Politik

Politik Sebagai Alat Perubahan Atau Sekadar Perebutan Kekuasaan

1 Mins read

Politik sering kali dipandang sebagai alat untuk meraih kekuasaan, namun juga bisa menjadi sarana perubahan. Banyak orang beranggapan bahwa politik itu kotor dan penuh kebohongan.

Namun di balik itu, politik menyimpan potensi besar untuk memajukan masyarakat. Generasi muda mempunyai peran penting dalam perubahan. Mereka dapat menjadi agen perubahan yang mendorong kebangkitan semangat nasionalis dan partisipasi aktif dalam politik. Sayangnya, banyak anak muda yang apatis (acuh) karena percaya pada sistem politik yang ada.

Keadaan ini diperburuk dengan masih adanya dominasi para elite yang seringkali mengutamakan kepentingan pribadi dibandingkan aspirasi rakyat. Partai politik yang seharusnya menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat, namun kenyataannya justru terjebak dalam konflik internal dan korupsi.

Fenomena ini nggak cuma di satu negara, tapi terjadi hampir di mana-mana. Politik praktis sering kali bikin orang lupa sama idealisme. Mereka yang awalnya pengen bawa perubahan malah terjebak dalam lingkaran kompromi dan korupsi. Akhirnya, rakyat cuma jadi alat buat naik ke puncak.

Padahal, kalau dimanfaatkan dengan benar, politik bisa banget jadi sarana buat meratakan keadilan sosial. Tapi butuh orang-orang yang punya visi dan hati buat rakyat. Orang-orang seperti itu kadang kalah di tengah sistem yang udah terlalu banyak permainan uang dan lobi-lobi busuk.

Perubahan sikap politik masyarakat juga terlihat pada era reformasi. Masyarakat semakin sadar akan hak dan berani menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah.

Namun, masih terdapat tantangan, terutama terkait polarisasi politik yang menghambat dialog konstruktif. Pendidikan politik menjadi kunci peningkatan partisipasi.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang politik, masyarakat akan lebih rasional dan lebih kritis terhadap yang sudah ada. Semua pihak harus berupaya menciptakan ruang dialog yang sehat antar kelompok politik. Hal ini penting agar perbedaan pendapat tidak berujung pada konflik sosial yang merugikan.

Baca...  Telaah Kritis Gerakan Feminisme Era Kontemporer

Kesadaran politik rakyat juga makin meningkat. Dengan akses informasi yang lebih luas, sekarang orang bisa lebih kritis. Media sosial misalnya, jadi alat buat ngontrol politisi. Meski kadang dipakai buat hal negatif, potensinya buat mendorong akuntabilitas besar banget.

Terakhir, kita harus menyadari bahwa politik bukanlah tentang kekuasaan, tetapi juga tentang membawa perubahan positif bagi masyarakat.Dengan partisipasi aktif seluruh elemen , khususnya pemuda, kita dapat menjadikan politik sebagai alat perubahan.

1 posts

About author
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Mataram.
Articles
Related posts
BeritaPolitik

GP Parmusi : Muktamar Parpol Harus Jadi Perang Gagasan, Bukan Pemaksaan Dukungan

1 Mins read
KULIAHALISLAM.COM–  Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedang memasuki babak akhir persiapan menuju Muktamar X yang akan digelar pada 27–29 September 2025 di Jakarta….
EsaiPolitik

Menilik Politisi Islam di Lingkaran Prabowo Subianto

3 Mins read
KULIAHALISLAM.COM-Sebagai Presiden, Prabowo Subianto bukan sekadar tokoh nasionalis patriotik biasa. Beliau berusaha menampilkan “gigi kedaulatan dan kemajuan Indonesia” sebagai sebuah bangsa di…
BeritaPolitik

Kritisi Syarat Ketua Umum Parpol Harus Tauke,GP PARMUSI: Partai Ideologis Islam harus Kembali ke Akar

1 Mins read
KULIAHALISLAM.COM-Ketua umum Pengurus Besar Gerakan Pemuda PARMUSI (GP PARMUSI), Kifah Bey mengkritisi pandangan beberapa elit politik yang menyatakan bahwa untuk menjadi ketua…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Opini

Membongkar Paradigma Apatisme Politik di Kalangan Generasi Muda

Verified by MonsterInsights