FilsafatKeislaman

Tasybih Dan Tanzih Dalam Islam

3 Mins read

Kuliahalislam. Kata Tasybih dan Tanzih mengandung makna penyerupaan dan pensucian. Tasybih merujuk pada penyerupaan Tuhan dengan sifat alam dan Tanzih merujuk pada penyucian sifat-sifat Tuhan dari penyerupaan-Nya dengan alam. Di kalangan Mutakallimin (ahli ilmu kalam), pembicaraan tentang Tasbih dan Tanzih terbatas pada ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis yang menggunakan kata-kata yang dapat dipahami sebagai Tuhan yang mempunyai sifat-sifat jasmani.

Misalnya surat Thaha ayat 5 yang artinya : ” (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas Arsy”, Surah Thaha ayat 39 : “Dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku”, surah al-Qasas ayat 88 : ” Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali Allah”, surah Shad ayat 75 : ” Allah berfirman ; Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku”.

Adapun hadits pembicaraan tentang Tasbih dan Tanzih dalam hadis dapat dilihat dalam berbagai riwayat antara lain sebagai berikut, hadis riwayat Imam Bukhari, Muslim, Ahmad dan At-Tirmidzi tentang penciptaan Adam yang artinya : ” Engkau adalah Bapak seluruh manusia, Allah telah menjadikanmu dengan tangan/ kekuasaan-Nya”. Hadis riwayat Abu Daud yang artinya: ” Tidak sah Nazar kecuali pada sesuatu untuk mendapatkan wajah/ keridhaan Allah”.

Kaum Asy’ariah menerima ayat-ayat Tasbih tersebut sebagaimana adanya. Dalam keyakinan Asy’ariyah, Tuhan Memang mempunyai sifat-sifat jasmani karena Al-Qur’an sendiri menjelaskannya. Andaikan Al-Qur’an tidak memberikan penjelasan tentang itu maka seorang mukmin tidak boleh meyakini bahwa Tuhan mempunyai sifat-sifat Tasybih tersebut.

Namun Asy’ariyah kemudian memberikan penjelasan tambahan bahwa penyifatan Tuhan dengan sifat-sifat jasmani tersebut tidak boleh digantikan dengan alam karena Tuhan sendiri berbeda dengan alam. Itulah sebabnya kaum Asy’ariyah mengatakan bahwa sebenarnya Allah mempunyai sifat-sifat jasmani, seperti mempunyai wajah, mata, tangan dan bersemayam di atas Arasy, tetapi semua itu harus diberi batas bila kayfa ( tanpa penjelasan bagaimana Dia).

Berbeda dengan kaum Asy’ariyah, kaum Muktazilah tidak menerima ayat-ayat Tasybih tersebut sebagaimana adanya. Mereka mengatakan bahwa Tuhan dikatakan mempunyai sifat jasmani, tentulah Tuhan itu mempunyai ukuran panjang, lebar, dan dalam atau Tuhan adalah sebagai keharusan dan dari sesuatu yang bersifat jasmani.

Karena itu ayat yang mengandung pengertian bahwa Tuhan bersifat jasmani harus dipahami secara metaforis. Dengan kata lain, dalam istilah ahli ilmu kalam Ayat tersebut harus ditakwilkan. Kaum muktazilah menakwilkan kata Istawa (bersemayam) dengan al-Istila wa al-galabah ( menguasai dan mengalahkan), ‘aini ( penglihatan/mata-Ku) dengan ‘ilmi ( pengetahuan-Ku), wajhuh dengan zatuhu atau nafsuhu (Zat-Nya atau Diri-Nya), yad dengan al-quwwah (kekuatan), yamin dengan al-quwwah (kekuatan), “dan datanglah Tuhanmu” dengan ja’a amru rabbika (telah datang urusan Tuhanmu).

Dengan demikian gambaran jasmaniah yang timbul ketika memahami ayat-ayat Tasbih tersebut dapat dihindari. Bahkan lebih jauh, kaum Mu’tazilah tidak mau memberikan definisi positif terhadap Allah ketika mereka menggambarkan esensi Tuhan. Mereka menggunakan definisi negatif ( penyangkalan atau penyediaan) tentang Tuhan untuk memelihara kesucian (tanzih) Tuhan dalam menyerupakan-Nya dengan alam.

Mereka berpendapat bahwa Allah adalah yang Esa, tidak ada sesuatu yang menyamai-Nya, bukan jisim (materi), tidak bertubuh, tidak berbentuk, tidak berdaging, tidak berdarah bukan orang (syakhs), bukan jauhar (substansi), bukan ‘ard ( hal-hal yang melekat pada zat, bukan hakikat), tiada pada-Nya warna, tiada rasa panas, tiada rasa dingin, tidak kering, tidak panjang, tidak lebar, tidak dalam, tidak bertemuan, dan tidak berpisahan.

Dia tidak bergerak, tidak dalam ruang, tidak dalam waktu. Zat-Nya sederhana, tidak terbagi-bagi, tidak bergerak, tidak istirahat, dan tiada pada-Nya kanan kiri, depan, belakang, atas dan bawah. Allah ada sebelum ciptaan-Nya ada. Dia bukan bapak dan bukan pula anak.

Tiada yang abadi kecuali dia, Tiada yang menyerupai yang menolong-Nya untuk menumbuhkan suatu yang ingin ditumbuhkan-Nya, dan tidak menciptakan ciptaan-Nya berdasarkan contoh yang mendahuluinya.

Di dalam filsafat, ajaran tentang tanzih atau pensucian sifat-sifat Tuhan dari penyerupaan-Nya dengan alam sangat diperhatikan. Bahkan para filsuf Islam dikenal dengan nama kaum mu’tazilah yakni kaum yang meniadakan sifat-sifat Allah untuk menghindari tasybih.

Al Kindi, umpamanya dalam menegakkan sifat tanzih Tuhan, sampai pada kesimpulan bahwa Tuhan tidak mempunyai hakikat dalam arti Aniah ( hakikat yang partial) atau mahiah ( hakikat yang universal). Tuhan tidak mempunyai hakikat dalam arti Aniah karena Tuhan tidak termasuk dalam benda-benda yang ada dalam alam bahkan Dia adalah pencipta alam itu sendiri.

Dia tidak tersusun dari materi dan bentuk. Demikian pula Tuhan tidak mempunyai hakikat dalam bentuk Mahiah karena Tuhan bukan genus atau spesies. Tuhan hanya satu dan tidak ada yang serupa dengan Tuhan. Tuhan adalah unik. Dia adalah Yang Benar Pertama (al-Haqq al-Awwal) dan Yang Benar Tunggal (al-Haqq al-Wahid).Hanya Dialah yang satu selain dari Dia semuanya mengandung arti banyak.

186 posts

About author
Redaktur Kuliah Al Islam
Articles
Related posts
Keislaman

Tujuh Tempat Terlarang Untuk Salat

5 Mins read
Salah satu rukun salat adalah tempatnya harus suci. Bukan hanya karena agar salatnya sah, tapi karena yang menjadi pertimbangan juga kekhusyukan. Nabi…
KeislamanTokoh

Rohana Kudus Tokoh Pergerakan Wanita Indonesia

3 Mins read
Kuliahalislam.com. Rohana Kudus (lahir di Kotagadang, Bukittinggi, Sumatra Barat, 20 Desember 1884 dan wafat di Jakarta, 17 Agustus 1972). Ia merupakan perintis…
Keislaman

Ziarah Makam Sunan Pandanaran : Biografi dan Jejak Spiritual di Tanah Jawa

4 Mins read
Ziarah makam sunan Pandanaran: biografi dan jejak spiritual di tanah Jawa. Pada hari itu saat menuju makam sunan Pandanaran penulis berangkat tidak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights