Berita

Tim Psikososial Muhammadiyah Dampingi Warga Terdampak Awan Panas Guguran Semeru

1 Mins read
Tim Psikososial Muhammadiyah dampingi warga terdampak awan panas guguran Semeru

KULIAHALISLAM.COM – Lumajang, Jawa Timur. Tim Psikososial Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan pendampingan kepada warga terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur. 

Hal tersebut disampaikan Fath Mashuri selaku koordinator tim, hari ini (10/12). “Kami menerjunkan 1 orang dosen dan 7 orang mahasiswa psikologi UMM dengan lokasi pendampingan di Desa Oro-Oro Ombo, pengungsian SMP Negeri Pronojiwo dan Masjid Nurul Jadid, Desa Supiturang,” jelas Fath. 
Tim Psikososial Muhammadiyah dampingi warga terdampak awan panas guguran Semeru
Menurut Fath, Kamis (9/12) tim ini melakukan rapid assessment untuk pemetaan kondisi psikologis di titik yang difokuskan. Kemudian pada Jum’at (10/12) tim mulai bergerak melakukan distract activity (aktifitas pengalihan) untuk kelompok rentan dan anak-anak di Desa Oro-Oro Ombo. Hingga kini terdata sebanyak 69 orang penyintas telah mendapatkan pendampingan.

“Kami menemukan 3 aspek kondisi psikis para penyintas yaitu tingkat kecemasan, keberfungsian sosial dan kepercayaan diri untuk bangkit dari masalah yang dihadapi. Kondisi psikis korban mengalami tingkat kecemasan yang sangat tinggi namun untuk keberfungsian sosial dan kepercayaan diri mulai membaik pasca 5 hari erupsi berlangsung,” ungkap Fath.  

Namun, menurut Faht, tidak dipungkiri beberapa korban mengalami trauma berat seperti yang dialami oleh warga yaitu MRD, 50 tahun. MRD mengalami tingkat kecemasan tinggi hingga trauma setelah melihat 5 orang temannya meninggal di depan mata ketika erupsi. Pada saat itu ia sesak nafas dan tidak bisa melihat apa – apa. Dia bahkan mengalami kesulitan untuk tidur dan merasa cemas. 

Fath menambahkan, bagaimanapun, timnya berusaha semaksimal mungkin melakukan pendampingan kepada para penyintas bencana APG Semeru. “Kami akan melakukan pendampingan psikologis lebih lanjut dalam bentuk intervensi individual kepada korban yang mengalami trauma berlebih,” ujarnya.  

Diungkapkan juga kendala yang ditemukan di lapangan adalah terkait bahasa. “Sebab mayoritas warga daerah Pronojiwo menggunakan bahasa Madura dan kurang fasih dalam berbahasa Indonesia. Sementara tim psikososial mayoritas berasal dari luar Jawa. Selain itu kendala medan dan kondisi Semeru yang fluktuatif,” pungkas Fath. (Gina/Tim Media MDMC)

Yogyakarta, 11 Desember 2021

Arif Jamali
Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah
Sumber: FB MDMC Indonesia 
2362 posts

About author
http://kuliahalislam.com
Articles
Related posts
Berita

RAKERCAB PMII Probolinggo: Merawat Tradisi dan Ruh Gerakan

1 Mins read
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Probolinggo mengadakan acara Rapat Kerja Cabang (Rakercab) yang bertempat di Jay Family Homestay Sukapura, Senin 9…
Berita

Terbuka untuk Umum, SUMU Adakan Kopdar Nasional Pengusaha di Yogyakarta, Yuk Ramaikan!

2 Mins read
Terbuka untuk umum, SUMU adakan kopdar nasional pengusaha di Yogyakarta, yuk ramaikan!. Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) akan mengadakan Kopdarnas Pengusaha pada 21-22…
Berita

Forum Pemuda Lintas Agama Kab. Bekasi: Mendukung Penuh Imbauan Kemenag Terkait Adzan Magrib di TV Menjadi Running Text

1 Mins read
KULIAHALISLAM.COM – Bekasi 4 September 2024, Forum pemuda lintas agama Kab. Bekasi : mendukung penuh himbauan Kemenag terkait adzan magrib di TV…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights