Sumber gambar: satujam.com |
Pertarungan Imam Mahdi Melawan Yordania dan Kehancuran Amerika Serikat
KULIAHALISLAM.COM – Muhammad Isa Daud merupakan futurologi dari Mesir. Dalam bukunya Al-Mahdin al-Muntadzhar ‘ala al-Abwab :
Qahir al-Masikh ad-Dajjal diterbitkan Dar Randah, Swiss mengungkapkan bahwa pada saat Imam Mahdi siap memasuki Yordania,
Imam Mahdi mendapat perlawanan dari penguasa Yordania yang secara
terang-terangan saat itu menyatakan pendustaannya atas Imam Mahdi.
Sesungguhnya Yordania adalah orang yang diangkat
sebagai penguasa untuk mengawasi kaum Muslim
dan sebagai antek-atek Barat.
Tugasnya adalah merobek persatuan kaum
Muslim, mengganggu stabilitas negara-negara Arab dan menggagalkan
program-program internasional dan sistem yang berlaku dikalangan
bangsa-bangsa.
Raja Yordania berasal dari kabilah
Kirnak yang merupakan dari kabilah Yahudi Khazar. Syarif Hossein terperdaya
Inggris dan untuk melawan Dinasti Turki Utsmani.
Raja Hossen adalah dalang pembantaian September atas
warga Palestina dan pendudukan Libanon Selatan. Ia juga yang memberi lampu
hijau kepada Israel untuk memasuki Libanon.
Dan ia juga yang menipu Saddam
Husein dengan menyatakan bahwa Kuwait adalah negara yang dengan mudah dicaplok
dan Amerika akan diam atas agresi Irak ke Kuwait, tapi ternyata terjadi Perang
Teluk.
Ia melakukan tugas itu dengan penuh
rasa cinta, loyalitas tinggi dan usaha mati-matian disertai dengan
perbuatan-perbuatan yang hanya pantas dimiliki oleh binatang buas dan anjing
penjilat.
Penguasa Yordania itu menyampaikan penjelasan yang merebut simpati Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat. Allah berfirman : “Orang-orang kafir
itu membuat tipu daya dan Allah membalas tipu daya mereka. Dan Allah adalah
sebaik-baiknya pembalas tipu daya”, (Q.S 3 : 54).
Maka bergeraklah Armada Amerika
Serikat ke Laut Tengah untuk kedua kalinya. Amerika Serikat menempatkan
kapal-kapalnya di wilayah internasional di Laut Tengah sambil menunggu perintah
dari Kongres.
Akan tetapi Kongres tidak mengeluarkan perintah apapun karena
tidak adanya dana, sebab saat itu Amerika Serikat sedang mengalami malapetaka
yang paling buruk dalam sejarahnya.
Berita yang berkembang mengatakan
bahwa malapetaka itu terjadi karena Amerika membombardir Paris sehingga Prancis
membalasnya dengan peluru kendali yang sangat hebat.
Ada pula yang menyatakan
bahwa malapetaka itu adalah kehancuran kota New York yang dilumat badai
mengerikan sesudah terjadi ledakan dahsyat di berbagai penjuru kota New York
yang menyebabkan Samudera Atlantik meluap dan melandanya dengan dahsyat.
New
York bagai seekor semut di tengah kuali besar berisi air yang mendidih.
Akibatnya, tidak ada seorang pun selamat.
Ada pula yang mengatakan bahwa bencana
itu terjadi akibat peluru kendali yang ditembakan organisasi Fata’ al-Arab ke kota New York
sebagai balasan atas perlakuan Amerika Serikat kepada mereka selama ini.
Tembakan peluru kendali itu masih
akan dilanjutkan bila Amerika Serikat berpikir untuk menggerakan pasukannya.
Bahkan, bisa jadi kehancuranlah yang akan dialaminya. Akan tetapi, ada pula
yang mengatakan bahwa malepetaka itu terjadi akibat ledakan sebuah pesawat
jenis baru yang dirancang secara salah, sehingga ia meledak di udara. Karena
muatanya adalah barang-barang-barang yang mempunyai kapsitas ledakannya pun
melumat habis seluruh kota.
