KULIAHALISLAM.COM – Carl Phillip Gottfried von Clausewitz lahir 01 Juli 1780 dan wafat 16 November 1831. Carl von Clausewitz diakui oleh dunia sebagai ahli strategi modern yang pertama. Carl von Clausewitz adalah seorang perwira tinggi militer Prusia. Carl von Clausewitz naik pangkat menjadi Mayor Jendral di usia 38 tahun.
Carl Von Clausewitz menulis buku berjudul Vom Kriege (On War) yang menjadi karya paling berpengaruh terhadap filsafat militer di Dunia Barat. Vom Kriege (On War) untuk pertama kalinya diterbitkan pada tahun 1832 atas usaha istrinya yang bernama Countess Marie von Bruhl (bangsawan terkemuka di Berlin, Jerman).
Vom Kriege (On War). Vom Kriege diterbitkan dengan bahasa Jerman tetapi saat ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Vom Kriege (On War) memperbarui tulisan-tulisan strategi militer yang pernah dibuat ahli strategi perang terhebat di dunia seperti Sun Tzu dengan tulisannya The Art of War, Thucydides dan Machiavelli.
Jika The Art of War digunakan sebagai pedoman strategi oleh Republik Rakyat China sejak Mao Ze Dong hingga dewasa ini, Vom Kriege (On War) digunakan dunia Barat untuk menandingi The Art of War karya Sun Tzu.
Sebelum Dunia Barat menggunakan Karya Carl von Clausewitz ini, Barat banyak memakai staregi perang yang diciptakan Machiavelli (1469-1527), walaupun isinya banyak mengandung perbandingan mengenai masalah-masalah militer dan menunjukan rasionalitas serta real-politik dan menggunakan Barat sebelumnya menggunakan strategi perang yang diciptakan Frederick the Great dan Marlborough.
Teori Perang Carl von Clausewitz
Teori Clausewitz mencakup masalah yang luas dari mulai filsafat perang, sifat-sifat perang, teori perang, tujuan strategi, hubungan antara kepemimpinan sipil dan militer, aspek psikologi perang, pertempuran, strategi perang dan sejarah militer. Asas-asas umum yang terkandung dalam teori Clausewitz berlaku hingga saat ini dalam dunia militer.
Salah satu masalah mendasar yang dikemukakan oleh Clausewitz adalah yang disebut Falsafah Politik dari Perang. Falsafah ini memandang perang sebagai suatu kegiatan yang rasional, nasional dan instrumental. Kedudukan konsep falsafah politik perang Clausewitz sangat akurat dan kuat sehingga dipakai oleh negara Jerman dan Uni Soviet dari sejak masa Lenin.
Walaupun kedudukan konsep Clausewitz itu kuat, namun ia tidak terlepas dari kondisi pasang surut. Clausewitz dikenal sebagai ahli strategi perang yang menyarankan agar kekerasan itu dilakukan secara semaksimal mungkin, ia juga dikenal seorang yang menciptakan iklam agar keputusan-keputusan dalam pertempuran berdarah itu diterima oleh para pemimpin politik dan militer sebagai tujuan yang wajar dari suatu kampanye militer.
Tujuan Akhir Perang Menurut Clausewitz
Clausewitz juga dikenal sebagai penganut militerianisme dan seorang filsuf besar menagani masalah perang. Tujuan akhir dari semua operasi militer menurut Clausewitz adalah pengahancuran kekuatan militer musuh dan semangat para pasukannya untuk bertempur.
Pernyataan ini merupakan aksioma bagai para teoritisi Clausewitz bahwa tujuan perang adalah mengalahkan kekuatan militer. Sesudah kekuatan militer musuh dikalahkan, maka hal-hal yang lain baru dilakukan.
Menurut Clausewitz, penghancuran kekuatan militer musuh ini pada haikatnya dilakukan dengan pertarungan, hanya pertarungan atau pertempuran yang besar yang dapat memberikan hasil yang besar.
Penggunaan Intelijen dalam Perang
Carl von Clausewitz tidak mau bergantung pada penggunaan intelijen karena menurutnya banyak laporan intelijen dalam perang yang bertentangan bahkan salah. Yang sangat diperlukan dari perwira militer adalah kemampuanya dalam mengambil suatu keputusan yang hanya diperoleh dari pengetahuan, peristiwa-pristiwa dan perasaan.
Carl von Clausewitz juga mengatakan bahwa Panglima yang sukses bukanlah seseorang yang secara hati-hati menerapkan rencannya tetapi seseorang yang dengan perasaan (intuisi) yang tinggi dapat membaca kecenderungan yang akan terjadi, kemudian mengambil keuntungan dari kesempatan yang muncul.
Strategi Perang Carl von Clausewitz
Carl von Clausewitz berpandangan bahwa di dalam perang terdapat dua tindakan yang secara hakiki berbeda. Tindakan yang pertama adalah pelaksanaan dalam setiap pertempuran, sedangkan tindakan kedua adalah kombinasi atau gabungan dari setiap pertempuran sehingga tujuan perang tercapai.
Tindakan yang pertama inilah yang disebut taktik dan tindakan yang kedua disebut strategi. Elemen-elemen dari strategi perang adalah moral yang mencakup intelektualitas, kualitas, psikologi, besarnya kekuatan perang, persenjataan, dan perhitungan penyerangan.
Carl von Clausewitz juga berpendapat bahwa ketika terjun dalam perang, hal yang sangat penting diketahui adalah memahami karakteristik perang tersebut. Disaat mencapai dinamika interaksi, masing-masing pihak ingin menerapkan kaidah-kaidah perang seperti mengambil keuntungan dan mengeksploitasi kekuatan musuh.
Clausewitz juga menghendaki dalam suatu peperangan agar memenangkan perang dengan biaya serendah mungkin, waktu yang singkat dan dengan korban yang sedikit.
Selanjutnya, Clausewitz berkata untuk mencapai kemenangan maka para pemimpin militer harus mengidentifiksi dulu Center of Gravity dari musuh kemudian mengkonsentrasikan seluruh kekuatannya pada titik itu. Dia juga meyakini bahwa superior dalam jumlah akan lebih menjamin kemenangan.