Di tengah masyarakat, beredar anggapan populer bahwa jumlah ayat Al-Qur’an mencapai 6.666 ayat. Pandangan ini sering memicu perdebatan di berbagai forum diskusi online, mulai dari argumen objektif hingga klaim emosional mengenai otoritas ulama.
Namun, faktanya mayoritas ulama menyepakati bahwa jumlah hitungan ayat Al-Qur’an secara fisik lebih dari 6.200 ayat, tetapi tidak mencapai angka 6.666. Perbedaan hitungan ini bukanlah tanda ketidakaslian Al-Qur’an, melainkan bukti kekayaan tradisi keilmuan Islam, khususnya dalam disiplin ilmu ‘Add al-Ay (ilmu penomoran ayat).
Mengapa Terjadi Perbedaan Jumlah Ayat?
Para ulama sepakat bahwa total ayat tidak kurang dari 6.200. Perbedaan angka di atas jumlah tersebut muncul karena perbedaan metode penghitungan (metodologi), terutama pada dua aspek berikut:
1. Status Basmalah
Apakah Basmalah dihitung sebagai ayat pertama setiap surah atau hanya pemisah?
Kelompok Pertama (Syafi’i, Ahmad, dll): Menganggap Basmalah adalah ayat pertama setiap surah. Ini didukung oleh sahabat seperti Ibn ‘Abbās dan Ali bin Abi Thalib.
Kelompok Kedua (Maliki, dll): Menganggap Basmalah hanya sebagai pemisah antar-surah dan bukan ayat, kecuali pada Surah An-Naml.
2. Penetapan Fāsilah dan Ra’s Al-Āyah
Perbedaan juga muncul dalam menentukan fāsilah (akhir kalimat) dan ra’s al-āyah (tanda akhir ayat). Terkadang, sebuah kalimat dianggap sebagai akhir ayat oleh sebagian ulama, sementara ulama lain menganggapnya belum berhenti (waqaf). Inilah sebabnya satu surah bisa memiliki jumlah ayat yang berbeda meski isinya sama persis.
Peran Ilmu Qira’at dalam Penomoran Ayat
Kajian penomoran ayat sangat erat kaitannya dengan Ilmu Qirā’āt (ragam bacaan). Sejak masa Imam Abu Ubaid al-Qasim bin Sallam, ilmu ini dikodifikasi untuk menjaga keaslian Al-Qur’an dari perubahan.
Ulama ahli Qirā’āt, seperti Abu Bakr Ibn Mujahid (w. 324 H), mengklasifikasikan ragam bacaan menjadi tiga kategori masyhur:
- Qirā’āt Sab‘ah (Tujuh): Dinisbahkan kepada 7 Imam (Nāfi‘, Ibn Katsīr, Ibn ‘Āmir, Abū ‘Amr, ‘Āsim, Hamzah, dan Al-Kisā’ī).
- Qirā’āt ‘Asyrah (Sepuluh): Tambahan tiga imam (Abu Ja‘far, Ya‘qūb, Khalaf al-‘Āsyir).
- Qirā’āt Arba‘ah ‘Asyarah (Empat Belas): Tambahan empat bacaan lain.
7 Madzhab Perhitungan Ayat Al-Qur’an
Berdasarkan riwayat Abu ‘Amr ad-Dānī, terdapat tujuh madzhab utama yang menjadi rujukan sejarah dalam menghitung jumlah ayat:
- Madzhab Al-Madani (Madinah):
- Madani Awal: 6.217 ayat (Riwayat Abu Ja’far bin Yazīd).
- Madani Akhir: 6.214 ayat (Riwayat Ismā’īl bin Ja‘far).
- Madzhab Al-Makki (Mekah): Mayoritas menetapkan 6.219 ayat (Riwayat Ibn Katsīr).
- Madzhab As-Syami (Syam): Berjumlah 6.226 ayat (Riwayat Ibn ‘Āmir).
- Madzhab Al-Kufi (Kufah): Berjumlah 6.236 ayat. Madzhab ini bersumber dari Ali bin Abi Thalib dan merupakan yang paling banyak digunakan saat ini.
- Madzhab Al-Bashri (Basrah): Berjumlah 6.204 ayat.
- Madzhab Al-Himsyi: Berjumlah 6.232 ayat.
Dari Mana Asal Angka 6.666 Ayat?
Jika mayoritas hitungan berkisar di angka 6.200-an, lantas dari mana angka 6.666 berasal?
Angka 6.666 tidak merujuk pada “nomor urut” ayat, melainkan hasil pendekatan klasifikasi isi kandungan (tematik). Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihāyatu az-Zain menjelaskan bahwa angka tersebut adalah simbolisasi dari kandungan Al-Qur’an, yaitu:
- 1.000 ayat perintah
- 1.000 ayat larangan
- 1.000 ayat janji
- 1.000 ayat ancaman
- 1.000 ayat kisah
- 1.000 ayat perumpamaan
- 666 ayat hukum, nasikh-mansukh, doa, dan dzikir.
Pandangan ini juga dikonfirmasi oleh Wahbah az-Zuḥaylī dalam At-Tafsīr al-Munīr. Beliau mengakui hitungan fisik menurut Kufah adalah 6.236 ayat, namun angka 6.666 dapat diterima sebagai kategorisasi tema.
Kesimpulan: Mana yang Benar?
Saat ini, Madzhab Al-Kufi (6.236 ayat) adalah standar yang digunakan dalam Mushaf Madinah (Arab Saudi) dan Mushaf Standar Indonesia. Namun, mushaf di negara lain seperti Libya masih menggunakan hitungan Madani Awal (6.217 ayat).
Oleh karena itu, angka 6.236 maupun 6.666 sama-sama memiliki dasar. Angka 6.236 adalah hitungan fisik penomoran (resmi mushaf kita), sedangkan 6.666 adalah hitungan kandungan tema. Perbedaan ini tetap berada dalam koridor ilmiah yang sahih dan tidak merusak keaslian Al-Qur’an.
Daftar Pustaka
Husnul, Abdi. (2023). “Ada Berapa Ayat Dalam Al-Qur’an? Ketahui Dari Daftar Suratnya.” Liputan 6.
Zabid, Moh. (2012). “Perbedaan Pendapat Para Ulama Tentang Jumlah Ayat Al-Qur’an Dan Implikasinya.” Journal Nuansa, 9, 37.
Zaenal, M Arifin. (2017). “Mengenal Jumlah Hitungan Ayat Dalam Al-Qur’an.” LPMQ Kemenag RI.
Catatan Kaki
Abdi Husnul, Liputan 6, 2023.
Moh Zabid, Journal Nuansa, 2012.
M Arifin Zaenal, LPMQ Kemenag RI, 2017.
Zaenal, 2017.

