Artikel

Sekilas tentang “Antropologi Islam”-nya Talal Asad

2 Mins read

 

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosiologi itu pada awal perkembangannya tidak mengakui sedikitpun sisi religious orang-orang timur. Para antropolog barat pada masa klasik itu menganggap bahwa masyarakt timur itu tidak berperadaban. Saking tidak berkembangnya, kita orang-orang wilayah bagian timur dianggap sebagai tidak bertuhan. Adapun ritual-ritual, corak-corak kebudayaan spiritual kita itu mereka anggap sebagai mistisme semata yang bersumber dari kebodohan saja. Begitulah, setidaknya pandangan barat tentang kita ketika mereka akan mengkaji ke-antro-an kita.

Muncul Asad, seorang berketurunan yahudi yang ehm bukan bermaksud membicarakan agamanya sebagai personal dirinya, justru ingin menegaskan kemungkinan pengaruh pemikiran beliau selama menjadi seorang teoris antropologi. Ayah beliau adalah seorang muallaf, mufassir yang menikahi ibunya yang memang beragama Islam. Asad selama masa pertumbuhannya mungkin melihat keislaman seorang ayah dari sisi intelektualnya, dan satu sisi melihat keislaman seorang ibu dari sisi ketradisionalannya. 2 latar belakang keislaman bapak dan ibunya yang berbeda itulah mungkin yang agaknya kemudian memunculkan teori “Antropologi Islam”.

Dengan mengeluarkan antropologi islam bukan berarti Asad melakukan islamisasi antropologi, tetapi lebih kepada ingin menetralkan anggapan barat tentang masyarakat  di daerah timur, terutama masyarakat muslim. Sebagai antropolog, penelitian awal Asad adalah meneliti spiritual suku aborigin Australia. Kepopuleran penelitian tersebut banyak mempengaruhi kelimuan antropolog yang kini tak lagi membedakan antara sinkretisme dan yang propanisme. Lebih lanjut justru Konsep diskursif tradisi ala Asad ini sebenarnya  men-challenge Ernest Gellner yang menganggap  bahwa islam itu sama di antara ‘muslim society’; yang menganggap semua ajaran bahkan praktik ibadah  orang islam itu sama saja. Hanya bersumber alquran dan hadist saja. Benarkah seperti itu? Stay tune….

Baca...  Pandangan Gus Dur Tentang Islam

Perkenalkan juga, Prof. Adlin Sila. Beliau adalah seorang antropolog Islam yang mengikuti corak antropologi Islam-nya Talal Asad. Beliau meneliti ritual maulid nabi dan tahlilan di masyarakat Cikoang, Makassar. 2 penelitian tersebut kemudian tersebut benar-benar membantah para antropolog barat itu dan lebih jauh menantang anggapan dari Ernest Gellner tadi. Ternyata tradisi keislaman masyarakat di Indonesia tidak benar-benar full bersumber dari Alquran dan hadist saja, namun ada juga yang lebih terpengaruh dari ajaran tokoh daerah setempat yang dikultuskan secara turun temurun oleh masyarakat lokal tersebut. Lebih jauh penelitian tersebut juga mengungkap perkembangan diskursif tradisi keislaman masyarakat Indonesia yang kontestatif dan akomodatif. Diskursif tradisi Keislaman masyarakat Indonesia inilah agaknya juga melengkapi pendapat Oliver Roy dalam karyanya “the new foundationalism”. Diskursif tradisi Islamnya masyarakat Indonesia itu lebih akomodatif dibanding masyarakat Islam dibelahan dunia lain.

Perjalanan antropologi Islam sebagai salah satu cabang antropologi ini sangat menarik dibaca literaturnya. Masih perlukah proses islah didalamnya…? itu adalah pertanyaan yang mungkin akan jadi pertanyaan setiap antropolog muslim pemula. 

Oleh: Julhelmi Erlanda (Mahasiswa S3 Ilmu Qur’an-Tafsir Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal & Universitas PTIQ Jakarta)

2439 posts

About author
Merupakan media berbasis online (paltform digital) yang menyebarkan topik-topik tentang wawasan agama Islam, umat Islam, dinamika dunia Islam era kontemporer. Maupun membahas tentang keluarga, tokoh-tokoh agama dan dunia, dinamika masyarakat Indonesia dan warga kemanusiaan universal.
Articles
Related posts
Artikel

Restoran Tempura Halal di Tokyo: Menikmati Kelezatan Masakan Jepang dengan Aman

3 Mins read
Tokyo, ibu kota Jepang, dikenal sebagai salah satu destinasi kuliner terbaik di dunia. Dengan berbagai pilihan makanan yang menggugah selera, Tokyo menawarkan…
Artikel

Mengenal Rockwool: Material Isolasi yang Ramah Lingkungan

1 Mins read
Dalam dunia konstruksi dan industri, pemilihan material insulasi yang tepat sangat penting untuk meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan ruangan. Salah satu material…
Artikel

Lentera di Tengah Malam Tarawih

2 Mins read
Malam ketujuh Ramadan tiba dengan keheningan yang khas. Cahaya bulan sabit menggantung di langit, seolah menjadi lentera alam yang menerangi bumi. Angin…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights