Keislaman

Di Dalam Kegelapan Ikan Besar: Pelajaran Spiritual dari Kisah Nabi Yunus

3 Mins read

Di dalam kegelapan ikan besar: pelajaran spiritual dari kisah Nabi Yunus. Kisah Nabi Yunus bin Matta, juga dikenal sebagai Jonah, adalah salah satu narasi yang paling terkenal dalam Alquran dan Injil. Dalam Alquran, kisah ini terutama ditemukan dalam Surat As-Saffat. Kisah ini menggambarkan perjalan spiritual Nabi Yunus yang menghadapi ujian berat, taubat, dan rahmat Allah SWT. Penulis menganalisis kisah tersebut untuk menyoroti berbagai aspek spiritual dan moral yang terkandung di dalamnya.

Nabi Yunus diutus oleh Allah SWT untuk memperingatkan kaumnya di kota Niniwe tentang dosa dan penyimpangan yang mereka terus lakukan. Ketika kaumnya menolak ajakannya dan menolak untuk bertobat, Yunus merasa putus asa dan memutuskan untuk meninggalkan mereka. Alquran mencatat, وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ “Dan Yunus adalah salah seorang rasul, ketika ia melarikan diri ke kapal yang penuh muatan.” (QS. As-Saffat [37]: 139).

Keputusan Yunus untuk meninggalkan kaumnya adalah tindakan melawan perintah Allah SWT, yang memerintahkan para nabi untuk tetap berdakwah meskipun menghadapi penolakan. Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan bentuk ketidakpatuhan dan pelarian dari tanggung jawab kenabian. Tafsir Ibnu Katsir, Kitab Al-Tafsir, menjelaskan konteks dan detail lebih lanjut mengenai kisah Nabi Yunus.

Setelah meninggalkan kaumnya, Yunus menaiki kapal yang kemudian terkena badai besar. Lalu Alqur’an menyebutkan, اِذْ اَبَقَ اِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ”Maka kapal itu dicegah (oleh ombak).(QS. As-Saffat [37]: 140). Dengan adanya ombak tersebut mereka memercayai bahwa ada seorang budak pelarian di dalam kapal itu.

Setelah lama mereka berdiskusi siapa yang harus diturunkan dari kapal, mereka akhirnya menggunakan cara undian. Undian pertama jatuh kepada nabi Yunus, tapi karena mereka semua sangat menghormati nabi Yunus akhirnya diundi lagi sampai tiga kali. NU Online, QS. Al-Saffat ayat 140 (tafsir Tahlili).

Karena ini memang takdir Allah maka undian tersebut tetap jatuh kepada nabi Yunus, sehingga Yunus tidak mau tidak harus terjun ke laut. Dalam Alquran فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِيْنَۚ “kemudian dia ikut diundi, maka dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian)”. (QS. As-Saffat [37]: 141). Kemudian setelah beliau terjun ke laut beliau ditelan oleh ikan besar, فَالْتَقَمَهُ الْحُوْتُ وَهُوَ مُلِيْمٌ “Dia kemudian ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela”. (QS. As-Saffat [37]: 142).

Dalam kegelapan perut ikan, Yunus mengalami refleksi mendalam mengenai kesalahannya. Keadaan ini adalah ujian sekaligus mukjizat dari Allah Swt yang menunjukkan bahwa Allah memiliki kekuasaan penuh atas segala sesuatu dan selalu memberikan kesempatan bagi hamba-Nya untuk memperbaiki diri. Tafsir al-Jalalain menggarisbawahi bahwa peristiwa ini merupakan simbol dari kondisi spiritual dan fisik yang ekstrem yang harus dihadapi seseorang sebelum mendapatkan rahmat. Tafsir al-Jalalain, tentang kisah Nabi Yunus dan implikasinya.

Dalam perut ikan besar, Nabi Yunus menyadari kesalahannya dan memohon ampun kepada Allah. Alquran menyatakan, فَلَوْلَآ اَنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِيْنَۙ”Maka jika ia tidak termasuk orang-orang yang banyak berzikir (mengingat Allah), niscaya ia akan tetap tinggal dalam perut ikan itu sampai hari kebangkitan.” (QS. As-Saffat [37]: 143).

Doa Yunus dalam keadaan tersebut menunjukkan penyesalan yang mendalam dan pengakuan akan keterbatasan manusia. Allah SWT, dalam kemurahan-Nya, menerima taubat Yunus dan memerintahkan ikan untuk memuntahkannya di pantai. Ini menegaskan bahwa Allah Maha Pengampun dan selalu memberikan kesempatan kedua kepada hamba-Nya yang benar-benar bertobat. Tafsir al-Mazhari menambahkan bahwa mukjizat ini bukan hanya tentang keselamatan fisik Yunus, tetapi juga tentang pemulihan spiritual dan penerimaan taubat.

Kisah Nabi Yunus ini mengajarkan tentang pentingnya kesabaran dalam dakwah dan menghadapi penolakan. Kesabaran adalah kunci untuk menyampaikan pesan Tuhan meskipun menghadapi berbagai rintangan. Dalam konteks ini, Yunus gagal menunjukkan kesabaran yang diperlukan, dan pelajarannya adalah bahwa dakwah memerlukan ketahanan dan ketekunan.

Taubat Nabi Yunus menunjukkan bahwa Allah SWT menerima taubat yang tulus dan memberikan kesempatan kedua. Ini menekankan pentingnya pengakuan kesalahan dan penyesalan sebagai langkah menuju pengampunan dan pembaruan diri. Alquran menegaskan bahwa Allah Maha Pengampun, dan taubat adalah pintu untuk mendapatkan rahmat-Nya.

Dari kisah ini pula kasih dan sayang Allah Swt terlihat jelas dalam penyelamatan Nabi Yunus dan kesempatan kedua yang diberikan kepadanya. Allah selalu melindungi hamba-Nya yang beriman dan memberikan peluang untuk memperbaiki diri. Ini tercermin dalam mukjizat penyelamatan Yunus dari perut ikan dan kembalinya ia ke pantai.

Dan yang tak kalah penting pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah Nabi Yunus adalah menunjukkan keberanian dalam mengakui kesalahannya dan meminta ampun. Ini mengajarkan pentingnya keberanian untuk menghadapi kesalahan dan meminta maaf sebagai langkah menuju perbaikan diri dan rekonsiliasi dengan Allah. Alquran menyiratkan bahwa pengakuan kesalahan dan doa yang tulus adalah bagian dari proses taubat yang diterima oleh Allah SWT.

Kisah Nabi Yunus dan ikan besar adalah narasi yang kaya dengan makna dan pelajaran spiritual. Dari pelarian Yunus hingga penyelamatannya, kisah ini mengajarkan kita tentang kesabaran dalam dakwah, kekuatan taubat, kasih sayang Allah, dan keberanian untuk mengakui kesalahan. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran dari kisah ini, kita dapat memperkuat iman dan meningkatkan kualitas ibadah serta kehidupan sehari-hari kita.

5 posts

About author
Santri Ma’had Aly Situbondo
Articles
Related posts
Keislaman

Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Asy’ariyah Dalam Memahami Sifat Kalam

2 Mins read
Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Asy’ariyah dalam memahami sifat kalam. Ulama Asy’ariyah mengatakan bahwa sifat-sifat Tuhan itu qadim sebagaimana Dzat-Nya Tuhan…
Keislaman

Makna Takziyah Dalam Perspektif Islam

6 Mins read
Makna takziyah dalam perspektif Islam. Syariat Islam mengajarkan bahwa setiap manusia pasti akan mengalami kematian yang tidak di ketahui waktunya. Sebagai makhluk…
Keislaman

Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Hukum dan Ketentuan Sifat Tuhan

3 Mins read
Sudah mafhum bahwa menurut ulama Asy’ariyah sifat-sifat Tuhan qadim. Sebagaimana Dzat-Nya Tuhan qadim, maka sifat-Nya juga qadim; keduanya abadi. Seluruh sifat-sifat Tuhan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights