Takwa menurut saya adalah poin utama bagi setiap muslim. Sampai-sampai mengajak untuk senantiasa bertakwa menjadi salah satu rukun di dalam khutbah (Muktafat, Min al-Sirah, 20/7, Umar Abdul Kafi). Takwa meninggalkan sesuatu yang dilarang dan mengerjakan sesuatu yang diwajibkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
Para ulama mendefinisikan takwa dengan امْتِثَالُ أَوَامِرِ اللهِ وَاجْتِنَابُ نَوَاهِيْهِ سِرًّا وَعَلَانِيَّةً ظَاهِرًا وَبَاطِنًا artinya, patuh dengan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, baik dalam keadaan sepi maupun ramai, serta secara dhahir dan batin. (https://islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/10-ayat-tentang-perintah-dan-wasiat-takwa-dalam-al-qur-an-W3Xvl)
Sekali lagi saya katakan takwa adalah poin penting bagi status muslim. Karena tidak sedikit alquran menyeru manusia untuk bertakwa. Dan kalau kita analisis sedikit tentang makna dari takwa itu sendiri adalah mencerminkan muslim sejati. Kenapa demikian? Analoginya saya ibaratkan budak dengan tuannya, tidak mungkin sang tuan menyayangi budaknya yang pembangkang atau durhaka. Bahkan mungkin bisa jadi sang tuan tidak menganggapnya dia sebagai budaknya lagi.
Dengan demikian lantas bagaimana dengan makhluk dan khaliqnya (pencipta)? Sudah kita ketahui bersama bahwa dasarnya apabila ada seorang hamba yang durhaka kepada tuhannya itu mendapatkan dosa. Berarti kalau ada hamba yang diberi dosa berdasarkan konsep itu berarti Allah Swt tidak senang dengan apa yang ia lakukan. Bukan orang nya yang tidak disenangi, karena Allah tidak membeda-bedakan di antara hambanya melalui fisik, etnis dan semacamnya, melainkan Allah Swt menilai makhluknya dengan takwa dan iman.
Allah Berfirman dan alquran Surah al-Hujurat Ayat 13:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤئل لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰه عَلِيْمٌ خَبِيْر
Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.” (QS. al-Hujurat[49]13). (Baca artikel detikhikmah, “Surat Al-Hujurat ayat 13: Semua Manusia Setara di Sisi Allah SWT, Kecuali Ketakwaan” selengkapnya https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6542628/surat-al-hujurat-ayat-13-semua-manusia-setara-di-sisi-allah-swt-kecuali-ketakwaan).
Allah menyerukan takwa kepada manusia disebutkan dibeberapa ayat dalam alquran. Di antaranya:
Surah al-Imran 102
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.
Surah al-Baqarah 278
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوْا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبٰوٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang mukmin.
Surah al-Maidah 35
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.
Surah at-Taubah 119
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوْنُوْا مَعَ الصّٰدِقِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar (https://islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/10-ayat-tentang-perintah-dan-wasiat-takwa-dalam-al-qur-an-W3Xvl).
Jadi kalau boleh saya simpulkan bahwa “takwa” adalah menjadi pembeda. Jangankan membedakan dari yang non muslim dengan muslim pun bisa beda. karena belum tentu seorang muslim itu bertakwa, tapi kalau orang yang bertakwa pasti dia muslim. Dan sekarang banyak kita temukan dan “sadar”diri saya sendiri masih belum sempurna takwanya kepada Allah Swt.
Jadi kalau mau beruntung hidup baik di Dunia maupun di Akhirat jadilah muslim yang bertakwa! Karena melihat dari ayat-ayat yang telah di sebutkan di atas Allah mengakhiri kalimatnya dengan makna “jika kamu beruntung”. Jadi marilah kita bareng-bareng memenuhi seruan Allah Swt agar menjadi orang yang selamat dan beruntung di Dunia, terlebih di Akhirat dengan senantiasa bertakwa kepada Allah.