Pada
yang sama, Florida dan pantai Miami juga mengalami bencana yang tak
kalah mengerikannya. Florida hancur lebur, dan disapu gelombang.
Dengan kedua
melapetaka itu Amerika pun terpuruk dan dilanda penderitaan yang sangat
mengerikan. Penyebab terjadinya peristiwa itu dinubutkan dalam isyarat-isyarat
menakutkan yang termuat dalam sejumlah Manuskrip kuno yang muncul dari tambang
belerang merah (al-kibrit al-ahmar).
Belerang merah adalah benda tambang yang
berasal dari perut bumi dan sangat langka. Belerang merah jauh lebih mahal
dari intan merah.
Manuskrip itu di simpan di
perpustakaan rahasia Paus Vatikan. Ada juga Manuskrip abad ke-4 yang ditulis oleh seeorang Rabbi yang
menghimpunnya dari kekeknya.
Rabbi ini memiliki silsilah yang bertemu dengan
murid Nabi Musa yang bernama Kaljam bin
Jarisy yang dipanggil dengan nama Syas ibn Karbal ibn Asir Rabbi as-Samir. Ia
berasal dari daerah as-Samarah, Palestina. Di daerah ini kelak akan muncul
Dajjal. Di dalam Manuskrip itu tertulis
:
“Perang kehancuran dari darat dan laut, perang
rahasia dan sihir yang rahasianya berada di tangan Dajjal yang zalim, yang
memerintah keluarga yang berasal dari bintang-bintang yang lautannya
sejahat-jahat lautan dan daratannya sejahat-jahat daratan. Kaum perempuannya
pelacur dan pemabuk dan kaum laki-lakinya penjahat-penjahat”.
Gelas kematian dan racun jahat.
Gelas keraguan dan gelas yang membuat jahat raja yang memerintah lautan. Dan
gelas jahat yang rahasianya kemurkaan dan bencana Tuhan. Satu keluarga dari
bintang-bintang yang lautannya meratap. Telah dekat rahasianya dengan
munculnya pemuda Ahlul Baith. Tuhan mendekati Israel.
Gelombang melanda kota yang buruk
dan menggenanginya. Tuhan membelas kota menjadi dua bagian melalui seorang
pengkhianat yang bertangan dan berkaki. Semauanya merupakan perintah Tuhan.
Kilat menyambar-nyambar di langit dan Tuhan dikuasai kemarahan. Tuhan adalah
raja dari segala raja, dan Tuhan penuh rahasia dan rahasia Tuhan semakian
mendekat”.
Amerika adalah rahasia terbesar
dalam kehancuran Dunia Islam. Amerika didirikan untuk menjadi pilar utama bagi
penghinaan atas kaum muslimin karena mereka mendirikan negara Zionis yang
perkasa.
Amerika akan memasuki suatu bencana. Ia pada saat itu akan mengalami
gempa bumi, angin puting beliung, kebakaran dan badai tsunami yang akan melanda
New York karena itu adalah kota Dajjal baik dari perbuatan maupun ekonominya.
Adapun Florida, pantainya yang luas
dan amblas dan tiba-tiba angin topan mengamuk. Kekuatannya berada di luar
perhitungan akal dan tidak dapat dideteksi oleh alat-alat elektronik yang
paling canggih. Gelombangnya yang tinggi menyapu hampir seluruh daratan. Tuhan
menundukan lautan dan danau. Sungguh, Allah
Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Pasukan Imam Mahdi memasuki Yordania
sesudah terjadi pertempuran ringan antara pasukan Imam Mahdi dan Yordania. Imam
Mahdi berhasil menguasai Yordania kemudian Imam Mahdi menuju Libanon. Bersama
pasukannya Imam Mahdi memasuki Yordania sambil mengagungkan asma Allah.