IMM Lamongan Gelar Aksi Tolak Kenaikan BBM
KULIAHALISLAM.COM – Kenaikan harga BBM bersubsidi resmi diumumkan pemerintah melalui Presiden Jokowi, Sabtu (3/9). Kenaikan harga BBM bersubsidi ini mengakibatkan kenaikan harga pada beberapa komoditas di sektor lainnya yang menyebabkan sebagian besar masyarakat terbebani.
Menanggapi permasalahan tersebut, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lamongan beserta seluruh Pimpinan Komisariat (PK) se-Lamongan menyatakan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di Kantor DPRD Lamongan dan kantor PEMKAB Lamongan, Senin (12/9/2022).
Achmad Izzuddin A.S, Ketua Umum IMM Cabang Lamongan mengatakan, kenaikan harga BBM juga akan segera berdampak pada kenaikan harga bahan pokok yang menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat, serta mendorong peningkatan inflas. Akibatnya sangat berdampak kepada masyarakat, terutama masyarakat yang miskin akan bertambah miskin.
“Agar pemerintah segera merespon apa yang kami sikapi dan apa yang kami suarakan. Kenaikan harga BBM bersubsidi bukanlah solusi, perlu ada evaluasi dan kajian lebih mendalam yang melibatkan banyak komponen masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu IMMawan Alexi Candra Putra K.N. Koordinator aksi unjuk rasa dari IMM Cabang Lamongan mengatakan, keputusan pemerintah untuk menaikan harga BBM adalah suatu kesalahan yang sangat fatal dan akan menjadi suatu peristiwa kecelakaan sejarah bagaimana tidak, masyarakat kecil menengah menjadi korban dari kebijkan yang fatal ini, disaat ekonomi belum stabil pasca pandemi yang pastinya akan menjadi suatu kesengsaraan bagi rakyat kecil.
Menurutnya, kebijakan penyesuaian harga BBM ini tidak akan menjadi solusi yang baik dan malah akan memperburuk inflasi di negri ini.
Ada tiga tuntutan yang disuarakan massa dari IMM Cabang Lamongan tersebut. Pertama, Menolak penyesuaian harga BBM serta menuntut dan mendesak pemerintah untuk menurunkan harga BBM bersubsidi.
Kedua, Menuntut pemerintah mengevaluasi penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran dan merugikan masyarakat tingkat grassroot.
Ketiga, Mendesak pemerintah unuk segera merapatkan kebijakan BBM bersubsidi tepat sasaran. (Fathan Faris Saputro)