KULIAHALISLAM.COM, Yogyakarta – Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) sukses menggelar Kopi Darat (Kopdar) Venture Capital Academy di Burza Hotel Yogyakarta pada Sabtu (19/4/25). Acara ini dihadiri oleh 50 pengusaha dari berbagai daerah yang tertarik untuk belajar lebih lanjut mengenai dunia venture capital dan menambah wawasan opsi pendanaan untuk mengembangkan usaha mereka.
Kopdar Venture Capital Academy ini juga menghadirkan pembicara berpengalaman yakni Ilman Dzikri seorang investment professional dengan pengalaman lebih dari 6 tahun di perusahaan Venture Capital seperti Alpha JWC Ventures dan Sweef Capital. Ghufron Mustaqim selaku Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah sekaligus mentor utama Program Venture Capital Academy juga membersamai kopdar tersebut.
Dalam pemaparannya yang fokus kepada ekonomi global dalam ekosistem pendanaan, Ilman Dzikri menyebutkan bahwa perang tarif antara Amerika Serikat dan China mengguncang kondisi makro ekonomi global, namun dampaknya tidak terlalu signifikan untuk Indonesia. Karena persentase ekspor Indonesia terhadap GDP tidak terlalu besar hanya 20-25%.
“Melemahnya rupiah bisa menjadi senjata Indonesia untuk menjadi lebih kompetitif dalam perdagangan internasional. Namun ini hanya positif di jangka pendek dan perlu adanya rencana lanjutan untuk masa depan. Landscape Investasi melalui Venture Capital di Asia Tenggara dalam beberapa tahun ini menurun, dan sekitar 55% masih mengalir ke Singapura,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pemahaman tentang permodalan Venture Capital di Indonesia juga masih cukup rendah sehingga penting untuk meningkatkan literasi pengusaha Indonesia melalui acara seperti ini.
Sebagai Assistant Vice President di Sweef Capital, Ilman Dzikri membagikan apa yang kriteria usaha yang dicari oleh perusahaan investasi. “Di Sweef Capital kami berfokus kepada impact investing, dalam proses permodalan tidak hanya memperhatikan profit finansial tetapi juga memperhatikan economic and social impact masyarakat sekitar. Kami memiliki mandate untuk berinvestasi di sektor healthcare, education, sustainable food system & consumer goods, and climate resilience,” pungkasnya.
Ia menambahkan bahwa agenda seperti ini akan sangat bermanfaat bagi pebisnis di Indonesia dan mengajak peserta yang hadir untuk terus belajar tentang ilmu venture capital. Sehingga pada akhir program ini peserta yang siap bisa langsung mengirimkan pitch deck dan diskusi lebih lanjut untuk mendapatkan pendanaan.
Senada dengan itu, Ghufron Mustaqim menyampaikan, salah satu aspek eksternal yang mempengaruhi aliran dana investasi adalah tingginya suku bunga Amerika Serikat. “Saat ini suku bunga Amerika sedang tinggi di angka 4-5 %. Ketika suku bunga tinggi pemilik dana cenderung menyimpan uangnya di instrumen investasi yang beresiko rendah. Namun di tahun 2026 dan 2027 suku bunga Amerika Serikat diprediksi akan turun di bawah 2%. Waktu inilah perusahaan investasi seperti Venture Capital akan lebih gencar mencari usaha yang berisiko untuk mendapatkan return yang lebih tinggi. Oleh karena itu, tahun ini adalah waktu yang tepat bagi pengusaha Indonesia untuk mempelajari ilmu Venture Capital agar siap untuk di investasi VC pada tahun 2026 dan 2027,” paparnya.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan dilanjutkan dengan sesi networking lanjutan yang meningkatkan potensi kolaborasi antar anggota. {Media dan Publikasi Serikat Usaha Muhammadiyah/Soleh}