Sumpah pemuda: inspirasi abadi, aksi tanpa henti. Kawan, izinkan saya berbagi pandangan mengenai Sumpah Pemuda, namun dengan gaya santai, layaknya sedang menikmati kopi di warung.
Begini kawan, Sumpah Pemuda bukan sekadar pelajaran sejarah yang kita dengar saat sekolah dasar, bukan? Jujur saja, dahulu saya pun berpikir demikian. Namun, semakin lama, saya semakin menyadari bahwa Sumpah Pemuda adalah reminder bagi kita, generasi muda saat ini. Inspirasinya tak lekang oleh waktu!
Sumpah Pemuda bukan hanya tanggal 28 Oktober yang kita peringati setiap tahun, bukan? Lebih dari itu! Sumpah Pemuda adalah pengingat bagi kita, generasi muda, untuk terus bergerak, terus berkarya, terus upgrade diri dan tidak bermalas-malasan. Inspirasinya sangat abadi!
Saya teringat ketika masih duduk di bangku sekolah menengah atas, saya mengikuti lomba pidato tentang Sumpah Pemuda.
Jujur saja, awalnya saya merasa enggan. Namun, setelah saya mulai membaca kembali sejarahnya, saya merasa terharu. Dahulu, para pemuda sangat berani, rela berkorban demi Indonesia. Sekarang, giliran kita!
Sumpah Pemuda seolah mengajak kita untuk tidak pernah berhenti berkarya. Tidak peduli apa bidang yang kita kuasai, yang terpenting adalah kita dapat memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Anda setuju, bukan?
Dahulu, para pemuda berani membuat gebrakan. Sekarangpun demikian.
Dahulu, para pemuda berjuang dengan bambu runcing. Sekarang? Kita memiliki teknologi, internet, dan berbagai macam fasilitas lainnya. Kita harus memanfaatkan semua itu untuk menciptakan inovasi, startup yang keren, menciptakan gerakan sosial yang bermanfaat, serta menciptakan perubahan yang positif. Jangan hanya menjadi penonton, tetapi jadilah pemain!
Inilah bagian yang menarik. Dahulu, menyatukan pemuda dari Sabang sampai Merauke sangatlah sulit. Sekarang? Cukup berkomunikasi melalui grup pesan instan, seperti Whatsapp dan Instagram, selesai! Era digital ini memang memudahkan kita untuk terhubung dengan orang dari berbagai tempat. Namun, era ini juga sangat mudah untuk menciptakan perpecahan. Di sinilah pentingnya persatuan. Kita harus pandai memilih informasi, jangan mudah termakan berita hoax, hate speech, atau politik identitas. Kita harus pinter, kritis, dan tetap solid sebagai anak bangsa.
Saya teringat pesan ibu, “Pintar saja tidak cukup, Nak. Harus memiliki karakter yang kuat dan baik.” Sungguh benar! Pendidikan itu penting, tetapi karakter juga sama pentingnya. Kita harus menjadi generasi muda yang cerdas, berintegritas, dan beretika. Agar tidak mudah tergiur oleh uang atau kekuasaan, bukan?
Indonesia sangat kaya, dari suku, agama, budaya, dan lain sebagainya. Namun, justru itulah yang membuat kita kuat. Toleransi adalah kunci. Kita harus saling menghormati, saling menghargai, dan saling membantu. Gotong royong juga jangan dilupakan. Susah maupun senang, kita pikul bersama. Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana caranya kita tetap konsisten terhadap nilai-nilai Sumpah Pemuda? Sebenarnya mudah, mulailah dari hal-hal kecil. Misalnya, tidak membuang sampah sembarangan, mengikuti kegiatan sosial, atau belajar dengan sungguh-sungguh. Yang terpenting, kita memiliki niat untuk menjadi lebih baik setiap hari.
Masa depan Indonesia berada di tangan kita! Kita memiliki tanggung jawab untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju, adil, dan makmur. Jangan hanya mengeluh, tetapi juga harus berkontribusi. Kita harus menjadi generasi yang hebat, yang dapat membanggakan Indonesia.
Intinya, Sumpah Pemuda bukan hanya sejarah, tetapi juga tantangan bagi kita semua. Kita harus menjadi generasi muda yang keren, hebat, yang dapat membanggakan Indonesia. Anda siap menerima tantangan ini?
Demikianlah percakapan santai dari saya. Semoga Anda mendapatkan sesuatu yang bermanfaat!

