Artikel

Anak Bertanya, Berperang Demi ISIS Apakah Perintah Tuhan?

3 Mins read

Anak bertanya, berperang demi ISIS apakah perintah Tuhan? Suatu ketika, Irma bertanya kepada Ibunya, “Ibu kenapa ya di Televisi itu banyak berita orang-orang yang berperang, terus dia mengatasnamakan ISIS, lalu apakah benar itu perintah Tuhan?”

“Semoga Tuhan memberkatimu, anakku, atas pertanyaan ini.” Jawab sang ibu.

ISIS ini adalah sekelompok Muslim yang tidak menaati Tuhan dan menyimpang dari jalan-Nya yang benar, sehingga mereka mengizinkan pembunuhan dan pertumpahan darah secara tidak adil penuh dengan kecurigaan.

Agama kami (Islam) mengajarkan bahwa membunuh diri sendiri secara tidak adil adalah dosa besar dan kejahatan berat yang tidak boleh melibatkan siapa pun, dan siapa pun yang melakukannya dengan sengaja, Allah akan mengancamnya dengan kutukan, siksa, dan masuk Neraka. Dalam Alqur’an surat An-Nisa’ ayat 93, Allah SWT berfirman:

وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَآؤُهٗ جَهَـنَّمُ خَالِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهٗ وَاَعَدَّ لَهٗ عَذَابًا عَظِيْمًا

Artinya: “Dan barang siapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah Neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An-Nisa’ [4]: 93).

Pembunuhan, anakku, lanjut sang ibu, adalah kejahatan besar menurut semua hukum dan agama. Allah SWT berfirman:

مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ  ۛ  كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِۢغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًا ۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَاۤ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗ وَلَـقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ

Artinya: “Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.” (QS. Al-Ma’idah [5]: 32).

Adapun para penyabot ini adalah mereka yang disewa, dan mereka adalah ulah musuh, tanah air kita tercinta, Mesir, dan seluruh negara Islam lainnya. Mereka dibutakan oleh keserakahan dan cinta akan uang, gengsi, dan kekuasaan, sehingga mereka menyebarkannya di antara manusia ketidaktahuan dan kesesatannya.

Tak berhenti di sini, pembunuhan dan pertumpahan darah yang dilakukan kelompok-kelompok ini bukanlah jihad demi Tuhan seperti yang mereka katakan, melainkan jihad demi setan, keserakahan, haus kekuasaan, dan mengabdi pada musuh tanah air.

Kenapa demikian? Karena jihad di jalan Allah SWT hanya diperintahkan untuk mengusir kezaliman, membela diri, menegakkan keadilan, dan menjaga perbatasan negara-negara Islam, seperti yang pernah dilakukan oleh tentara besar Mesir dalam Perang Oktober yang gemilang, dan lain-lain tindakan heroik yang dilakukannya untuk melestarikan negara.

Jihad mempunyai kendali dan aturan yang harus ditaati. Dan, di antara kendalinya adalah dengan penguasa dan dengan izinnya, serta dengan tujuan yang sah, baik oleh orang yang mengangkat senjata sendiri, atau dengan kelompok itu mengaku berafiliasi dengan Islam. Mereka membunuh orang serta meneror mereka dengan dalih jihad.

Ini adalah kesalahan nyata dan kesesatan nyata, yang baik Islam maupun Allah tidak meridhainya. Orang-orang ini harus dilawan. Kejahatan mereka harus dilawan serta mereka harus dilenyapkan. Allah SWT berfirman:

اِنَّمَا جَزٰٓؤُا الَّذِيْنَ يُحَارِبُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَيَسْعَوْنَ فِى الْاَرْضِ فَسَادًا اَنْ يُّقَتَّلُوْۤا اَوْ يُصَلَّبُوْۤا اَوْ تُقَطَّعَ اَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ مِّنْ خِلَافٍ اَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْاَرْضِ ۗ ذٰلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِى الدُّنْيَا وَ لَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ. اِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا مِنْ قَبْلِ اَنْ تَقْدِرُوْا عَلَيْهِمْ ۚ فَاعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi, hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat azab yang besar. Kecuali orang-orang yang bertobat sebelum kamu dapat menguasai mereka; maka ketahuilah, bahwa Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Ma’idah [5]: 33-34).

