Esai

Demokrasi, Kedaulatan dan Kesejahteraan Rakyat (2)

4 Mins read

(Sumber Gambar: Fitrah)

Oleh: Fitratul Akbar*

KULIAHALISLAM.COMSekali peristiwa
negara
Persia besar kekuasannya
dan pesohor rajanya. Tetapi kebesarannya itu hanya berusia seumur manusia.
Kerajaan yang begitu besar gugur dan tidak tersebut lagi, karena kebesarannya
tergantung pada seorang raja yang memerintahnya. Dengan meninggalnya raja yang
ulung itu, lenyaplah pula segala kebesaran
Persia.

Sejarah dunia
mencatat juga kebesaran Macedonia di bawah Iskandar yang besar, yang
kebesarannya juga berusia seumur rajanya. Demikian juga dengan kerajaan
Roma yang bergantiganti mengalami masa naik
dan masa turun, bergantung kepada sang kuasa yang mem
egang tampuk kekuasaan
negara. Akhirnya lenyap karena kekuasaan negara tidak dipikul oleh rakyat
seluruhnya.

Demikian juga
dengan Eropa Barat dan
Tengah
yang dalam sejarahnya mengenal kerajaan
Jermania
yang kuat di bawah kareal yang besar. Kerajaan yang besar itu gugur berturut
turut dalam tangan anak
dan cucunya, dan berakhir pula dengan
meninggalkan
pert
entangan yang
berkepenajngan antara bangsa
Jerman
dengan bangsa
Perancis,
yang pada mulanaya adalah satu bangsa.

Juga Indonesia pernah mengalami
zaman emasnya pada masa kerajaan
Majapahit atas kebijaksanaan Patih Gajah Mada. Akan tetapi masa
itu lenyap dengan cepat dan tidak timbul lagi, oleh karena kebesaran negara
bergantung kepada kebijaksanaan orang-seorang yang memegang kekuasaan, tidak
bersendi kepada tanggungjawab seluruh rakyatnya.

Itulah sebabnya
maka kekuasaan negara yang digantungkan kepada diri seorang raja tidak bisa
kekal. Demikian juga terhadap kekuasaan yang digeng
gam oleh seorang diktator
yang bukan raja. Dengan lenyapnya dia dari muka bumi atau dari ke
dudukannya, maka lenyaplah
pula kekuasaan itu. Pendek kata, pemerintahan negara yang didasarkan kepada
kedaulatan orang
seorang
tidak dapat menahan sendiri yang kuat dan kekal untuk ke
dudukan negara.(hlm 55)
.

Baca...  Kriteria Memilih Pemimpin Dalam Bernegara

Pertanggungjawaban Yang
Luas

Oleh karena itu,
dasar yang teguh untuk susunan negara bukanlah pemerintah yang didasarkan
kepada orangnya yang bersifat fana, melainkan kepada pemerintahan yang berdasar
kepada pertanggungjawab ynag luas dan kekal. Kedaulatan rakyat adalah
pemerintahan yang berdasarkan pertanggungjawab yang luas dan kekal. Yang
berdaulat adalah rakyat dan yang memikul tanggungjawab adalah rakyat pula.
Rakyat adalah jenis yang
kekal,
yang hidupnya tak bergantung kepada umur manusia yang menyusunnya. Manusia satu
satunya yang ada dalam
lingkungan itu akan lenyap dan berganti, tetapi rakyat tetapada. Selama ada
negara, ada rakyatnya.

Jadinya kekuasaan
negara, yang didasarkan kepada kedaulatan rakyat, pada dasarnya adalah
kekuasaan yang kekal. Masyarakat senantiasa mem
perbarui tenaganya dan tenaga pengurunya. Dan
dengan pembaruan itu terjaminlah ke
dudukan
kekuasan yang ada pada rakyat.

Kita katakan, pada
dasarnya kedaulatan rakyat menjadi sendiri kekuasaan dan pemerintahan negara
yang kekal. Pada dasarnya!
dalam praktik mungkin terjadi yang sebaliknya dan dalam
sejarah juga pernah terjadi. Ini adalah sifat daripada tiap-tiap kekuasaan.
Apabila kekuasaan itu dilakukan dengan syarat-syaratnya yang ditentukan dalam
dasarnya, maka kekuasan itu akan baik jalannya menurut masanya. Tetapi
kekuasaan yang dilakukan dengan melewati batasnya, lambat laun akan menimbulkan
reaksi kepadanya dan m
embangunkan
semangat yang akan menentangnya.

Demikian juga
dengan kedaulatan rakyat yang dalam praktik hidup berlaku sebagai pemeritaha
n rakyat. Syarat bagi
segala kekuasaan ialah keadilan, yang dengan sendirin
ya harus membawa
kesejahteraan bagi segala orang. Manakala
pemerintahan
rakyat tidak membawa keadilan dan kesejahteraan, melainkan menimbulkan
kezaliman dan pencideraan, kekuasaanya itu tidak bisa kekal. Dalam pangkuan
nya akan lahir tenaga dan
aliran yang menentang, yang akan membawa kejatuhannya dan memunculkan pengga
ntinya,(hlm 56).

Kedaulatan rakyat
yang meluap dari bat
asnya
dan melulu menjadi anarkhi, akan diga
ntikan
oleh peraturan pem
erintahan
yang bertentangan dengan itu, monarkhi atau oligarkhi. Digantikan oleh
pemerintahan raja yang berkuasa sendiri atau oleh pemerintahan satu golongan
kecil dengan berkuasa penuh
,(hlm
57
).

Baca...  Mengawali 2024 dengan Hati Bersyukur

Kedaulatan Rakyat,
Pemerintahan Rakyat

Kedaulatan rakyat
berarti pemerintahan rakyat, yang dilakukan oleh para pemimp
in yang dipercaya oleh
rakyat. Dengan sendirinya di kemudian hari pimpinan pemerintahan, di pusat d
an daerah, jatuh ke tangan
pemimpin
pemimpin rakyat. Dan
dengan itu, hilanglah pertentangan antara rakyat dengan pemerintahan, yang
sekarang di beberapa tempat masih terasa sebagai akibat p
sikologis dari sistem
penjajahan lama, yang memisahkan pegawai pemerintah dari rakyat
,(hlm 80).

Kedaulatan rakyat
membawa tanggungjawab kepada segala golongan yang berkepentingan dalam hal
menentukan nasibnya sendiri.

Golongan yang
memutus tentang dasar
dasar
politik pemerintahan, terutama badan perwakilan rakyat, mempunyai tangung jawab
tentang caranya menentukan politik negara. Ia pilih oleh rakyat untuk beberapa
waktu lamanya. Kalau sikapnya sebagai wakil rakyat tidak memenuhi harapan
rakyat, pada pemilihan yang baru dia mungkin tidak akan dipilih lagi.(hlm 81).

Sudah biasa dalam
sejarah, bahwa cita
cita
yang murni dan indah tentang pergaulan hidup ma
nusia dan bangsa lahir dalam masa
penderitaan. Rakyat indonesia menderita, berabad
abad lamanya di bawah penjajahan Belanda. Kesengsaraan
hidup, penghinaan bangsa oleh berbagai peraturan diskriminasi, pemerasan
nasional di bawah suatu kekuaasaan otokrasi kolonial, sifat pemerintahan
jajahan sebagai sebuah negara polisi yang menindas segala cita- cita
kemerdekaan, semuanya itu menghidupkan dalam pangkuan pergerakan kebangsaan cita-
cita tentang persatuan indonesia, peri kemanusiaan, demokrasi dan keadilan
sosial. Semuanya itu tergaris sedalam
dalamnya
dalam jiwa rakyat
Indonesia,
sekalipun mereka hanya sanggup menyatakannya secara pasif. Tetapi di dalam
kalbu orang pergerakan cita
cita
itu hidup sebagai keinsyafan hukum, yang harus memberi corak kepada indonesia
merdeka
,(hlm 101).

Baca...  Postmodernisme dan Kehidupan Masa Sekarang

Sejak dari masa
penjaj
ahan diciptakan, bahwa Indonesia merdeka di masa
datang mestilah negara nasional, bersatu dan tidak berpisah
pisah. Ia bebas dari
penjajahan
Asing
dalam bentuk apapun juga, politik maupun ideologi. Dasar dasar peri kemanusiaan
harus terlaksana dalam segala segi kehidupan, dalam hubungan antara orang
dengan orang, antara majikan dan buruh, antara bangsa dan bangsa. Lahir dalam
perjuangan menetang penjajahan, cita
cita
peri kemanusiaan tidak saja bersifat anti kolonial dan anti imperialisme,
tetapi juga menuju kebebasan manusia dari segala tindasan. Pergaulan hidup
harus diliputi oleh suasana kekeluargaan dan persaudaraan.
(hlm 102
).

Demokrasi Indonesia

Pengalaman dengan
pemerintahan otokrasi kolonial dalam bentuk negara polisi menghidupkan dalam
kalbu pemimpin dan rakyat indonesia cita
cita
negara hukum yang demokratis. Negara iu haruslah berbentuk
Republik berdasarkan kedaulatan
rakyat. Tetapi kedaulatan rakyat yang dipahamkan dan dipropagandakan dala
m kalangan pergerakan
nasional berlainan dengan konsepsi
Rousseau
yang bersifat individualisme. Kedaulatan rakyat ciptaan
Indonesia harus berakar
dalam pergaulan hidup sendiri yang bercorak kolektivisme. Demokrasi
Indonesia harus pula
perkembangan daripada demokrasi
Indonesia
yang asli. Semangat kebangsaan yang tumbuh sebagai reaksi terhadap imperialisme
dan kapitalisme
Barat,
memperkuat pula keinginan untuk mencari sendir
i-sendiri
bagi negara nasional yang akan dibangun ke dalam masyarakat sendiri. Demokrasi
Barat apriori ditolak.(hlm 102).

Dengan
demikian, pemimpin pemerintahan dan masyarakat pentingnya untuk memahami
demokrasi secara subtansial agar supaya mampu mewujudkan kebebasan, keadilan,
dan kesejahteraan ditengah-tengah masyarakat Indonesia tercinta.

*)Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah, FAI, UMM. Pegiat isu-isu Ekonomi, Politik Islam, Kemanusiaan dan Perdamaian. 

2366 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Esai

Menggali Ajaran Alqur'an Tentang Bullying: Larangan dan Hikmah Dibaliknya

1 Mins read
Bullying, suatu perbuatan tercela yang dapat menjatuhkan martabat dan psikis seseorang – yang berupa tindakan fisik, verbal, atau psikologis – perilaku tersebut…
Esai

Dinamika Perkembangan Islamic Studies

2 Mins read
Dinamika perkembangan Islamic studies. Pada tulisan singkat ini, penulis hendak menelisik tentang sejarah Islamic studies, menguraikan sejarah awal perkembangan studi Islam yang…
Esai

Persepsi Warga Dalam Pemilukada 2024

4 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Pemilihan Umum Kepala Daerah di Indonesia 2024 (Pemilukada) digelar secara serentak untuk daerah-daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights