Definisi Disentegrasi
Disentegrasi bangsa merupakan sebuah permasalahan yang banyak kita alami di masyarakat sekitar, dalam kamus besar bahasa Indonesia, disentegrasi merupakan sikap sosial yang menunjukkan kekacauan dan ketidak bersatuan karena keadaan yang terpecah belah.
Dan dampak dari disentegrasi adalah hilangnya keutuhan dalam hidup, maksudnya adalah keadaan yang memperlihatkan kekacauan sosial karena sebuah perbedaan, situasi inilah yang dapat mengancam tatanan sosial dalam suatu negara.
Disentegrasi sosial juga merupakan kebalikan dari integrasi sosial yang mana defenisinya adalah proses dimana suatu kelompok saling menjaga keseimbangan guna mewujudkan kedekatan-kedekatan berhubungan sosial, yang maknanya adalah persatuan dalam suatu kelompok.
Disentegrasi bangsa juga merupaka sebuah ancaman bagi suatu bangsa, karena dmpaknya sangat besar untuk kehancuran bangsa, akibatnya bangsa menjadi terpecah belah, tidak mengerti satu sama lain, tidak ada saling membantu, kericuhan dimana-mana
Contoh Disentegrasi Bangsa
Akhir-akhir ini yang sedang viral dan menjadi perbincangan di kalangan masyarakat adalah tentang kasus penyerangan warga di Deli Serdang, yang melibatkan 1 orang tewas dan banyak yang luka-luka, di duga tersangkanya adalah TNI, hal itu terjadi ketika ada 2 anggota TNI yang cekcok dengan seorang pemuda di jalan.
Cekcokpun berlanjut sampai berkepanjangan, anggota TNI tersebut kembali dengan membawa berita tentang cekcok dengan seorang pemuda dijalan, dan pada akhirnya sekitar 25 TNI menyerang desa, hal ini merupakan bentuk dari sikap terpecah belahnya bangsa.
Bagaimana Al-Qur’an Meresponnya
Di dalam surat Ali Imran Ayat 103 yang berbunyi;
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Artinya: Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Al Imran : 103)
Di dalam kitab tafsir Jalalain, Syekh Jalaluddin al-Mahally menjelaskan bahwa menjaga kerukunan antar kelompok itu sangat penting, terdapat kata وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ yang secara luas maknanya adalah perintah untuk tidak bercerai berai, ayat ini secara tidak langsung juga merujuk kepada kaum Aus dan Khazraj yang saat itu sedang bermusuhan.
Asbabun nuzul dari ayat diatas adalah ketika terjadinya bentrok antara kaum Anshor dan kaum Khawarij yang berada di Madinah, konflik ini terjadi beberapa tahun sampai terjadi pertumpahan darah, lalu ayat ini turun untuk mengatasi masalah tersebut.
Cara Mengatasi Disentegrasi Bangsa
Menanggulangi disintegrasi bangsa memerlukan upaya yang komprehensif dan melibatkan berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan budaya. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah disintegrasi bangsa antara lain:
Musyawarah
Untuk menghindari disentegrasi bangsa perlunya setiap lini orang yang berkehidupan di daerah tersebut melakukan musyawarah untuk mendapatkan jalan terbaik menetapkan sebuah hukum.
Kata musyawarah diambil dari sya-wa-ra yang pada mulanya bermakna mengeluarkan madu pada sarang lebah. Makna ini bertranformasi sehingga mencangkup hal lain yakni mengeluarkan pendapat, ide untuk mengajukan sesuatu. Kata musyawarah memiliki substratum yang baik, sejalan dengan makna dasarnya.
Menjaga Ukhuwah
Ukhuwah berasal dari bahasa arab aha-ya’hu yang memiliki arti saudara, masdarnya adalah ukhuwah yang berarti persaudaraan. Secara etimologi kata ukhuwah berasal dari kata akhun, yang berarti saudara dilahirkan sama dari dua sisi ayah ataupun ibu, atau salah satu diantara keduanya, atau karena penyusuan.
Ukhuwah juga banyak jenisnya, ada yang bersaudara karena sesama ras, suku, agama dan yang paling besar adalah sesama makhluk hidup, ukhuwah bisa diartikan sebagai persaudaraan, diambil dari kata asal yang mulanya bermakna memperhatikan.
Makna tersebut mengharuskan setiap orang yang merasa bersaudara atau setidaknya memiliki kesamaan mengharuskan selalu memperhatikan satu sama lain dan tidak menyakitinya.
Persamaan tersebutlah yang akan menumbuhkan sifat ukhuwah untuk selalu melindungi dan merasa rapuh jika saudarnya pun rapuh.pengertian tersebut berkembang bukan hanya sederet daerah yang bersaudara tetapi perasaan sama-sama manusia sehingga saling melindungi satu sama lain.
Toleransi
Menurut Sukanto toleransi adalah suatu sikap yang merupakan perwujudan pemahaman diri terhadap sikap pihak lain yang tidak disetujui, masalah akidah sebagaimana yang dibawa oleh agama Islam, merupakan kerelaan hati setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan, bukan pemaksaan atau tekanan.
Agama Islam datang kepada manusia dengan menstimulasi akal serta pemahaman. Sebagaimana ia berbicara kepada fitrah yang tenang.Jika islam menghadapi perasaan dengan pemaksaan, maka tidak lebih jiwa yang diajak untuk memeluk agama Islam terkekang dalam tekanan dan ancaman.
Agama nasrani yang merupakan agama terakhir sebelum Islam melakukan cara kekerasan dengan api dan bermacam penyiksaan, untuk memaksakan para pemeluk agama minoritas. Hal itu dilakukan karena kekaisaran Konstantin telah memeluk agama nasrani. Tidak berhenti sampai disana, bahkan Konstantin akan menghukum bagi siapapun yang tidakmengikuti madzhab dari pemerintahan.
Saling Mendoakan
Kita sebagai umat Islam diwajibkan untuk berdoa karena kita mempunyai Tuhan yang pasti akan mengabulkan hajat kita, dengan demikian kita juga harus medoakan satu sama lain, mendoakan kebaikannya, serta berdoa agar Allah menjaga kerukunan diantara kita.
Penutup: Disentegrasi bangsa adalah kekacauan atau perpecahan yang terjadi dalam suatu bangsa, disentegrasi bangsa juga merupakan sebuah ancaman, karena dapat menghancurkan keutuhan bangsa tersebut, Alqur’an menjelaskan di dalam surat Ali-Imran ayat 103, bahwa menjaga keutuhan dan merupakan sebuah perintah tentang persatuan.