Sumber gambar : 100 Tokoh Muhammadiyah Yang Menginspirasi |
KULIAHALISLAM.COM – Kiai Abdul Barie Shoim beliau lahir di Kaliwungu Kabupaten Kendal pada tahun 1938. Beliau masuk dalam buku 100 Tokoh Muhammadiyah yang menginspirasi, karena beliau mempunyai spirit perjuangan dalam berdakwah.
Makam Kiai Abdul Barie Shoim yang berada di pemakaman umum desa Karangdowo, Weleri.(Kendalmu.com, 2020). Semoga masih banyak warga Muhammadiyah yang menziarahi beliau agar bisa mengambil nilai-nilai kreativitas untuk Persyarikatan.
Walaupun, pada tahun 2017 Daerah Kendal—khususnya cabang Weleri— mendapatkan penghargaan Lazismu terbaik (Suaramuhammadiyah.id, 2019).
Zakat yang sudah moncer sampai milyaran dalam membantu Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, tentu tidak lepas juga dari peran Kiai Mbah Muslim sebagai ketua Pimpinan Daerah Kendal pada tahun 2017 dan kreativitas Kiai Abdul Barie Shoim.
Dan perlu ditambah lagi proses Hijriyahisasi tentang ketokohan di dalam Persyarikatan. Yang saya maksud Hijriyahisasi adalah, misalnya, tokoh Muhammadiyah tersebut dalam Persyarikatan belum terpublis, padahal punya inspirasi gerakkan, bisa di labeli tanggal dan tahun dan di cari kisahnya, sebar melalui artikel-artikel di media online, walaupun sudah ada Majelis Pustaka dan Informasi sekalipun.
Agar para kader daerah lain bisa di jadikan inspirasi oleh kader di daerah lainya lagi, ketika menemukan artikel-artikel atau penelitian-penelitian tentang tokoh Muhammadiyah yang menginspirasi.
Kiai Abdul Barie Shoim Salah Satu Pendiri RSI Kendal
Di Persyarikatan Muhammadiyah Kiai Shoim pernah menjadi Ketua Pimpinan Muhammadiyah Cabang Weleri (1985-1990), menjadi Ketua Majelis Pendidikan dan Pengajaran PDM Kendal (1985-1990), dan menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Daerah Kendal (1990-1995).
Selama mengabdi di Persyarikatan Muhammadiyah ada beberapa peristiwa monumental yang beliau wujudkan untuk Warga Muhammadiyah. Salah satunya adalah Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Kendal. Pada awalnya RSI itu adalah milik Yayasan Rumah Sakit Islam Kendal.
Setelah beberapa tahun, rencana pembangunan RSI ini tak ada kemajuan. Hanya memiliki sebidang tanah yang tidak terlalu luas. Melihat tidak ada perkembangan sama sekali, Bupati Kendal Pak Soemojo kala itu akhirnya menawarkan kepada ormas Islam yang sanggup mewujudkan RSI sebagaimana yang dicita-citakan bersama.(100 Tokoh Muhammadiyah Yang Menginspirasi, hlm.65)
Tawaran Bupati ini tidak mendapat respon dari ormas Islam lainya. Akhirnya Muhammadiyah menyanggupi untuk mewujudkan dan mengelola RSI tersebut. Sehingga terjadinya penyerahan tanggungjawab pendirian dan pengelolaan Rumah Sakit Islam Kendal dari Pengurus (YARSI) Yayasan Rumah Sakit Islam Kendal kepada Muhammadiyah melalui akta Notaris Sri Widayati Hasil, SH Nomor : 29 tanggal 21 Januari 1993 diperkuat dengan akta notaris perobahan nomor 6 tanggal 7 April 1993. (Kendalmu.com, 2020)
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal dengan semangat li i’la’i kalimatillah bersedia melanjutkan pendirian Rumah Sakit, dengan syarat harus secara penuh dikelola oleh Muhammadiyah, pada tahun 1993 dimulailah proses awal pembangunan RSI Kendal dengan didukung oleh seluruh warga Muhammadiyah Kendal.
Dalam perjalanannya, Kiai Abdul Barie Shoim meminta kepada Bupati agar Yayasan Rumah Sakit Islam menjadi amal usaha Muhammadiyah, setelah Bupati menyerahkan tugas mewujudkan RSI kepada Muhammadiyah, ormas Islam lain—termasuk MUI—sudah tidak melibatkan diri. Atas dasar itu, Bupati mengizinkan YARSI menjadi amal usaha Muhammadiyah, dan sudah ditetapkan di hadapan notaris.(Ibid. hlm.66)
Gerakkan Bapelurzam Kiai Abdul Barie Shoim
Badan Pelaksana Urusan Zakat Amwal yang selajutnya di sebut dengan BAPELURZAM adalah gerakkan Zakat terpadu yang monumental kala itu. Gerakkan ini di mulai tahun 1979 dengan menghadapi tantangan yang sangat besar. Terutama karena sistemnya yang tidak sama dengan pengelolahan zakat pada umumnya, bahkan dari segi hukum ada yang menentang.
Dalam merespon Muktamar Muhammadiyah yang salah satu program kerja yang ditetapkan adalah adanya Gerakan zakat yang dikelola oleh badan tersendiri di bawah koordinasi Pimpinan Persyarikatan. Badan tersebut dalam keputusan Muktamar disebut dengan BPUZ (Badan Pelaksana Urusan Zakat). Oleh Kiai Abdul Barie Shoim, BPUZ diakronimkan menjadi BAPELURZAM (Badan Pelaksana Urusan Zakat Amwal). (Ibid, hlm.66)
Pada bulan November 2020 Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Daerah Kendal menggelar sosialisasi tentang transisi dari Badan Pelaksana Urusan Zakat Muhammadiyah (Bapelurzam) menuju Lazismu.
Sudah beberapa tahun Kendal moncer dengan Bapelurzam yang digagas dan dilaksanakan oleh almarhum Kiai Abdul Barie Shoim. Tetapi Dengan turunnya SK Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2002 tentang Lazismu, dengan sendirinya akan transisi ke Lazismu.
Kiai Shoim selalu mengatakan bahwa “zakat itu adalah kesempurnaan hidup bagi seorang yang beriman“. Beliau mengistilah dengan empat sehat (syahadat, shalat, shiyam, dan haji) lima sempurna (zakat). Karena itu kalau ada Pimpinan Persyarikatan di tingkat Daerah atau cabang yang tidak berzakat, pasti dipanggil oleh Kiai Shoim untuk konfirmasi kenapa tak berzakat.
Jejak dan amanah kejujuran yang sangat ditekankan oleh Kiai Abdul Barie Shoim masih dan harusnya terus menyala di dada Angkatan Muda Muhammadiyah walaupun Kiai Abdul Barie Shoim sudah wafat tanggal 27 Oktober 1995 di Weleri.
Luar biasa…
Sangat menginspirasi..
Mbrebes Mili…
Lanjutkan pemuda Muhammadiyah kucinta..
Bismillah 💪💪
Beliau pernah menjabat KEPALA SEKOLAH SMP MUH 1 Weleri