Alqur’an menggunakan berbagai teknik sastra untuk menyampaikan pesan-pesan penting, salah satunya dengan menyajikan ayat-ayat yang memiliki kesamaan tema atau kata-kata, namun dengan penekanan yang berbeda. Ayat-ayat seperti ini, yang dikenal sebagai ayat yang serupa, memiliki kesamaan struktur dan tema, namun memberikan pesan yang saling melengkapi.
Dalam Surah An-Nahl ayat 42 dan Surah Al-Ankabut ayat 59, terdapat dua ayat yang serupa dalam tema dan struktur, yang menggambarkan keteguhan iman serta perlindungan Allah terhadap hamba-Nya yang sabar dan bertawakal. Tafsir Ibnu Katsir memberikan penjelasan yang mendalam mengenai makna dari kedua ayat tersebut.
Ayat yang Serupa: Surah An-Nahl 42 dan Al-Ankabut 59
Untuk lebih memahami kedua ayat ini, mari kita telaah lebih lanjut bersama penjelasan Ibnu Katsir:
- Surah An-Nahl (16:42)
الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Orang-orang yang sabar dan bertawakal kepada Tuhan mereka.”
- Surah Al-Ankabut (29:59)
الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Orang-orang yang sabar dan bertawakal kepada Tuhan mereka.”
Kedua ayat ini sangat mirip dalam struktur dan kata-katanya, keduanya menekankan pentingnya kesabaran dan tawakal sebagai dua sifat yang harus dimiliki oleh orang-orang beriman. Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa kesabaran yang dimaksud adalah kesabaran dalam menghadapi ujian dan kesulitan hidup, sedangkan tawakal adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dengan keyakinan bahwa Dia akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir tentang Surah An-Nahl 42
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengenai Surah An-Nahl 42 menyatakan bahwa ayat ini berbicara tentang orang-orang yang menunjukkan kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan yang datang dari Allah.
Mereka tidak hanya bersabar dalam menerima takdir, tetapi juga tetap teguh dalam ketaatan kepada Allah dan tidak berpaling dari-Nya. Menurut Ibnu Katsir, kesabaran ini adalah bentuk keteguhan iman yang memungkinkan seseorang untuk terus beribadah kepada Allah meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan hidup.
Sedangkan mengenai tawakal, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa tawakal merupakan sikap berserah diri kepada Allah setelah berusaha dengan sebaik-baiknya. Tawakal bukan berarti meninggalkan usaha, melainkan melengkapinya dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan hasil yang terbaik. Orang yang sabar dan bertawakal, menurut Ibnu Katsir, adalah orang yang akan mendapatkan petunjuk dan keberkahan dari Allah.
Tafsir Ibnu Katsir tentang Surah Al-Ankabut 59
Sementara itu, dalam tafsirnya mengenai Surah Al-Ankabut 59, Ibnu Katsir mengartikan ayat ini dalam konteks orang-orang yang menghadapi ujian berat dan penuh rintangan dalam hidup mereka. Ibnu Katsir menekankan bahwa orang-orang yang bersabar dan bertawakal dalam ayat ini adalah mereka yang beriman dan selalu mengingat Allah, meskipun dalam keadaan sulit. Mereka tidak menyerah pada kondisi duniawi dan tetap memegang teguh keimanan mereka.
Ibnu Katsir juga menambahkan bahwa Allah akan memberikan pertolongan-Nya kepada orang-orang yang sabar, menyempurnakan iman mereka, dan menjadikan mereka lebih dekat dengan-Nya. Mereka yang bertawakal kepada Allah setelah berusaha dengan sungguh-sungguh akan melihat hasil dari usaha dan tawakal mereka, bahkan jika hasil itu datang dalam bentuk ujian yang lebih besar sekalipun.
Makna Kesabaran dan Tawakal Menurut Ibnu Katsir
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa kesabaran dan tawakal memiliki makna yang sangat dalam. Kesabaran bukan hanya bertahan dalam menghadapi penderitaan, tetapi juga menunjukkan kesiapan untuk tetap berada di jalan yang benar meskipun banyak cobaan yang datang. Ini merupakan bukti dari kekuatan iman seseorang.
Sementara itu, tawakal adalah penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dengan keyakinan bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. Tawakal tidak berarti mengabaikan usaha, melainkan melengkapinya dengan sikap menerima takdir apa pun yang telah ditentukan oleh Allah.
Hikmah kesamaan lafadh pada Surah an-Nahl 42 dan al-‘Ankabut 59
Surah An-Nahl 42 dan Surah Al-Ankabut 59 mengandung pesan penting yang serupa terkait dengan keteguhan iman dalam menghadapi ujian hidup. Kedua ayat ini, yang memiliki kesamaan dalam struktur dan makna, menegaskan peran kesabaran dan tawakal sebagai sifat yang harus dimiliki oleh seorang Muslim.
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa kesabaran dan tawakal adalah dua kualitas yang sangat penting, di mana orang yang bersabar dan bertawakal kepada Allah akan memperoleh petunjuk serta perlindungan-Nya, dan menyadari bahwa segala ujian yang dihadapi merupakan bagian dari takdir yang lebih baik.
Pengulangan ayat yang serupa ini memiliki tujuan untuk memberikan penekanan. Dengan mengulang makna yang sama, Allah menunjukkan pentingnya sifat sabar dan tawakal dalam kehidupan seorang Muslim. Pengulangan ini menegaskan bahwa kedua sifat tersebut bukanlah aspek yang sepele, melainkan merupakan elemen fundamental yang harus dimiliki dalam menghadapi segala bentuk ujian hidup.
Sebagai umat yang beriman, kita diajak untuk selalu menjaga kesabaran dalam menghadapi kesulitan, tidak kehilangan harapan, dan senantiasa bertawakal kepada Allah, dengan keyakinan bahwa Dia akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.