KeislamanNgaji Jawahirul Qur’an

Gus Ulil Ngaji Jawahirul Al-Qur’an: Menyelami Surah Al-Fatihah

2 Mins read

Sudah mafhum bahwa istilah-istilah batu mulia, seperti al-jauhar (permata), al-yaqut (ruby), dan az-zabarjad (zamrud), digunakan dalam kitab Jawahirul Qur’an untuk menggambarkan kekayaan makna Al-Qur’an.  Ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah warisan spiritual dengan nilai tinggi dan mendalam yang lebih dari sekedar teks.

Namun, seperti permata yang tersembunyi di dasar laut, hanya mereka yang bersedia menggali lebih dalam yang akan menemukan maknanya.  Dengan demikian, Al-Ghazali mendorong umat Islam untuk lebih memahami dan menghayati ajaran Al-Qur’an secara mendalam daripada hanya puas dengan pemahaman yang dangkal.

Menurut Imam Al-Ghazali, inti dan rahasia Al-Qur’an adalah mengajak para hamba untuk kembali kepada Allah, Al-Jabbar yang Maha Perkasa dan Maha Tinggi. Tujuan utama Al-Qur’an adalah mengarahkan manusia kepada Tuhan semesta alam, Tuhan langit dan bumi, serta semua yang ada di antara keduanya. Dalam berbagai ayatnya, Al-Qur’an mengajak manusia untuk mengenal dan mengesakan Allah, serta memahami hubungan antara keduanya.

Menyelami Surah Al-Fatihah

Surah ini, kata Imam Al-Ghazali, memiliki banyak rahasia, dan kami akan menjelaskan setiap satu dari mereka. Dimulai dengan kata “Bismillah”, yang merupakan ungkapan dasar tentang dzatnya Allah.  Sifat-sifat Allah SWT., yaitu bahwa Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dibahas dalam potongan pertama Al-Fatihah ini. Sifat-sifat ini terkait langsung dengan sifat manusia. Ini disebabkan oleh fakta bahwa ada sifat-sifat lain yang tidak terkait dengan ciptaanNya. Ini juga menjelaskan bahwa sifat-sifat Allah SWT. tersebut dekat dengan makhluk yang Dia ciptakan.

Potongan pertama juga memuji satu-satunya dzat yang pantas disembah.  Sementara potongan ketiga menunjukkan kesan pengulangan, Al-Qur’an tidak mengandung pengulangan yang sia-sia atau berlebihan. Potongan kedua dan ketiga membahas tentang kasih sayang Tuhan terhadap alam ciptaanNya.

Baca...  Bagaimana Keadilan Tuhan ?

Lihatlah serangga kecil ini, kutu sempurna—yang juga dikenal sebagai bangsat penghisap darah—yang hidup seperti manusia.  Allah SWT. membuat kutu ini dengan seluruh tubuhnya seperti gajah. Struktur mulutnya mirip dengan mulutnya belalai, dengan pangkal yang besar dan ujung yang mengecil dan lancip dan tajam. Sehingga kutu dapat memakan darah manusia dengan belalai mulutnya yang menempel pada kulit manusia.

Selain itu, kutu diberi sayap untuk membantunya bertahan hidup dan terbang saat dipukul manusia. Selain itu, pikirkan bagaimana Allah SWT. membuat kedua mata kutu terbuka tanpa pelipis yang melindunginya. Selain itu, dia menggunakan dua tangan tambahan untuk membersihkan debu di matanya selain kakinya.

Juga perhatikan laba-laba, yang Allah SWT. mengajarkan kita untuk memburu mangsa tanpa sayap, seperti kutu.  Liur yang licin membantu laba-laba berburu. Untuk menangkap lalat yang diincar, laba-laba memanjangkan liurnya yang lengket untuk menangkap mereka. Jika mereka sudah kenyang, laba-laba akan menyimpan lalat untuk dimakan kemudian. Lihat juga bagaimana laba-laba menggunakan kemampuan membentuk geometrinya untuk menganyam tenunan rumahnya. Wallahu a’lam bisshawaab.

125 posts

About author
Alumni PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo dan PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Penulis juga kontributor tetap di E-Harian Aula digital daily news Jatim.
Articles
Related posts
KeislamanNgaji Ihya’ Ulumuddin

Gus Ulil Ngaji Ihya’ Ulumuddin: Keutamaan Sifat Altruisme

3 Mins read
Suatu waktu Sayyidina Ali tidur di atas selimut nabi (menggantikan nabi tidur), lalu Allah SWT. memberikan wahyu kepada Malaikat Jibril dan Mikail,…
KeislamanNgaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad

Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Pemimpin Yang Tidak Terlalu Alim

3 Mins read
Sudah mafhum bahwa sebenarnya, ada aturan yang jelas untuk kepemimpinan, yang harus ada. Namun, dalam sejarah, banyak pemimpin yang telah melakukan apa…
Keislaman

Hakikat Syukur Ala’ Imam Al-Ghazali

2 Mins read
Syukur, meskipun secara umum dianggap sebagai sebuah lafal yang sederhana dan remeh, sejatinya merupakan konsep yang sangat mendalam dan menantang untuk diamalkan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Berita

Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Angkatan X PAC GP Ansor Sukoharjo Kota

Verified by MonsterInsights