Esai

7 Perkembangan Studi Eskatologi (mulai dari yang kuno, modern, hingga eskatologi Islam)

4 Mins read

 

Secara umum studi
eskatologi adalah studi yang memprediksi bagaimana dunia ini berakhir. Ya begitulah,
alih-alih membayangkan alam ini bermula, ada saja para ilmuwan atau pun filsuf
yang penasaran bagaimana semesta ini berakhir.

Tahukah Anda? Meskipun
dunia ini akan berakhir, tetap saja pikiran manusia tidak akan pernah berhenti.
Bahkan, konon katanya, meski semesta ini berhenti berkembang, akal manusia akan
terus tetap ada dan terus berkembang. Begitu pula studi eskatologi, sebuah
studi yang selalu ada, selama akal manusia masih ada.

Karena itulah,
menentukan tolok ukur perkembangan studi eskatologi menjadi sulit. Sehingga yang
bisa kita ajukan adalah coraknya, semacam gambaran umum.

Dalam esai ini, kita
akan menjelajahi berbagai konteks agama, filsafat, dan budaya sepanjang sejarah
tentang eskatologi.

  1. Mari kita mulai dari gagasan awal eskatologi dalam
    Mitologi Kuno Mesopotamia dan Mesir. menurut Samuel Noah Kramer (Seorang ahli
    Assyriologi Amerika yang secara ekstensif mempelajari mitologi dan agama
    Mesopotamia kuno). Bahwa di masa itu, keyakinan eskatologis yang diajukan para
    ilmuwannya masih
     berpusat pada cerita kehidupan
    setelah mati dan penghakiman jiwa. Ketika ditanya eskatologis berarti bicara
    reinkarnasi, surga neraka dan semacamnya. Keyakinan ini lah yang mempengaruhi
    tradisi agama dan filsafat hingga sekarang.
  2. Beda lagi dengan agama Yahudi yang tidak hanya
    bicara soal kehidupan setelah mati. Menurut rabbi Yahudi, eskatologi adalah
    tema yang sangat penting; penting di kehidupan keseharian mereka.  Dalam agenda keagamaan mereka menyiapkan
    segalanya untuk menyambut sang penyelamat. Karena itulah, sampai saat ini mereka
    masih menunggu seorang utusan yang akan memberikan mereka kejayaan. Demikianlah,
    konsep Mesias sangat istimewa dalam Yudaisme (
    Jewish Messianic Expectations).
     Ketika ditanya eskatologi, penganut Yahudi
    sering bercerita tentang harapan akan zaman perdamaian di masa depan dan
    penebusan akhir umat Yahudi di tanah yang dijanjikan. Didapatkan dari 
    Daniel Boyarin, seorang sarjana studi Yahudi yang telah menulis secara luas
    tentang mesianisme (Yahudi dan konsep Mesias). Ada juga Gershom
    Scholem, seorang sejarawan terkenal dalam mistik Yahudi yang mengeksplorasi
    gerakan mesianik dan apokaliptik Yahudi.
  3. Menurut N.T. Wright: Seorang sarjana Perjanjian
    Baru terkemuka yang telah menulis secara luas Eskatologi Kristen. Bahwa Christian
    eschatology selalu  berfokus pada
    kedatangan kedua Yesus Kristus, penghakiman terakhir, dan takdir abadi jiwa
    manusia. Kitab Wahyu dalam Perjanjian Baru adalah teks kunci dalam eskatologi
    Kristen. 
    Jika
    ingin bertanya tentang keyakinan eskatologis umat kristiani, kita juga bisa
    bertanya pada Jürgen Moltmann: Seorang teolog Jerman yang dikenal atas karyanya
    tentang harapan dan eskatologi dalam teologi Kristen.
  4. Kemunculan Gerakan Millenarian yang terpengaruh eskatologisme.
    Sepanjang sejarah, berbagai gerakan millenarian telah muncul, biasanya ramai
    bila terjadi masa ketidakstabilan sosial atau sebaliknya kegembiraan agama.
    Gerakan-gerakan ini membayangkan terjadinya zaman baru atau utopia. Norman
    Cohn: Seorang sejarawan Inggris telah meneliti dan menulis secara ekstensif
    tentang gerakan millenarian sepanjang sejarah, termasuk karyanya yang
    berpengaruh “The Pursuit of the Millennium.”
  5. Eskatologi Sekuler Modern: Di era modern ini,
    pemikiran eskatologis telah melampaui batas yang ditetapkan agama. Ketika bicara
    eskatologi, Para filsuf dan pemikir sekarang  membayangkan adanya  ancaman-apokaliptik yang terjadi karena
    kemajuan teknologi, kerusakan
    lingkungan, atau konflik geopolitik seperti
    perang nuklir yang mengkiamatkan dunia. 
    • Beberapa
      ilmuwan eskatologi sekuler ini adalah Martin Rees: Seorang kosmolog dan
      astrofisikawan Inggris yang telah mengungkapkan keprihatinan tentang risiko
      eksistensial bagi umat manusia dan masa depan peradaban kita dalam bukunya
      Our Final Hour.
    • Ada
      juga Yuval Noah Harari: Seorang sejarawan dan penulis Israel yang dikenal
      melalui bukunya “Sapiens: A Brief History of Humankind,”
      di mana ia membahas pengaruh teknologi dan kecerdasan buatan terhadap masa
      depan umat manusia.
    • ada pula perkumpulan ilmuwan nuklir dunia. Mereka menggelar pers konferensi setiap tahun.Di pertemuan itu mereka memprediksi kiamat dunia. Akhir dunia ini mereka tunjukkan dengan “DoomsDay clock“.
  6. Ditambah lagi ada yang disebut dengan Eskatologi New
    Age
    dan Spiritual: Gerakan New Age dan tradisi spiritual ini sering
    menggabungkan banyak
     elemen eskatologis.
    Ketika menghadapi akhir dunia, pemahaman eskotologi ini
     menganjurkan transformasi pribadi, evolusi
    spiritual, atau konsep pergeseran kesadaran global yang mengarah pada era baru.
    Beberapa ilmuwan yang mewakili eskatologi ini adalah Barbara Marx Hubbard:
    Seorang futuris dan penulis yang telah memperjuangkan pergeseran spiritual dan
    transformasi dalam kesadaran manusia menuju era baru harmoni global. 
    Ada
    pula Eckhart Tolle: Seorang guru spiritual dan penulis yang mengeksplorasi tema
    transformasi pribadi dan pencerahan dalam bukunya, seperti “The Power
    of Now
    ” dan “A New Earth.”
  7. Bagaimana dengan eskatologi Islam? Kita akan
    mendapati bahwa pemahaman eskatologi islam adalah yang paling berkembang. Perkembangan
     ini terjadi karena tidak sedikit ulama  yang berbicara eskatologi dengan gaya
    pemikirannya masing-masing. Ulama terdahulu seperti al Ghazali dkk berbicara
    tentang keyakinan akan Hari Kiamat, kebangkitan orang mati, dan penghakiman
    terakhir. Ulama turats memberikan kita khazanah Al-Quran dan Hadis yang berisi
    ajaran tentang tanda-tanda dan peristiwa-peristiwa yang akan mendahului akhir
    zaman. 
    Lalu
    bagaimana dengan keyakinan eskatologi ulama kontemporer? Mari kita lihat ulama
    yang masih hidup:
  • Seyyed Hossein Nasr: Seorang filsuf dan sarjana Islam asal
    Iran yang telah menulis tentang berbagai aspek eskatologi Islam, termasuk
    tanda-tanda zaman akhir dan konsep Mahdi. 
  • Reza
    Aslan: Seorang sarjana agama dan penulis Iran-Amerika yang telah mengeksplorasi
    eskatologi Islam dan konsep Mahdi.
  • Imran
    Nazar Hosein dikenal karena pandangannya tentang eskatologi Islam dan peristiwa
    geopolitik. Kepopuleran Hosein terjadi karena beliau berhasil mengkaitkan
    beberapa eskatologi islam dengan eskatologi modern. Misal beliau berhasil
    mengkonsepsikan jasad Dajjal dengan konsep AI. Kemudian, melalui penelusuran
    jejak sejarah, beliau berhasil mengidentifikasi Yajuj Majuj sebagai persekutuan
    bangsa Yahudi eropa dan kristen eropa.  Imran
    Nazar Hosein telah menulis beberapa buku yang menafsirkan Al-Quran dengan tema
    eskatologis, seperti “Yerusalem ada dalam Al-Quran”, tafsir surah al
    kahfi, dan
     “Khalifah, Hijaz, dan
    Negara Bangsa Saudi-Wahhabi” yang dikatikan dengan situasi geopolitik hari ini.

