Penulis : M. Krisna Maulana Ibrahim*
Filosofi telah menjadi topik yang meluas di seluruh dunia sejak masa Yunani Kuno. Salah satu filosof yang sering diperbincangkan yaitu Ibnu Bajjah. Abu Bakar Muhammad ibn Yahya ibn Al Saig Al Tujibi, yang lebih dikenal sebagai Ibnu Bajjah atau Avempace dalam bahasa Latin.
Ia lahir pada tahun 1085 Masehi di Andalusia dan meninggal pada 1138 Masehi di Fes, Maroko. Ibnu Bajjah menelurkan sejumlah teori dalam berbagai bidang, seperti politik, etika, metafisika, dan ilmu falsafah secara menyeluruh.
Salah satu karyanya yang sangat terkenal, walaupun bukan karya besar, yaitu “Tadbir al-Mutawahhid” atau “Regimen of the Solitary”. Dalam karyanya ini, Ibnu Bajjah memperkenalkan konsep keberadaan manusia dalam hidup, serta cara menjadikan seseorang sukses dalam kehidupannya.
Konsep Keberadaan dalam Pemikiran Ibnu Bajjah
Konsep keberadaan menurut Ibnu Bajjah merupakan suatu keadaan di mana seseorang telah berada di tempat yang seharusnya, sesuai dengan tujuan dan jalan hidupnya. Menurutnya, manusia harus memiliki tujuan hidup yang jelas dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab.
Dalam hal ini, Ibnu Bajjah menekankan pentingnya memiliki konsep diri yang positif dan melihat keberhasilan sebagai sesuatu yang bisa dicapai dengan berusaha keras dan tekun.
Dalam pemikiran Ibnu Bajjah, keberadaan dan keberhasilan dalam kehidupan tidak hanya berkaitan dengan aspek material semata.
Keseimbangan antara aspek fisik, mental, dan spiritual juga menjadi poin kunci dalam keberhasilan. Menurutnya, manusia harus memperkuat dan mengembangkan seluruh aspek kehidupannya agar bisa mencapai keberhasilan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Keberhasilan dalam Kehidupan Menurut Ibnu Bajjah
Menurut Ibnu Bajjah, keberhasilan dalam kehidupan juga harus didapatkan melalui upaya pribadi yang konsisten dan berjalan seiring dengan nilai-nilai moral.
Hal ini sangat penting mengingat keberhasilan yang didapatkan dengan cara tidak benar atau bermoral tentunya tidak dapat bertahan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk memperhatikan nilai-nilai etika dan moral dalam menjalankan kehidupannya.
Selain itu, Ibnu Bajjah juga percaya bahwa kesadaran akan keberadaan dan keberhasilan dalam hidup juga dapat membantu manusia untuk melihat dengan lebih jelas dan tegas tentang tujuan hidupnya.
Maka dari itu, penting bagi manusia untuk mengambil waktu dalam hidupnya untuk merenungkan tentang diri sendiri dan tujuan hidupnya.
Menurut Ibnu Bajjah, keberhasilan dalam kehidupan juga berhubungan dengan keinginan yang kuat untuk belajar dan mengembangkan diri.
Hal ini terkait dengan konsep pembelajaran dan pengetahuan dalam kehidupan. Menurut Ibnu Bajjah, manusia harus selalu berusaha untuk belajar dan menambah pengetahuannya agar bisa beradaptasi dengan keadaan dan mampu memecahkan setiap masalah hidup.
Oleh karena itu, manusia harus menghargai nilai belajar dan memperkuat komitmen dalam belajar.
Dalam pemikirannya, Ibnu Bajjah mengajarkan bahwa keberhasilan juga dapat diperoleh melalui proses penguasaan diri dan kesadaran akan keadaan sekitar.
Menurutnya, manusia harus mampu mengatasi kelemahan diri dan mengubah kekuatan menjadi keunggulan yang dapat memperkuat kualitas kehidupan.
Sebagai contoh, apabila seseorang memiliki kecenderungan untuk mudah marah, maka dengan kesadaran dan latihan penguasaan diri, ia mampu mengatasi kelemahan tersebut dan dapat memperkuat relasinya dengan orang lain.
Dalam melakukan proses menuju keberhasilan, Ibnu Bajjah juga mengajarkan bahwa manusia harus mampu memperhatikan pengaruh lingkungan dan situasi yang ada. Hal ini disebut sebagai the art of adaptability atau seni beradaptasi.
Dalam menghadapi situasi yang sulit atau lingkungan yang berubah, manusia harus mampu beradaptasi dan memperoleh keberhasilan melalui adaptasi tersebut.
Implikasi Pemikiran Ibnu Bajjah dalam Kehidupan Sehari-hari
Pemikiran Ibnu Bajjah memiliki implikasi yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama-tama, pemikirannya mengajarkan pentingnya mencari pemahaman yang mendalam tentang keberadaan dan kebenaran.
Ini mendorong kita untuk tidak terjebak dalam pencarian materi semata, tetapi juga mengembangkan potensi spiritual dan intelektual kita.
Kedua, pemikiran Ibnu Bajjah menekankan pentingnya penggunaan akal budi dalam memahami dunia.
Dalam pengambilan keputusan dan tindakan sehari-hari, kita harus menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan akibat-akibat dari setiap tindakan dan mencari kebenaran yang hakiki.
Ketiga, pemikiran Ibnu Bajjah juga mengingatkan kita tentang pentingnya mencapai keseimbangan dalam hidup. Keberhasilan sejati tidak hanya berhubungan dengan pencapaian materi, tetapi juga dengan perkembangan spiritual dan intelektual. Kita perlu mencari keseimbangan antara dunia material dan kebutuhan jiwa dan pikiran.
Kesimpulan
Pemikiran Ibnu Bajjah tentang keberadaan dan keberhasilan menawarkan wawasan berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pemahaman yang mendalam tentang keberadaan dan kebenaran dapat membantu kita mencapai keberhasilan yang sejati dan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Dalam upaya mencapai keberhasilan, penting bagi kita untuk mengembangkan potensi spiritual dan intelektual, menggunakan akal budi dalam pengambilan keputusan, dan mencari keseimbangan dalam hidup kita. Semoga pemikiran-pemikiran Ibnu Bajjah terus memberikan inspirasi dan bimbingan bagi kita semua.
*) Mahasiswa Universitas Negeri Islam Sunan Ampel Surabaya.