EsaiKisah

Mengambil Ibrah dari Nuray Istiqbal

1 Mins read

KULIAHALISLAM.COM-Nuray Istiqbal atau Rae Lil Black, merupakan seorang model Jepang dan mantan pemeran video plus plus, telah mengalami perubahan hidup yang dramatis setelah memutuskan untuk meninggalkan profesinya dan memeluk agama Islam. Ia kini aktif sebagai content creator di platform digital, membagikan pengalaman pribadinya dan konten-konten lainnya.

Islam sendiri mengajarkan bahwa taubat nasuha adalah penghapus dosa besar sekalipun. Syaikh Ibn Qayyim Al-Jauziyah, menerangkan bahwa Taubat adalah kunci untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan menjadi lebih dekat dengan Allah.(Madarij Al-Salikin). Taubat hadir karena hidayah Allah, seperti yang tercantum dalam Al-Quran, “Sesungguhnya Allah menerima taubat dari orang-orang yang beriman dan beramal saleh.” (TQS. Al-Baqarah: 222). Imam Al-Ghazali juga menjelaskan bahwa “Taubat adalah awal dari perjalanan spiritual menuju Allah” (Ihya Ulumuddin).

Sebagai pribadi muslim modern, kita tidak boleh gampang menghakimi muslim lainnya yang melakukan bid’ah apalagi kafir. Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian menghakimi orang lain, karena yang hakimi hanyalah Allah.” (HR. Bukhari). Seorang muslim modern harus memandang muslim lainnya sebagai saudara yang perlu dirangkul, dijaga dan dingatkan. Menurut Nurcholish Madjid, Islam adalah agama yang menekankan pentingnya kasih sayang dan toleransi terhadap sesama manusia (Islam, Doktrin dan Peradaban).

Imam Al-Ghazali juga menekankan pentingnya kasih sayang dan persaudaraan dalam Islam, “Kasih sayang dan persaudaraan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.” (Ihya Ulumuddin). Ini menjadi landasan pokok seorang muslim, dalam memperkuat tali persaudaraan dan membangun situasi masyarakat yang lebih baik.

Hijrahnya Rae Lil Black dapat kita  ambil ibrahnya, yang kemudian menjadi pintu cerminan diri  sebagai pribadi muslim. Ketika hidayah Allah datang, membawa banyak mashlahat dan manfaat bagi seluruh semesta. Seperti yang tercantum dalam Al-Quran, “Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” (TQS. Al-Anbiya’: 107). Syaikh Ibn Qayyim Al-Jauziyah menjelaskan bahwa Hidayah Allah adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat (Madarij Al-Salikin). Dengan demikian, peristiwa tersebut dapat memotivasi kita sebagai muslim untuk dapat menjadi lebih baik dan membawa manfaat bagi orang lain di masa mendatang.

Baca...  Eksistensi Gen Z sebagai Ancaman Mengerikan Terhadap Bangsa, Lantas Apa Reaksi Kita ? 
43 posts

About author
Penggemar Buku, Teh, Kopi, Coklat dan senja. Bekerja paruh lepas menjadi Redaktur Kuliahalislam.com .Lekat dengan dunia aktivisme, Saat ini diamanahkan sebagai Bendahara Umum PCM Cilandak,Jakarta Selatan periode 2022-2027
Articles
Related posts
Esai

Takdzim Santri, Perspektif Islam dan Sosiologi

4 Mins read
Di tengah derasnya modernitas, tradisi santri seperti mencium tangan kiai, menunduk ketika lewat, atau berjalan merunduk di pesantren kerap memicu perdebatan publik,…
Esai

Islam, Muhammad, dan Konservasi Alam

5 Mins read
Agama tidak turun “untuk Tuhan”. Ia diturunkan, melalui “tangan” Jibril yang kemudian dipindahtangankan ke “genggaman” Muhammad, untuk kepentingan manusia dan kepentingan alam…
Esai

Ini Dia 6 Tantangan Tahun Pertama dalam Pernikahan

2 Mins read
Media sosial belakangan ini diramaikan oleh berita perceraian pasangan muda yang usia pernikahannya baru seumur jagung. Potret kemesraan yang mereka tampilkan di…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights