Penulis : Ikhsan Kadri, Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di IAIN Pontianak
Sebelum membahas pengimplementasian pembelajaran Alqur’an hadis di SMA Mujahidin lebih mendalam, penulis akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu skuler.
SMA Mujahidin merupakan sekolah swasta yang di bina oleh yayasan Masjid Raya Mujahidin Pontianak. Namun, SMA Mujahidin ini bersifat umum atau biasa di sebut skuler.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI ), skuler di artikan sebagai sesuatu yang bersifat duniawi dan kebendaan, bukan bersifat keagamaan dan kerohanian.
Dari definisi di atas mengenai skuler ini pastilah terdapat tanda tanya pada diri penulis bagaimana si pembelajaran Alqur’an hadis bisa masuk pada sekolah skuler terutama di SMA Mujahidin ini?
Sebagaimana yang telah kita ketahui, pembelajaran Alqur’an hadis pasti tidak lepas dari pelajaran seputar kitap kitap Alqur’an dan hadis dari nabi serta rasul.
Dan di dalam dunia pendidikan khususnya di Indonesia, pembelajaran Alqur’an hadis sangat melekat pada sekolah yang notabetnya di sekolah tersebut bersifat penekanan dari aspek keagamaan Islam. Seperti MI, MTS, atau MA.
Pembuatan SMA Mujahidin ini pastinya memiliki alasan tersendiri serta tujuan dari yayasan Masjid Raya Mujahidin Pontianak ini.
SMA ini di buat bertujuan untuk memperluas penerimaan peserta didik untuk masuk ke sekolah SMA Mujahidin dengan tidak membatasi peserta didik itu berasal, baik agama, suku, dan lain sebagainya.
Terlepas dari alasan di atas, tentunya dalam berjalannya proses ajar mengajar terdapat metode serta strategi khusus yang di jalankan sekolah ini. Para pendidik di sekolah SMA Mujahidin ini pastilah telah memikirkan metode apa yang tepat dalam mengajar di sekolah dengan kondisi yang telah di jelaskan di atas.
Pembelajaran Alqur’an hadis merupakan pembelajaran yang menekankan peserta didik untuk mepelajari, membaca, menghafal, menulis, dan memahami terjemahan di dalam Alqur’an dan hadis.
Peserta didik dapat jadikan Alqur’an hadis sebagai pedoman di dalam kehidupannya sehari hari. Pendidikan Alqur’an hadis sangatlah penting bagi penerapan dalam institusi pendidikan, selain itu juga peran pendidik menjadi patokan atau pusat dalam keberhasilan terlaksananya pembelajaran Alqur’an hadis ini.
Pada pembelajaran Alqur’an hadis khususnya di sekolah sekuler pada umumnya terdapat pada mata pelajaran “pendidikan agama Islam”, namun berbeda dengan SMA Mujahidin, pembelajaran Alqur’an hadis juga dapat di temukan di dalam mata pelajaran “keterampilan ibadah“ yang termasuk mata pelajaran muatan lokal yang ada di SMA Mujahidin.
Metode pembelajaran merupakan usaha yang di lakuan oleh pendidik itu sediri dalam menjelaskan sebuah materi dengan teknik yang di susun yang telah terstruktur dan sistematis agar tujuan yang di harapkan oleh pendidik dapat tercapai.
Metode pembelajaran juga dapat di artikan sebagai sebuah strategi yang di gunakan pendidik sebagai sarana untuk menyampaikan materi, dengan tujuan untuk tersalurnya materi pembelajaran secara efektif dan efisien kepada peserta didiknya.
Hasil wawancara dari salah satu guru SMA Mujahidin, yaitu bu Baitin selaku guru mata pelajaran keterampilan ibadah, beliau mengemukakan ada beberapa metode yang di gunakan dalam menyampaikan pembelajaran Alqur’an dan hadis.
Di antaranya yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, diskusi, reading aloud, dan menghafal. Di sini penulis akan memaparkan satu per satu metode yang di gunakan di SMA Mujahidin sebagaimana yang telah di sebutkan pada penjelasan di atas.
Metode ceramah
Metode ceramah merupakan metode dengan penyampaian materi di lakukan secara lisan, materi yang di sampaikan secara detail dan tersusun. Di dalam metode ceramah ini terdapat beberapa proses yang harus di laksanakan.
Pertama, pendidik dapat menggunakan alat bantu atau media berupa gambar, peta kosep, dan lain sebagainya. Kedua, pendidik menjelaskan materi yang ingin di sampaikan dengan cara menyampaikan apa yang tertera pada media yang di gunakan oleh pendidik ke peserta didiknya.
Sama halnya yang di laksanakan di SMA Mujahidin, sekolah ini dalam pembelajaran Al qur’an hadis juga menerapkan metode ceramah baik itu di mata pelajara pendidikan agama islam maupun mata pelajaran keterampilan ibadah.
Metode ceramah yang di laksanakan di sekolah ini juga di tunjang oleh alat bantu yang tersedia pada fasilitas sekolahnya, untuk membantu guru dalam menyampaikan materi menjadi lebih mudah.
Metode tanya jawab
Metode tanya jawab merupakan metode yang di gunakan seorang pendidik dengan cara pendidik bertanya kepada peseta didik lalu peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik tersebut.
Begitu juga pada sekolah SMA Mujahidin dalam proses pembelajaran Al qur’an hadis pendidik sering melemparkan petanyaan kepada peserta didiknya setelah pendidik menjelaskan materi yang telah di sampaikan.
Peserta didik di perkenankan untuk berdiskusi satu sama lain hingga menemukan jawaban yang sesuai pada materi tersebut.
Metode diskusi
Metode dikusi merupakan metode lanjutan dari metode tanya jawab. Yang di mana pendidik membagi beberapa kelompok untuk peserta didiknya, kemudian peserta didik saling berkomunkasi seputar pertanyaan yang telah di berikan oleh pendidik.
Peran pendidik pada diskusi ini adalah mengarahkan diskusi agar berjalan dengan terstruktur dan efesien.
Begitu juga pendidik di sekolah ini, pendidik mengembangkan diskusi dengan memberikan petanyaan seputar materi kemudian pendidik mengarahkan peserta didik untuk mendiskusikan dari pertanyaan tersebut.
Metode reading aloud
Metode reading aloud merupakan metode pembelajaran dengan cara membaca dengan suara yang keras yang bertujuan untuk memantu peseta didik lancar dalam membaca, memahami bacaan, serta melatih mental peserta didik dalam membaca dengan suara keras.
Pada SMA Mujahidin juga menerapkan metode reading aloud yang di mana pendidik membaca terlebih dahulu ayat Alqur’an dengan keras sesuai dengan materi yang di sampaikan, kemudian peserta didik mengikuti apa yang telah di baca oleh pendidik ini.
Metode menghafal
Metode menghafal merupakan metode pebelajaran yang di laksanakan dengan cara pendidik menyediakan sebuah teks ayat Alqur’an, kemudian pendidik mengarahkan peserta didik membaca dan menghafal ayat yang di berikan oleh pendidik.
Pada sekolah SMA Mujahidin menghafal di lakukan dengan cara memberikan teks Alqur’an untuk tugas menghafal pada peserta didiknya.
Pada sekolah SMA Mujahidin terdapat pembeda di dalam pengimplementasian dari sekolah lainnya, yaitu dari mata pelajaran muatan lokal yang berbeda. Di sekolah SMA Mujahidin mata pelajaran muatan lokalnya adalah kerampilan ibadah.
Yang menarik dari mata pelajaran keterampilan ibadah di sini adalah di dalam materi ini sangat menekankan pebelajaran Alqur’an hadis.
Sebagaimana yang di sampaikan oleh guru mata pelajaran keterampilan ibadah yaitu bu baitin, beliau menyampaikan bahwa pada kelas X ada program di dalam mata pelajaran keterampilan ibadah yang bernama tahsin.
Tahsin ini merupakan program di mana peserta didik di tuntut untuk menghafal beberapa surah pada juz 30 dan surah Al-Kahfi ayat 1-10, untuk penghafalannya peserta didik di beri sebuah panduan hafalan yang berisi nama nama surah Al lqur’an yang di tempelkan di buku milik peserta didik, selanjutnya jika peserta didik ingin menyetor hafalan tersebut peserta didik wajib embawa buku tersebut.
Jika peserta didik berhasil menghafal dengan sesuai krieteria pendidik, maka buku tersebut akan di beri paraf sesuai sampai mana pendidik ini menghafal ayat Alqur’an tersebut.
Referensi :
Muhamma Nur Kadir, Radjiman Ismail, Natsir Machmud. 2023. “Studi Kritis Terhadap Pendidikan Sekuler” Hal 340.
Ar-Rasyik, 2019. “Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah : Studi Multisitus pada MIN Model Sesela dan Madrasah Ibtidaiyah At Tahzib, “ Jurnal Peneliti Keislaman “ 15, no. 1:15-28.
Darmadi, H. “Penembangan Model Dan Metode Peelajaran Dalam Dinamika Belajar Siswa”. Deepublish, t.t, 175.
Elliyil, Akbar, “ Metode Belajar Usia Dini “ ( Prenada Media, 2020).
Hanafi, Halid, La Adu, Dan Zainuddin. “ Ilmu Pendidikan Islam “, 2018 , 243.
Haryanto. “Metode Diskusi Tipe Kokok Meningkatkan Motivasi, Aktivitas, dan Prestasi Belajar Siswa”. Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia, 2022.
Bujangga, Hendriyatono. “Metode Reading Aloud dalam Membantu Ssiwa Dengan Kesulitan Belajar Disleksia (Pembelajaran Inovatif Progresif).” Journal Of Primary Education 3, no. 1 (2022): 63–78.
Zaedi, Muhamad. “Metode Pembelajaran Hafalan pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam.” Jurnal Pendidikan dan Studi Islam 9, no. 1 (2023): 232–44.
Baitin, Ayu. Mata Pelajaran Keterampilan Ibadah (Materi dan Metode Pembelajaran). Diwawancara oleh Sherly Wulandari dan Iksan Kadri, 17 Mei 2024.