Penulis: Brilian Alim*
Kata idealisme berasal dari dua sumber yang berbeda yaitu ide dan ideal. Ide berarti pengetahuan yang benar dan bersaksi. Kata ideal adalah singkatan dari bentuk ide atau gagasan yang disempurnakan.
Idealisme adalah istilah yang digunakan untuk semua teori filsafat yang mengutamakan pikiran atau akal. Yang dimaksud dengan akal, kaum idealis mengartikan spiritual dalam diri manusia.
Aliran Idealisme adalah salah satu aliran dalam filsafat pendidikan yang menekankan peran ide, nilai-nilai, dan pemikiran konseptual dalam proses pendidikan. Idealisme ini sangat dianggap memiliki peran penting dalam dunia pendidikan. Karena memiliki pandangan bahwa hakikat segala sesuatu ada pada tataran ide.
Metafisika
Pembahasan metafisika yang akan dikaji dikelompokkan menjadi hakikat realitas dan hakikat manusia. Menurut filsuf Idealisme, hakikat realitas bersifat spiritual dan ideal. Ini adalah pandangan penganut idealisme absolut. Selain idealisme absolut, ada pula idealisme kritis, yang mempercayai ada kenyataan yang bersifat fisik dan ada pula yang rohani.
Namun, penganut idealisme absolut juga berpendapat bahwa kenyataan rohani yang lebih diutamakan. Sedangkan terkait hakikat manusia, dalam filsafat idealisme, manusia diyakini merupakan makhluk spiritual.
Manusia dikaruniai kemampuan berpikir atau rasional. Kemampuan berpikir itulah yang menyebabkan manusia memiliki kemampuan memilih. Manusia mampu berpikir dan menentukan pilihan mana yang terbaik untuknya.
Epistemologi
Pengetahuan dan kebenaran diperoleh melalui intuisi dan mengingat kembali melalui berpikir. Immanuel Kant menyatakan bahwa intuisi (aanschauung) merupakan representasi sadar dan objektif, yaitu bukan representasi benda, properti, atau peristiwa, melainkan keadaan objek itu sendiri. Intuisi yang dimaksud Kant merupakan representasi singular atau individual.
Aksiologi
Dalam filsafat idealisme, nilai bersifat absolut dan tidak berubah. Bagaimanapun dan di manapun situasinya, nilai tidak mengalami perubahan. Baik, benar, salah, dan ide lainnya, secara fundamental tidak berubah antar generasi.
Selain itu, kehidupan manusia diatur oleh kewajiban moral atau nilai moral imperatif yang diturunkan dari metafisikanya, yaitu bahwa setiap manusia harus selalu melakukan sesuatu yang oleh semua manusia tindakan tersebut dianggap wajib dilakukan di manapun.
Filsafat Pendidikan Idealisme
Berdasarkan metafisika, epistemologi, dan aksiologinya, implikasi filsafat idealisme terhadap pendidikan akan dikaji berdasarkan pada tujuan pendidikan, isi pendidikan, metode pendidikan, serta peranan pendidik dan peserta didik.
Tujuan Pendidikan
Diketahui bahwa filsafat idealisme menekankan pentingnya spiritual manusia, seperti ruh dan jiwa. Oleh karena itu, dalam filsafat pendidikan idealisme, pendidikan bertujuan membentuk karakter, pengembangan bakat, dan kebajikan sosial. Namun, pendidikan karakter menjadi tujuan pertama, sebelum melanjutkan pada tujuan lainnya.
Pendidikan karakter diberikan agar manusia tumbuh menjadi sosok yang berkarakter kuat dan sesuai dengan moral yang ada. Terkait pengembangan bakat, filsafat idealisme menyadari bahwa pikiran adalah esensi diri manusia.
Karena setiap manusia memiliki pemikiran yang unik, itu akan mempengaruhi potensi dan bakat mereka. Oleh karena itu, pengembangan bakat menjadi tujuan pendidikan yang disesuaikan untuk tiap individu.
Walaupun filsafat idealisme menekankan pada individualitas, seperti pemikiran dan kebebasan individu, kehidupan sosial manusia juga dipertimbangkan. Moral imperatif yang tercantum dalam aksiologi, menjadi contoh pentingnya manusia memahami lingkungan sekitarnya. Kita memang bebas berpikir, tapi orang lain memiliki kebebasan yang sama, sehingga tidak boleh saling mengganggu.
Isi Pendidikan
Isi pendidikan atau kurikulum filsafat pendidikan idealisme mencakup pengembangan kemampuan berpikir melalui pendidikan liberal atau pendidikan umum. Pendidikan (formal, informal, dan nonformal) dituntut untuk mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik.
Pendidikan liberal berusaha membimbing peserta didik menjadi pemikir bebas, pembicara yang lugas, warga negara yang berpengetahuan luas, dan manusia yang dihargai oleh manusia lainnya.
Selain pendidikan liberal yang cenderung fokus pada diri peserta didik, pendidikan vokasional diberikan untuk penyiapan keterampilan kerja yang dibutuhkan oleh peserta didik, terkait dengan hubungan dirinya dan lingkungan dimana ia tinggal. Pendidikan vokasional berusaha mempersiapkan peserta didik untuk karirnya di masa depan dengan memberikan panduan teknis, baik teori dan praktek lapangan.
Metode Pendidikan
Metode pendidikan yang umum digunakan dalam filsafat pendidikan idealisme adalah metode dialektik. Dialektik merupakan suatu metode penalaran yang membandingkan dan mempertentangkan berbagai pendapat, seperti debat, tanya jawab, dan diskusi kelompok.
Metode ini dapat menstimulasi perkembangan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Walaupun metode dialektik adalah metode yang paling umum digunakan, metode lain yang dapat meningkatkan motivasi belajar tetap dapat diterima. Oleh karena itu, metode pendidikan bagi penganut idealisme bersifat elektif, artinya tidak hanya bergantung pada satu metode tertentu.
Selain itu, dasar-dasar fisiologis dalam belajar cenderung diabaikan. Dasar fisiologis berkaitan dengan fungsi tubuh fisik manusia. Karena filsafat idealisme menekankan pada esensi manusia yang bersifat spiritual, faktor fisik tidak terlalu dipertimbangkan. Selama ruh dan jiwanya sehat, yaitu mampu berpikir dengan baik, kondisi fisik akan diabaikan.
Peranan Pendidik dan Peserta Didik
Dalam filsafat pendidikan idealisme, peserta didik bebas mengembangkan bakat dan kepribadiannya, karena peserta didik merupakan manusia yang memiliki kemampuan untuk berpikir bebas dan menentukan pilihannya. Jadi, peserta didik tidak dipaksa untuk mengembangkan bakat tertentu.
Sedangkan tujuan utama pendidik adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan efisien dan efektif. Pendidik diharapkan sebagai manusia yang unggul, yang dapat memberikan teladan moral dan karakter baik untuk peserta didiknya.
Dari artikel diatas dapat disimpulkan bahwasannya Filsafat idealisme menekankan bahwa hakikat realitas bersifat spiritual dan ideal. Hal tersebut tercermin dalam metafisika, epistemologi, dan aksiologinya yang menjunjung pentingnya ide manusia, moral, dan karakternya. Oleh karena itu, filsafat pendidikan idealisme fokus pada pengembangan kemampuan berpikir dan kebebasan individu. Namun, tetap tidak bertentangan dengan moral atau aturan yang ada.
*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.
Editor: Adis Setiawan