Oleh: Nurul Aini
Di era society 5.0 merupakan generasi yang lahir pada tahun 1980-2000-an. Generasi milenial muncul dikarenakan adanya perkembangan zaman mulai dari sains maupun teknologi.
Dengan begitu, generasi milenial lebih mengandalkan teknologi, selalu update terhadap informasi dan mengikuti trend terbaru. Oleh sebab itu, perubahan yang terjadi di generasi milenial era 5.0 menyebabkan eksistensi Alquran berkurang ataupun hilang.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023. Jumlah tersebut meningkat 2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna.
Indonesia tercatat menempati posisi ketiga pengguna Facebook terbanyak di dunia. Jumlahnya mencapai 119,9 juta pengguna per Januari 2023 lalu. Dengan pengguna TikTok terbesar kedua di dunia pada April 2023.
Tercatat ada 113 juta pengguna media sosial di era society 5.0. Berdasarkan data Business of Apps, jumlah pengguna YouTube telah mencapai 2,68 miliar pada kuartal I-2023.
Dan berdasarkan data Napoleon Cat, terdapat 109,33 juta pengguna Instagram hingga April meningkat 3,45% di bandingkan pada bulan sebelumnya yang berkisar 105,68 juta pengguna.
Data tersebut menunjukkan bahwa generasi milenial society 5.0 semakin aktif dalam dunia internet sehingga dapat memanfaatkan sumber ilmu pengetahuan .
Eksistensi Alqur’an Sebagai Petunjuk Umat Islam
Perubahan yang terjadi di era society 5.0 ini merealisasikan eksistensi Alquran menurun dan hampir hilang, walaupun beberapa kelompok tidak meyakini hal tersebut.
Era ini, ketika Rasulullah SAW wafat para sahabat nabi memberikan penjelasan makna yang terkandung di dalam Alqur’an merupakan sebuah bukti yang kuat. Era society 5.0 dibidang internet maupun teknologi mengharuskan milenial untuk dapat berbagi, ilmu pengetahuan, dan bersaing secara global.
Adanya internet yang Menyediakan aplikasi tafsir Alqur’an sangat membantu milenial ketika memahami mengenai tafsir Alquran.
Pembahasan
Milenial era society 5.0 munculnya berubahan yang sangat besar, adanya perubahan tersebut sangat modern. Ciri era society 5.0 yaitu adanya mesin kecerdasan manusia, penggunaan internet disemua aktivitas manusia.
Perubahan era 5.0 menyebabkan dampak besar yang akan mengancam agama ketika tidak mengetahui letak eksistensi Alqur’an bagi generasi milenial era society 5.0, sebagian manusia kedudukan agamanya sudah beralih ke teknologi.
Masing-masing orang bisa menggunakan semua aktivitasnya yang berhubungan dengan internet, sosial media, google, dll. Seorang tokoh ulama yang selalu dijadikan sumber kebenaran pun mulai diasingkan oleh milenial era society 5.0.
Milenial berpikir kalau tanpa dilandasi agama manusia akan tetap hidup. Maka, dalam persoalan tersebut agama harus hadir untuk menjelaskan eksistensi Alqur’an. Hal ini menjadikan pokok ajaran agama seperti Alqur’an, menyeimbangkan eksistensi Alqur’an.
Milenial tidak memiliki moral jika lalai terhadap eksistensi Alqur’an. Tetapi, jika generasi milenial tidak lalai dengan eksistensi Aqur’an maka akan memperoleh kebahagiaan, ketenangan jiwa maupun kekuatan iman.
Sehingga suatu hal yang negatif dapat kita jauhi dengan berpedoman dengan Alqur’an sebenarnya bisa menjawab perubahan luas yang terjadi di generasi milenial era society 5.0. Bagaimana solusinya agar generasi milenial dapat mengetahui eksistensi Alqur’an era society 5.0 ?
Solusi Eksistensi Al Qur’an Bagi Generasi Milenial Era Society 5.0
Jika generasi milenial terus menerus tidak mengetahui eksistensi Alqur’an. Maka, generasi milenial akan merugikan dirinya sendiri. Mereka tidak memiliki pedoman hidup Alqur’an.
Adapun metode tafsir adabul ijtima’i yang muncul di era modern saat ini yang memberikan beberapa solusi untuk generasi milenial dalam mengetahui kandungan yang tersirat di dalam Alqur’an.
Diantaranya generasi milenial harus membuka akal pikirannya secara luas dalam memahami ayat Alqur’an. Di dalam kandungan ayat Alqur’an ada yang memerintahkan agar manusia menggunakan akal pikiran seperti kalimat;
افلا تتفكرون،افلا تتد برون،افلا تعقلون
Kesimpulan
Adanya generasi milenial era society 5.0 memiliki berubahan yang sangat cepat, perubahan tersebut sangat pesat. Ciri era society 5.0 yaitu adanya mesin kecerdasan manusia, penggunaan internet disemua aktivitas manusia.
Perubahan era 5.0 menyebabkan dampak besar yang akan mengancam agama ketika tidak mengetahui letak eksistensi Alqur’an bagi generasi milenial era society 5.0, sebagian manusia kedudukan agamanya sudah beralih ke teknologi.
Adapun solusi yang terdapat di tafsir adabul ijtima’i yang muncul di era modern yang memberikan beberapa solusi untuk generasi milenial dalam mengetahui kandungan yang tersirat di dalam Alqur’an dan dapat mengimbangi dunia internet maupun eksistensi Alqur’annya.
Diantaranya generasi milenial harus membuka akal pikirannya secara luas dalam memahami ayat Alqur’an. Di dalam kandungan ayat Alqur’an ada yang memerintahkan agar manusia menggunakan akal pikiran seperti kalimat;
افلا تتفكرون،افلا تتد برون،افلا تعقلون
Editor: Adis Setiawan