Yang mengherankan,
kemampuan para ilmuwan membayangkan akhir dunia sering  dianggap
halusinasi. karena bagi seorang awam, ramalan para filsuf-filsuf halu itu tidak
pernah terjadi. Akhirnya mereka menganggap dunia ini tidak akan berakhir,
satu-satunya yang menjadi akhir adalah kematian.

Tapi
tidak bagi seorang filsuf. Meskipun kematian menyapanya, walapun badannya akan
segera terbelah, meskipun semua hampir gelap, seorang filsuf  tidak akan sempat memikirkan kematiannya. Yang
selalu ada dibenaknya adalah membayangkan alam selanjutnya. Dan bagaimana di
alam selanjutnya itu akan berakhir. Artinya selama ia masih berpikir, tidak ada
yang namanya kiamat/ kematian
. Sama halnya dengan fikir yang terus berkembang, maka studi
eskatologi pun akan terus terus berlanjut. Sampai kapan? Entahlah, mungkin
sampai tidak ada kosakata lagi di semesta ini.  sekian.

Oleh: Julhelmi Erlanda (Mahasiswa S3 Ilmu Qur’an-Tafsir Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal & Universitas PTIQ Jakarta)

2363 posts

About author
http://kuliahalislam.com
Articles
Related posts
Esai

Maknai Kematian sebagai Ujian dan Nasihat

3 Mins read
Setiap manusia akan merasakan kematian, kapan dan dimanapun kematian itu menjemput hidup manusia, umur manusia juga terbatasSetiap manusia akan merasakan kematian, kapan…
ArtikelEsaiFilsafatKeislaman

Telaah Kritis Gerakan Feminisme Era Kontemporer

12 Mins read
Feminisme merupakan gerakan sosial dan politik yang berfokus pada upaya menghapuskan ketidaksetaraan gender serta memperjuangkan peningkatan posisi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan…
Esai

Ketika Agama Berhenti di Kerudung

2 Mins read
Ketika agama berhenti di kerudung, dalam masyarakat yang kental dengan nilai-nilai agama, sering kali penampilan fisik menjadi ukuran penting dalam menilai tingkat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights