KULIAHALISLAM.COM – Dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir disebutkan pada mulanya Iblis merupakan pemimpin Malaikat di langit dan dunia. Nama asli Iblis adalah Azazil. An-Nuqasy berkata, nama gelar Iblis adalah Abu Kurdus.
Ibnu Abbas berkata, Iblis berasal dari golongan yang hidup bersama kelompok Malaikat yang disebut al-Jinn. Golongan Jin itu menguasai perbendaharaan surga dan Iblis adalah makhluk yang paling mulia di antara mereka.
Iblis pulalah di antara mereka yang paling banyak menguasai ilmu dan paling banyak ibadahnya. Imam Hasan al Bashri berkata bahwa “Iblis tidak pernah menjadi bagian dari golongan Malaikat walau sekejap saja.”
Syahr bin Hausyab berkata, “Ia Iblis berasal dari golongan Jin, ketika Iblis bersama golongan Jin melakukan kerusakan di muka bumi, Allah mengirimkan kepada mereka satu pasukan dari Malaikat.”
Selanjutnya para Malaikat itu membunuh mereka dan menggiring mereka ke wilayah pesisir pantai, Iblis termasuk yang ditawan kemudian para Malaikat membawanya bersama bangsa Jin ke langit. Saat itulah Iblis berada di langit.
Ketika Malaikat diperintahkan Allah SWT bersujud pada Adam AS, Iblis menolaknya. Diriwayatkan, bahwa nama Iblis di langit pertama adalah Al-Abid, dilangit kedua namanya Az-Zahid, di langit ke tiga namanya Al-Arif, di langit ke empat namanya Al-Wali, di langit kelima namnya At-Taqi, di langit keenam namanya Al-Khazin, dilangit ketujuh namanya ‘Azazil dan di Lauhulmahfuz namanya Iblis.
Maka Allah memerintahkan kepada Iblis untuk bersujud kepada Adam AS, namun Iblis menolak karena ia merasa lebih mulia dibandingkan Adam AS. Allah menghukum Iblis karena tidak mau bersujud kepada Adam.
Allah merubah bentuk Iblis yang indah menjadi seperti Babi hutan, kepalanya dijadikan seperti kepala Unta, dadanya membusung seperti punuk Unta, wajahnya seperti wajah Kera, kedua matanya membelah sepanjang permukaan wajah, bibirnya seperti bibir Lembu, taring-taringnya keluar seperti taring Babi hutan, di dagunya terdapat tujuh helai rambut yang menjulur.
Lalu ia diusir dari surga, bahkan dari langit dan bumi. Iblis tidak akan masuk ke Bumi kecuali dengan cara sembunyi-sembunyi. Allah melaknatnya hingga hari kiamat karena ia telah menjadi Kafir.
Imam Al-Ghazali berkata “Renungkanlah, sekalipun indah bentuknya, bersayap empat, berilmu tinggi, banyak ibadah, kebanggan para Malaikat tetapi hal itu tidak dapat menolong sedikit pun, dalam hal tersebut, hendaklah dapat dijadikan peringatan.”
Ketika Malaikat menyaksikan Allah SWT membalas tipu daya Iblis, Malaikat Jibril dan Malaikat Mikail menangis, lalu Allah berfirman “Apa yang membuat kalian menangis ?” Keduanya menjawab, “Ya Allah, Kami tidak merasa aman dari tipu daya-Mu”, Allah berfirman “Begitulah, jadilah kalian berdua tidak merasa aman dari tipu daya-Ku.”
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
“Ia (iblis) berkata: Disebabkan karena Engkau telah menyesatkan saya, aku benar-benar akan duduk (menghadapi) mereka di jalan Engkau yang lebar lagi lurus. Kemudian, aku pasti akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS al-A’raf: 16-17).
Iblis berkata “Ya Allah, Engkau telah menjadikan di antara anak cucu Adam AS para Rasul dan Engkau turunkan pada mereka kitab-kitab suci, siapa Rasulku ?” Allah SWT berfirman “Al-Kuhhaan (dukun dan peramal).”
(Sumber Gambar : Kompasiana.com) |
Iblis bertanya “Apa Kitabku ?” Allah menjawab “Al-Wasymu (tatto atau kejahatan). Iblis bertanya “Apa Masjidku ?” Allah menjawab “Pasar”. Iblis bertanya “Apa makanan dan minumanku?” Allah menjawab “Yang tidak disebutkan asma-Ku padanya dan minumanmu adalah setiap yang memabukan.” Iblis bertanya lagi “Apa perangkap ku?” Allah menjawab “Perempuan.”
Dalam suatu riwayat disebutkan, Iblis pernah datang kepada Nabi Musa AS dan berkata “Bukankah anda adalah orang yang dipilih Allah SWT sebagai Rasul-Nya, Saya Iblis, wahai Musa AS katakanlah pada Tuhanmu bahwa saya hendak bertaubat.”
Lalu Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Musa AS yang isinya menyatakan Allah akan mengampuni Iblis jika Iblis bersujud di kuburan Nabi Adam AS. Kemudian Nabi Musa AS menyampaikan hal itu kepada Iblis. Iblis berkata “Hai Musa, ketika di surga saja saya tidak sudi bersujud kepada Adam, bagaimana mungkin saya mau bersujud kepada Adam sementara ia terbaring mati di kuburan.”
Khotbah Iblis yang Terakhir
Menyingkap Rahasia Qolbu, Al-Ghazali (sumber gambar Bukalapak) |
Imam Al-Ghazali menyebutkan ketika hari kiamat tiba, diletakan kursi dari api, lalu Iblis terlaknat duduk diatasnya. Setan-setan dan orang kafir berkumpul disisinya. Iblis berteriak-teriak, suaranya seperti rintihan Keledai.
Iblis berkhotbah dengan memakai kalung laknat dilehernya, Iblis berkata “Wahai ahli Neraka, bagaimana hari ini, apakah kalian benar-benar mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Allah ?”
Mereka menjawab “Apa yang dijanjikan Allah SWT ternyata benar-benar nyata.” Kemudian, Iblis berkata “Pada hari ini kalian benar-benar putus dari rahmat Allah.” Lalu Allah memerintahkan kepada para Malaikat agar memukuli Iblis dan para pengikutnya dari cambuk api Neraka.
Allah memerintahkan Malaikat Zabaniyah untuk menyeret Iblis dari kursinya dan melemparkannya ke Neraka. Para Malaikat berusaha sekuat tenaga untuk menarik Iblis namun gagal.
Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Malaikat Jibril, Israfil, Izrail dan delapan puluh ribu Malaikat untuk menarik Iblis ke Neraka tetapi semuanya tidak mampu.
Allah SWT berfirman “Seandainya berlipat-lipat Malaikat yang Aku ciptakan berkumpul untuk menariknya tentu mereka tidak akan mampu untuk memindahkan Iblis dari tempat duduknya selama kalung laknat-Ku masih melilit dilehernya.”
Setelah kalung laknat itu dilepaskan dari leher Iblis, Iblis pun dicampakan ke dalam Neraka, untuk mencapai dasar Neraka tersebut butuh waktu empat puluh tahun. Ini seharusnya menjadi pelajaran bagi manusia.
Iblis dilaknat Allah karena menolak sujud pada Nabi Adam AS, oleh karena itu kita jangan beribadah seperti Iblis yakni hanya takut dan tunduk pada Allah SWT, namun tidak pernah menghargai makhluk ciptaannya dan tidak memanusiakan manusia.