Implikasinya sila pertama adalah syarat agar sila kedua dapat dijalankan begitu seterusnya,  tanpa keTuhanan tidak mungkin dapat memanusiakan manusia secara adil dan beradab, tanpa memanusiakan secara adil dan beradab tidak akan mungkin bisa bersatu, tanpa bersatu tidak mungkin ada kerakyatan (umat) yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, tanpa kepemimpinan dengan hikmat kebijakan tidak mungkin terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Secara otomatis jugalah Pancasila berarti merupakan roadmap atau “anak tangga” cita-cita luhur sebuah bangsa.

Saat ini ada framing mempertentangkan antara keIslaman dan pancasila, padahal Islam dan pancasila tidak dapat dipisahkan, pancasila justru dilahirkan oleh para founding father negeri ini  yang sangat taat beragama (Islam), bahkan rukun Islam dan pancasila sangat erat hubungannya secara filsafat amalan. 

Bila pengamalan rukun Islam diibaratkan, maka dapat kita sarikan fadilahnya pancasila secara umum. Misalnya Ketuhanan yang maha Esa adalah fadilah dilaksanakan syahadat, kita akan berkeTuhanan jika kita bersyahadat atau bersaksi bahwa Tuhan itu nyata adanya. Syahadat yang kedua khusus buat umat Islam. 

Sementara kemanusiaan yang adil dan beradab adalah fadilahnya dilaksanakannya ibadah salat, bukannya salat mencegah perbuatan keji dan mungkar baik buat diri sendiri maupun orang lain.

Lalu kemudian persatuan Indonesia adalah fadilahnya dilaksanakan ibadah zakat, zakat, bukannya dengan amal zakat melatih kepekaan kita pada yang lemah, itu berarti kita merangkul yang lemah dan yang lemah membuka diri pada yang kuat (ekonomi), perpecahan sering timbul karena kecemburuan (materi).

Baca...  Masyarakat Memilih Dalam Pemilu 2024

Kemudian kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, kita dilatih untuk mengendalian diri pada hal yang merupakan hak kita (boleh) di siang hari. Maka ini adalah latihan kita dalam  kepemimpinan bukan hanya menang-menangan, namun agar kita mengendalikan kekuasaan kita untuk tidak mengikuti hawa nafsu tapi dengan hikmah penuh kebijaksanaan

Dan yang terakhir adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah fadilah dilaksanakannya ibadah haji. Pada saat haji kita akan mengenal berbagai macam perbedaan maka kita akan mudah menghormati dengan tujuan yang sama, tujuan bangsa Indonesia adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Wallahu a’lam bissawwab

*) Koordinator  Presidium KAHMI  Depok/ Bendahara Umum DMI Depok

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Esai

Menggali Ajaran Alqur'an Tentang Bullying: Larangan dan Hikmah Dibaliknya

1 Mins read
Bullying, suatu perbuatan tercela yang dapat menjatuhkan martabat dan psikis seseorang – yang berupa tindakan fisik, verbal, atau psikologis – perilaku tersebut…
Esai

Dinamika Perkembangan Islamic Studies

2 Mins read
Dinamika perkembangan Islamic studies. Pada tulisan singkat ini, penulis hendak menelisik tentang sejarah Islamic studies, menguraikan sejarah awal perkembangan studi Islam yang…
Esai

Persepsi Warga Dalam Pemilukada 2024

4 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Pemilihan Umum Kepala Daerah di Indonesia 2024 (Pemilukada) digelar secara serentak untuk daerah-daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights