Strategi dakwah media sosial, Dakwah dengan Media Sosial, Efektifkah/sumber gambar tangkapan layar YouTube AMM Piyungan |
Dakwah dengan Media Sosial, Efektifkah?
Dunia menuntut kita untuk senantiasa mengikuti perkembangan yang ada. Salah satunya adalah pergerakan arah teknologi yang semakin berkembang cepat, yang pada dasarnya menuntut kita untuk senantiasa beradaptasi dengan perubahan zaman.
Kehidupan sehari-hari yang tidak bisa terlepas dari yang namanya gadget atau gawai, memberikan perubahan pada setiap aktifitas manusia, yang mulanya hanya bisa dilakukan pada dunia nyata, namun sekarang bisa dilakukan pada dunia maya. Hal ini menunjukan begitu besar dampak teknologi pada kehidupan manusia sekarang.
Aspek kehidupan mulai diisi oleh teknologi-teknologi yang sangat membantu pekerjaan manusia. Mulai dalam aspek sosial, ekonomi, budaya bahkan agama. Tidak sedikit dari kita yang memanfaatkan media sosial untuk belajar, bekerja atau hanya sebatas selancar pada dunia maya.
Ragam media sosial yang disajikan membawa kita pada dua pilihan, yaitu memberikan kemanfaatan atau sebaliknya membawa dampak keburukan. Semua ada pada genggaman yang memakai gawai.
Dakwah adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Tidak dipungkiri nilai-nilai keagamaan akan selalu melekat pada setiap kehidupan manusia. Dakwah adalah salah satu cara mengajak manusia pada kebaikan “Amar Ma’ruf” dan mencegah keburukan “Nahi munkar”.
Banyak metode yang bisa dipakai dalam berdakwah, seperti dakwah bil-hikmah,dakwah bil mauidzatil khasanah, dakwah bil-lisan, dakwah bil-qalam, dakwah bil-hal dan banyak lagi metode dakwah yang bisa dipakai dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan sasaran dakwahnya.
Salah satunya adalah dakwah bil-medsos. Di era sekarang, platform media sosial memberikan wadah yang tentunya sangat mudah untuk diakses oleh siapapun, khususnya seputar pemahaman keagamaan atau nilai-nilai kedakwahan.
Pemanfaatan media sosial sebagai alat syiar tentang keagamaan sangat relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia bahkan di dunia yang notabene adalah mereka yabg menggunakan gadget setiap hari nya.
Misal saja kita menyajikan topik seputar hukum-hukum fiqh sehari-hari dalam sebuah media sosial, berapa ribu orang bahkan ratusan orang yang membutuhkan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang menjadi keresahannya dalam menjalankan ibadah.
Penyedia platform sejenis ini akan sangat membantu mereka, orang-orang awam dalam belajar agama.
Kita bisa memanfaatkan platform WhatsApp, melalui story whattsApp kita bisa menjangkau teman-teman, sahabat, keluarga dan orangorang yang kita kenal dalam satu kontak. Satu kalimat motivasi saja, akan sangat berpengaruh kepada siapa saja yang membacanya.
Bisa juga memanfaatkan Facebook yang memiliki ciri khas sebagai pemberi informasi melalui caption atau berupa gambaran ajakan yang bisa diakses oleh siapapun. Ada juga Instagram yang semakin memberi warna dalam dunia digital.
Atau juga berupa video-video tutorial yang bisa diakses melalui youtube ataupun tiktok. Tentunya akan sangat bermanfaat bagi para penikmat media sosial. Bisa berupa ajakan, nilai-nilai keislaman, kalimat motivasi, hukum fiqh atau aspek yang menyangkut kehidupan manusia.
Bagi kalangan muda khususnya adalah golongan terbesar yang menggunakan media sosial. Kehidupannya akan selalu berinteraksi dengan gadged ditangannya. Tentunya membutuhkan banyak asupan-asupan nilai dakwah agar mereka mendapatkan kemanfaatan dari media sosial yang diaksesnya.
Dakwah bil-medsos adalah cara yang paling evektif untuk masuk ke dunia anak muda, apalagi berisi tentang keresahan yang dialami oleh generasi muda saat ini. Media sosial hadir untuk memberikan warna keislaman untuk membangun spirit peradaban dakwah digital. Supaya para generasi semakin termotivasi untuk berbuat baik dan selalu mengajak kepada arah yang lebih baik.
Keuntungan berdakwah melalui media sosial adalah jangkauan sasaran yang begitu luas, mulai dari anak muda sampai orang tua. Bisa diakses kapan pun tanpa terbatas ruang dan waktu. Menambah khazanah keislaman berbasis digital.
Semoga kita termasuk manusia-manusia yang bisa mengambil manfaat dari adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat. Menyebarkan satu kebaikan kepada orang lain maka pahalanya sama dengan orang yang melakukannya dan seterusnya, semoga menjadi amal jariyah kita semua dalam menebarkan kebaikan melalui media sosial.
Syiar kebaikan dengan cara mudah, efisien dan fleksibel. Membangun dakwah yang ramah bukan marah dan dengan penuh kedamaian serta dakwah lebih dekat dengan siapapun tanpa pandang ras, suku, dan golongan.
Oleh: Fahri Ali, lahir di Banyumas 25 November 1999. Adalah salah satu Mahasiswa dari IAIN Salatiga dengan studi Jurusan Manajemen Dakwah.