Anakku, tegas sang ibu lagi, Tuhan Yang Maha Esa tidak memerintahkan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok ini. Tuhan hanya memerintahkan kebaikan. Allah SWT berfirman:

وَاِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً قَالُوْا وَجَدْنَا عَلَيْهَاۤ اٰبَآءَنَا وَاللّٰهُ اَمَرَنَا بِهَا ۗ قُلْ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَأْمُرُ بِالْفَحْشَآءِ ۗ اَتَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ. قُلْ اَمَرَ رَبِّيْ بِالْقِسْطِ ۗ وَاَقِيْمُوْا وُجُوْهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۗ كَمَا بَدَاَكُمْ تَعُوْدُوْنَ

Artinya: “Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, “Kami mendapati nenek moyang kami melakukan yang demikian, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Katakanlah “Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh berbuat keji. Mengapa kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui?” Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap sholat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.” (QS. Al-A’raf [7]: 28-29).

Ayat ini memperjelas bahwa Allah SWT memerintahkan keadilan, yaitu keadilan dan tidak adanya kezaliman, penindasan, dan pelanggaran. Hanya saja, Allah SWT memerintahkan manusia untuk membela diri dan melindunginya dari para penyerang yang disebut jihad, dan didasarkan pada pertahanan dan perlindungan. Bukan menyerang pihak lain tanpa sebab seperti yang dilakukan kelompok-kelompok tersebut.

Dengan demikian, marilah kita bersikap rasional dan mengetahui kebenaran segala sesuatunya. Dan katakan pada mereka, bahwa Islam tidak bersalah atas kekerasan, sabotase, atau intimidasi apapun. Bukan dalam Alqur’an sudah dinyatakan:

وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ

Artinya: “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah [2]: 190).

Tak keliru jika dikatakan bahwa, ini adalah perintah bagi umat Islam untuk mempertahankan diri terhadap orang-orang yang melawan mereka, dan kemudian mengharuskan mereka agar tidak menyerang kembali.

Kita sudah berbondong-bondong mengutuk gerakan teroris ini. Namun, kita tak banyak tahu tentang mereka. Bagaimana sejarah? Siapa tokoh dan dalang di baliknya? Bagaimana ideologi? Dari mana mereka mendapatkan dana?

Tak hanya itu, bagaimana pola rekrutmen? Serta bagaimana cara melawannya? Sehingga, walau kita telah mengutuknya, mungkin ISIS-isme ada di sekitar kita dan kita tak menyadarinya. Buku ini mengupas tuntas biografi organisasi teroris paling mengerikan abad ini.

Benar apa kata Kiai Said Aqil Siradj, bahwa ISIS dikutuk oleh Allah, bukan Islam dan bukan Ahlussunah. Wallahu a’lam bisshawaab.

25 posts

About author
Alumni PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo dan PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Penulis juga kontributor tetap di E-Harian Aula digital daily news Jatim.
Articles
Related posts
Artikel

Jawaban Jika Anak Bertanya Bolehkah Bermain dengan Orang Yang Beragama Kristen?

2 Mins read
Jawaban jika anak bertanya bolehkah bermain dengan orang yang beragama Kristen? Ibu saya berpesan jangan bermain dengan teman-temanmu yang beragama Kristen? Apakah…
Artikel

Jawaban Jika Anak Bertanya Apakah Kita Mendapat Pahala Jika Membantu Non-Muslim?

2 Mins read
Jawaban jika anak bertanya apakah kita mendapat pahala jika membantu non-muslim? Hakikatnya hubungan antara seorang Muslim dan non-Muslim tidak didasarkan pada kebencian…
ArtikelKhutbah Jumat

Teks Khutbah Jum’at: Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW

3 Mins read
Khutbah Jum’at kali ini bertema “Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.” Mengajak kepada umat Islam agar selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights