Event Aksara Adiwarna Kesugihan, Libatkan Siswa-Siswi SD dan SMP Belajar Aksara Jawa
KULIAHALISLAM.COM – Mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) mengadakan event Aksara Adiwarna Kesugihan. Kesugihan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur bertempat di Taman Sekar Wilis, (7/8/2022).
Event Aksara Adiwarna Kesugihan ini adalah sebagai bentuk kepedulian mahasiswa Ilmu Komunikasi UMPO terhadap budaya Jawa terutama pada aksara jawa yang sudah mulai memudar. Event Aksara Adiwarna Kesugihan ini bertujuan untuk mengajak anak – anak milenial jaman sekarang ini supaya terus melestarikan budaya Jawa.
Seperti pepatah “Wong Jowo Ojo Ngasi Ilang Jawane“ yang memiliki arti “Orang jawa jangan sampai hilang budaya jawanya”. Kemajuan jaman memberikan dampak terhadap anak-anak jaman sekarang untuk mulai mengikuti budaya yang sedang tren. Masih banyak anak-anak di luar sana yang belum bisa menulis dan membaca aksara jawa. Sehingga mahasiswa Ilmu Komunikasi UMPO ini menggelar event Aksara Adiwarna Kesugihan yang diikuti oleh anak-anak SD hingga SMP Desa Kesugihan dengan Menulis Aksara Jawa secara massal.
Pada event Aksara Adiwarna Kesugihan ini juga dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup; Kepala Bidang Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak (PPPA).
“Event Pre-Launching Taman Sekar Wilis ini sebagai bentuk kerjasama dengan pemerintah Desa dan sebagai wadah siswa-siswi selingkup Desa Kesugihan untuk belajar aksara Jawa di tengah maraknya budaya luar agar mereka juga tahu akan budaya lokal. Kami berharap, setelah event ini pemerintah desa dapat memberikan ruang pembelajaran penulisan aksara jawa untuk anak-anak dan bisa dilakukan secara berkelanjutan”, ungkap Rihan Salah satu mahasiswi Ilmu Komunikasi UMPO, penyelenggara event Aksara Adiwarna Kesugihan.
Pada event Aksara Adiwarna Kesugihan ini juga di meriahkan oleh penampilan kesenian reog dari Desa Kesugihan yang bernama “Reog Onggo Dipo”. Selain itu, event ini juga dihadiri 13 mahasiswa dari Korea Selatan yang sedang ada di Ponorogo dan ingin menyaksikan event Aksara Adiwarna Kesugihan dan kesenian Reog yang ada di Ponorogo.
Mahasiswa Korea Selatan sangat antusias saat melihat Reog, pasalnya ada dua mahasiswa yang naik di kepala Reog sebagai bentuk apresiasinya terhadap kesenian reog. (Fathan Faris Saputro)