Penulis: Sulthan Rake Anjaz*
KULIAHALISLAM.COM – Di tengah maraknya dunia modern yang penuh dengan teknologi dan perubahan yang cepat, generasi milenial terjebak dalam lautan informasi, tantangan, dan peluang yang melimpah. Menemukan keseimbangan dan kebahagiaan dalam situasi dinamis ini merupakan tantangan tersendiri. Pada dasarnya, generasi milenial mencari bimbingan untuk memberikan arah gaya hidup mereka, dan secara paradoks, jawabannya mungkin terletak pada ajaran kuno Nabi Muhammad SAW.
Untuk memahami bagaimana hadis Nabi dapat membantu membentuk kesejahteraan generasi milenial, kita perlu memikirkan lebih dalam tentang pandangan Nabi dalam kehidupan sehari-hari. Hadis-hadis ini tidak hanya memberikan bimbingan spiritual tetapi juga bimbingan praktis bagi generasi yang tumbuh di era yang serba cepat ini. Dengan memahami secara cermat dan menerapkan hadis-hadis tersebut secara bijaksana, generasi milenial dapat menemukan kebahagiaan dan makna mendalam di setiap tahapan kehidupan.
Demikianlah kisah hadis gaya hidup milenial: membangun kebahagiaan menurut Nabi, dan bagaimana ajaran zaman dahulu dapat menjadi pedoman perjalanan masa kini dalam mencapai kebahagiaan dalam kehidupan millennial.
1. Bersyukur dalam keterbatasan
Hadis Nabi Muhammad SAW mengajarkan tentang rasa syukur, bahkan dalam situasi yang sulit. Beliau bersabda:
و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ ح و حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ وَوَكِيعٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ عَلَيْكُمْ
Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Jarir, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah, telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abi Syaibah teks miliknya, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dan Waki’ dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Pandanglah orang yang berada di bawah kalian (dalam masalah harta dan dunia), jangan memandang orang yang ada di atas kalian, itu lebih baik membuat kalian agar tidak mengkufuri nikmat Allah.” Abu Mu’awiyah berkata, “Atas kalian”. (HR.Muslim-5264), No. 2963 pada kitab Syarh Muslim.
Pesan ini menjadi pengingat bagi milenial untuk bersyukur atas apa yang mereka miliki dan menghargai kehidupan mereka, sekaligus mengurangi perasaan tidak puas.
2. Kebaikan dalam interaksi sosial
Hadis Nabi menjelaskan pentingnya berinteraksi sosial dengan kebaikan. Beliau bersabda:
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu’bah dari Qotadah dari Anas dari Nabi ﷺ Dan dari Husain Al Mu’alim berkata, telah menceritakan kepada kami Qotadah dari Anas dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Tidaklah beriman seseorang dari kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya sendiri.” (HR.Bukhari-12), No. 13 pada kitab Fathul Bari.
Hadis ini mendorong milenial untuk membangun hubungan sosial yang positif, menghormati perbedaan, dan menyebarkan kebaikan di sekitar mereka.
3. Pengelolaann waktu yang efektif
Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk tentang manajemen waktu yang efektif. Beliau bersabda:
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ نَصْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا أَبُو مُسْهِرٍ عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَمَاعَةَ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ قُرَّةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لَا يَعْنِيهِ
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Nashr An Naisaburi dan yang lainnya telah menceritakan kepada kami mereka berkata bahwa Abu Mushir, telah menceritakan kepada kami dari Isma’il bin ‘Abdullah bin Sama’ah dari Al Auza’i dari Qurroh dari Az Zuhri dari Abu Salamah dari Abu Hurairah dia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.” (HR.Tirmidzi-2239) versi Al-Alamiyah.
Hadis ini menjadi inspirasi untuk millennial agar menghargai waktu mereka dan mengelolanya dengan bijak.
4. Menghormati hak privasi orang lain
Hadis-hadis Nabi mendorong milenial untuk berkontribusi pada kesejahteraan bersama. Beliau bersabda:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Ali bin Muhammad keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Barang siapa mengilangkan kesusahan seorang muslim di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya pada hari kiamat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim di dunia maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Barang siapa memudahkan seorang muslim maka Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat.” (HR.Ibnu Majah-221) versi Al-Alamiyah.
Hadis ini menjadi dorongan untuk berbuat kebaikan, memberdayakan sesama, dan berpartisipasi dalam upaya sosial untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Hadis-hadis Nabi tidak hanya sekadar ajaran keagamaan, tetapi juga panduan praktis untuk membimbing gaya hidup milenial agar menjadi lebih bahagia, produktif, dan bermanfaat bagi orang lain. Dengan merenungkan dan mengaplikasikan ajaran-ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, millennial dapat merasakan keberkahan dan kebahagiaan yang dijanjikan oleh ajaran Nabi Muhammad SAW. Dalam era yang serba modern ini, hadits-hadits tersebut tetap menjadi sumber inspirasi dan petunjuk yang relevan untuk membentuk kehidupan yang lebih baik dan bermakna.
*) Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya.
Editor: Adis Setiawan