Esai

Ironisnya Perilaku Manusia Kini

1 Mins read

KULIAHALISLAM.COM – Saat ini, umat manusia tidak pernah berhenti dalam bergejolak, gonjang-ganjing silang sengkarut dan problematika yang terjadi hampir tidak kenal waktu dan tempat bahkan sangat sulit dibendung arus yang menerjang menusuk masuk ke lorong-lorong aktivitas warga masyarakat sehari-harinya. Apakah problematika yang terjadi secara kebetulan pun yang terjadi secara sengaja dibuat-buat sebagai siklus dalam lingkaran keburukan dan kejahatan berencana yang merusak hancur leburkan martabat sesama manusia.

Umat manusia sering mengabarkan informasi yang menghebohkan dunia, tanpa pandang kesahihan informasi, kebenaran dan keakuratan data fakta dan fenomena yang terjadi, hanya saling berlomba-lomba menyebar berita desas desus dan viralitas di media sosial, tanpa peduli melihat ngecek apakah terkandung kebohongan, menipu manipulasi dan ujaran kebencian dan gunjingan fitnahan.

Umat manusia hidup tidak mengenal lagi nilai-nilai ajaran luhur agama, nasihat para tetua bijak bestari dan teladan kebajikan orang-orang yang beriman dan bertaqwa dalam agama dan bernegara. Manusia hidup hanya sekedar menjalani aktivitas kehidupan secara simbolik belaka, aktivitas lalu lalang interaksi sosial secara rutinitas tanpa makna. Membenarkan perbuatan yang biasa, bukan membiasakan perbuatan yang benar. Bahkan cenderung bertindak permisif, membolehkan segala macam perbuatan, tanpa mau menegur, menindak dan mencegah perbuatan yang dianggap tidak patut dan senonoh dalam pandangan aktivitas warga masyarakat. Jika dirinya sendiri, kelompok atau kroninya bisa berbuat apa saja secara semena-mena sewenang-wenang, bertindak kejam lagi bengis. Sedangkan sesama teman tetangga dan orang lain dipandang sebelah mata, hina dan dibatasi tidak punya hak kebebasan untuk berbicara ekspresi dan berkarya dalam warga.

Dengan kata lain, perbuatan sendiri dan kroninya boleh-boleh atau semaunya saja sedangkan serbuatan orang lain di batasi gerakannya. Ini adalah perbuatan yang hanya berorientasi pada kesenangan sesaat saja segelintir orang tanpa mau mengamati relasi interaksi dan kondisi sesama warga kedepan.

Baca...  Potret Pembangunan Kota Bima Masa Kini

Umat manusia hidup kehilangan pijakan nilai moral, kompas dan petunjuk yang luhur dalam membimbing ke jalan yang lurus lagi benar agar sampai ke arah yang bermakna bagi setiap orientasi target dan tujuan manusia.

Manusia hidup secara semena-mena, sewenang-wenang, membabi buta, bertindak brutalitas dan menindas rendahkan martabat serta menghancurkan tatanan moralitas individual dalam aktivitas sosial kehidupan. Hidup secara bebas yang kebablasan, serampangan, sembrono lagi senonoh.

Dengan kata lain, manusia secara tidak sadar hidup dengan mengandalkan insting naluri siasat yang tidak berlandaskan kepatutan dan harkat martabat sesama manusia sehingga jatuh turun tidak punya harga diri dalam aktivitas bersosial dengan warga masyarakat.

71 posts

About author
Alumni Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis adalah Redaktur Pelaksana Kuliah Al-Islam
Articles
Related posts
EsaiFilsafatOpini

Sengkarut Hedonisme, Akar dari Kriminalitas?

2 Mins read
KULIAHALISLAM.COM- Hedonisme, secara etimologi berasal dari kata Yunani “hedone” yang berarti kesenangan. Menurut Epicurus (yang menjadi sumber pencerahan Karl Marx dan John…
EsaiKeislamanOpini

Kesalehan Digital, Sebuah Keniscayaan Zaman

2 Mins read
KULIAHALISLAM.COM-Kita mungkin mulai familiar dengan fenomena kesalehan digital yang semakin membumi. Istilah kesalehan digital merujuk pada kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital…
Esai

Perkumpulan Panitia Santunan Anak Yatim di Desa Jabalsari

3 Mins read
Santunan anak yatim menjadi salah satu bentuk kegiatan sosial yang rutin dilakukan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights