Filsafat

Batiniyah Penyucian Jiwa Kaum Sufi

3 Mins read

Batiniyah berasal dari kata batin (esoteris) lawan kata lahir (eksoteris). Istilah Batiniyah dikenal dalam tasawuf. Pada dasarnya tasawuf membahas masalah amal batin, yakni mengajarkan bagaimana seorang muslim mendidik ilmu memperbaiki batin (hatinya). Hal ini berbeda dengan fiqih yang pada dasarnya membahas masalah amal lahir yakni melihat dari segi formalnya apakah suatu ibadah atau perbuatan itu sah atau tidak dan Haram atau halal.

Karena itu tasawuf sering disebut ilmu batin dan fiqih disebut ilmu lahir. Namun hal itu bukan berarti para Sufi tidak mementingkan segi formalnya, tata cara, dan syarat-syarat harus dimiliki dalam setiap ibadah. Menurut kaum Sufi, pendidikan batin itu amat penting karena semua aktivitas lahir itu selalu dimodifikasi oleh sikap dan sifat batin seseorang.

Menurut beberapa orientalis, hidup secara batiniyah ( kerohanian) yang dijalankan oleh seorang Sufi itu berasal dari ajaran di luar Islam. Dalam hal ini ada beberapa pendapat. Pertama, pengaruh Kristen dengan paham menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri dalam biara. Para Zahid ( orang yang hanya beribadah semata) dan Sufi Islam meninggalkan dunia, memilih hidup sederhana dan mengasingkan diri karena pengaruh cara hidup para rahib Kristen. Kedua, filsafat mistik Pythagoras sebutkan bahwa manusia bersifat kekal dan berada di dunia sebagai orang asing.

Badan jasmani merupakan penjara bagi roh. Kesenangan roh yang sebenarnya ialah di alam samawi. Untuk memperoleh hidup senang di alam samawi manusia harus membersihkan roh dengan meninggalkan hidup materi ( zuhud) dan untuk selanjutnya berkontemplasi atau merenung serta berpikir dengan penuh perhatian.

Ajaran inilah yang mempengaruhi timbulnya zuhud dalam Islam. Ketiga, filsafat emanasi Plotinus yang menyebutkan bahwa wujud memancar dari Zat Tuhan Yang Maha Esa. Roh berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Namun dengan masuknya ke alam materi, roh telah menjadi kotor dan untuk dapat kembali ke tempat asalnya, roh terlebih dahulu harus dibersihkan.

Penyucian roh ialah dengan meninggalkan dunia dan mendekati Tuhan sedekat mungkin bahkan jika dapat bersatu dengan Tuhan. Ada kemungkinan ajaran inilah yang mempengaruhi kemunculan zuhud dalam Islam. Keempat, ajaran Buddha dengan paham Nirwana, orang harus meninggalkan dunia dan memasuki hidup kontemplasi. Paham ini kemudian menimbulkan paham fana dalam tasawuf Islam.

Kelima ajaran Hindu tentang persatuan antara Atman dan Brahmana juga dapat mendorong orang untuk meninggalkan dunia dan bersatu dengan Tuhan. Bagaimanapun, dengan atau tanpa pengaruh dari luar, hidup kerohanian atau Batiniyah dapat timbul dari Islam sendiri.

Di dalam Alquran terdapat ayat-ayat yang mengatakan bahwa manusia dekat sekali dengan Tuhan antara lain : ” Dan bila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka jawablah bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan oleh meminta doa apabila ia berdoa kepada-Ku”, (Q.S al-baqarah ayat 186).

Ini berarti Allah dekat pada manusia dan mengabulkan permintaan orang yang meminta. Oleh kaum Sufi kata Da’a di sini diartikan berseru yaitu Tuhan mengabulkan seorang orang ingin dekat kepada-Nya. Dilihat dari pengalamannya, meskipun nama Sufi atau tasawuf belum dikenal orang pada abad pertama Islam, namun kehidupan kerohaniawan atau Batiniyah sudah terdapat baik pada diri Nabi Muhammad maupun pada diri para sahabat.

Sebelum diangkat menjadi nabi dan rasul Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pernah melakukan khalawat ( mengasingkan diri) di bukit Sur untuk memperoleh kejernihan hati dan percikan cahaya dari Tuhan. Sikap serta hidup Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari dan ibadah serta pengabdian yang dilakukannya mencerminkan kehidupan Batiniyah yang sempurna. Jalan hidup Rasulullah ini telah menjadi teladan bagi para sahabatnya.

Oleh karena itu orientalis bernama Reynold Alleyne Nicholson mengatakan bahwa tasawuf merupakan salah satu unsur yang sangat vital dalam Islam, sehingga tanpa adanya pemahaman mengenai gagasan dan bentuk-bentuk Sufi yang mereka kembangkan, kita berusah payah menelusuri kehidupan keagamaan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang tampak di permukaan saja.

Titus Burckhardt, orientalis ahli ilmu tasawuf mengatakan bahwa tasawuf tak dapat disebut sebagai sesuatu yang ditambah-tambahkan ke dalam Islam Karena dengan demikian dia akan menjadi sesuatu yang bersifat sampingan atau tambahan dalam hubungannya dengan sarana-sarana rohani Islam.

Khan Sahib Khaja Khan, Tokoh tasawuf India mengatakan apabila Islam dipisahkan dari aspek Batiniyahnya maka dia hanya menjadi kerangka ajaran formal saja sehingga para rasionalis hanya menerima Islam sebagai formalitas semata dan Keindahan Islam tidak akan pernah ditemukan.

Seperti disebutkan di atas, meskipun pala Sufi lebih berorientasi pada aspek batin namun mereka tetap mengikuti hukum-hukum syariat. Akan tetapi dalam sejarah Islam terdapat orang-orang yang meninggalkan hukum syariat. Mereka mempunyai anggapan bahwa dirinya telah sampai pada tingkatan di mana hukum syariat tidak lagi mengikat mereka, karena mereka hanya menekankan aspek batin semata maka mereka bisa disebut ahli Batiniyah.

Adapun Dr. Abdul Halim Mahmud, ulama Universitas Al Azhar menyebutkan orang yang meninggalkan hukum syariat sebagai orang yang tidak memahami agama seutuhnya. Ia menjelaskan bahwa mereka adalah pembuat kepalsuan dan pembuat bidah. Ia mengatakan bahwa bid’ah yang dimaksud yaitu suatu pendapat yang mengatakan bahwa orang telah mencapai derajat makrifat tertentu tidak akan dibebani kewajiban-kewajiban syariat. Dengan demikian tidak lagi ada kewajiban salat zakat, Haji dan lain yang diwajibkan bagi kaum muslimin.

Dia juga menjelaskan bahwa mereka mengaku sebagai orang-orang yang menjalani tasawuf dan menganggap dirinya tergolong tokoh-tokoh yang arif dan cendekiawan yang mendapat Ilham. Ada pula diantara mereka yang telah sampai pada anggapan bahwa dirinya tergolong Wali bahkan ada yang menganggap dirinya sebagai Rasul. Dia menjelaskan bahwa orang seperti ini telah kemasukan jin dan setan.

80 posts

About author
Redaktur Kuliah Al Islam
Articles
Related posts
FilsafatKeislaman

Kasyf Terbukanya Rahasia Ketuhanan

4 Mins read
Kuliahalislam.com- Kasyf merupakan suatu tingkatan tertinggi dalam tasawuf. Bagi orang yang mengalaminya akan terbuka hijab ( dinding atau tabir) yang mengantarai rahasia…
Filsafat

Agama dan Filsafat Tidak Selalu DIkotomis

6 Mins read
Narasi bahwa agama adalah penghambat seseorang untuk berpikir bebas dan filsafat adalah racun dari nilai-nilai spiritual telah banyak diutarakan. Baik dari interpretasi…
Filsafat

Menjaga Mental Sehat Ala Ibnu Sina

3 Mins read
Gangguan mental seperti stres berlebih, menjadi penyakit yang menjangkit generasi Z dengan sangat brutal.  Gangguan mental ini tidak bisa dianggap sepeleh karena…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights