Hambatan dalam pendidikan Alqur’an dan Hadis: analisis dan solusi. Seperti yang diketahui Pendidikan agama Islam merupakan pembelajaran yang penting dalam kehidupan sehari- hari bagi penganutnya, karena kesehariaan kita tidak terlepas dari Alqur’an dan Hadis.
Oleh sebab itu terdapat juga pendidikan Alqur’an dan hadis agar dapat mengetahui mengenai Alqur’an dan hadis yang tidak hanya sebatas mengetahui mengenai cara membaca yang baik dan benar tetapi juga dengan memahami makna dan isi kandungan dari Alqur’an dan Hadis tersebut.
Namun seiring dengan perkembangan zaman serta arus globalisasi yang tidak dapat dihentikan yang mau tidak mau harus kita hadapi, hal ini tentunya membuat Pendidikan Alqur’an dan hadis mengalami hambatan dan tantangan dalam proses pembelajaran. Baik itu dalam hal keterbatasan sumber daya ataupun pengaruh teknologi.
Pengaruh teknologi memberikan perubahan dalam dunia pendidikan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap lingkungan dan metode yang digunakan dalam proses pengajaran. Untuk hal kedepannya akan ada lebih banyak terkena dampak kemajuan teknologi, hal ini tentunya menyebabkan perubahan dalam proses pembelajaran dan pendekatan pengajaran.
Agar pendidikan Alqur’an dapat berkembang seiring dengan kemajuan dan perkembangan dari waktu ke waktu, diperlukan keberlangsungan pendidikan yang sesuai. mempunyai dampak yang signifikan terhadap yang Peristiwa saat ini. terhadap kejadian-kejadian terkini agar pembelajaran Alqur’an terus berkembang (Dewi Ratnawati, dkk 2020: 82).
Dengan banyaknya perkembangan teknologi baru, kita sebagai calon pendidik harus bersemangat belajar dan meningkatkan fokus peserta didik, peserta didik juga harus bersemangat untuk belajar dan meningkatkan fokus mereka.
Upaya yang dilakukan Pendidik dapat memberikan dampak positif terhadap potensi mereka terhadap pertumbuhannya. Untuk pertumbuhan. Selain itu, peserta didik dapat meningkatkan pengetahuannya dan berinovasi. Lebih fokus kepada pembelajarannya. Oleh karena itu hasilnya, belajar Alqur’an bisa memberikan manfaatnya serta berdampak juga pada perkembangan karakter siswa.
Selanjutnya dalam pendidikan Alqur’an ini sering kali kita menemukan hambatan dalam proses pembelajaran. Terdapat beberapa masalah yang sering kita temui dalam proses pembelajaran pendidikan Alqur’an ini antara lain:
Penggunaan metode dan stategi yang monoton
Tidak jarang kita melihat metode dan strategi dalam proses pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah dan teman sebaya hal tersebut tidak mengalami perubahan dari tahun ketahun sehingga peserta didik akan merasa bosan dan mudah sekali mengantuk.
Namun sebenarnya tidak ada yang salah dalam menggunakan metode apapun tetapi seharusnya penggunaan metode harus disesuaikan dengan perkembangan zaman dan perkembangan anak zaman sekarang.
Begitu juga dalam menentukan strategi penggunaan strategi dalam pembelajaran harus disusun bahkan dipikirkan dengan baik, agar dapat terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan sehingga peserta didik tidak akan cepat merasa bosan. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari strategi yang memberikan ruang yang lebih banyak untuk peserta didik agar lebih aktif.
Tidak adanya terobosan pembelajaran ke ranah teknologi
Hal ini merupakan salah satu faktor kegagalan dalam pendidikan Alqur’an karena didalam proses pembelajaran Alqur’an teknologi tidak memiliki arti penting dalam bidang tersebut. Namun sisi lain, teknologi sebenarnya berfungsi sebagai suatu institusi yang mengatur setiap sistem yang ada.
Oleh karena itu, setiap program belajar mengaji perlu inovatif di bidang teknologi agar dapat mengikuti tren dan harapan saat ini. Jika kajian dan proses pembelajaran Alquran tidak segera dirubah dan tidak memiliki terobosan baru, kita tidak akan bisa sepenuhnya mencapai tujuan yang telah disusun.
Dalam mengatasi solusi dari hambatan ini seperti yang terjadi di MIN 1 Pontianak yang dimana hasil wawancara saya kepada ibu Mahibbah selaku guru mata Pelajaran Pendidikan Alqur’an dan hadis yang menciptakan suasana pembelajaran Alqur’an dengan menggunakan metode beryanyi dengan melafazkan berbagai macam hukum bacaan pada Alqur’an.
Salah satunya tentang hukum bacaan nun sukun dan tanwin yang bernadakan lagu “naik- naik kepuncak gunung.” Hal tersebut diciptakan oleh ibu Mahibbah sendiri dengan alasan beliau mengetahui kondisi peserta didik yang cepat mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran.
Namun hal ini dapat kita perbaiki dengan kualitas yang lebih baik ini dapat dicapai jika pendidik dapat menerapkan taktik yang dapat dipercaya. Pendekatan ini dapat berhasil mengatasi hambatan yang mungkin timbul selama perubahan.
Dalam kaitannya dengan penghafal Alqur’an perlu diciptakan individu-individu yang ahli Alqur’an dan individu yang mahir secara teknologi. Teknologi dikatakan sebagai sarana utama untuk memahami dan menggunakan semua informasi yang ditemukan dalam Alqur’an untuk menguasai dunia.
Oleh karena itu, ketersediaan pembelajaran Alqur’an yang berbantuan teknologi sangat penting untuk membekali peserta didik dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan yang timbul dalam perkembangan zaman.
Daftar Pustaka
Dewi Ratnawati, dkk 2020. Problematik Pembelajaran Al-Qur’an di Era Industri Dalam Konteks Indonesia. Jurnal Kependidikan Islam. 6(1) Hlmn: 72- 92
Mahibbah. Kurikulum Pelajaran Al- Qur’an dan Hadis di MIN 1 Pontaianak. Diwawancari oleh Cahaya Azkiya. Komunikasi Langsung. 20 Mei 2024.