KULIAHALISLAM.COM – Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Muhammadiyah (DPP IMM) dan Lembaga Seni Budaya Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan acara Shalawatan Inklusif yang diorganisir oleh komunitas Surau Merah pada Kamis (15/12/2022) bertempat aula lantai 1 gedung dakwah Muhammadiyah jalan Menteng Raya 62 Jakarta Pusat.
Acara tersebut tidak seperti acara – acara Muhammadiyah pada umumnya. Shalawatan terkesan hanya dilakukan oleh masyarakat Islam tradisional di Indonesia, belum pernah dilaksanakan oleh organisasi dan masyarakat Muhammadiyah.
Kusen atau yang akrab dipanggil Kyai Cepu sebagai pembina komunitas Surau Merah sekaligus Pimpinan LSBO PP Muhammadiyah menerangkan bahwa banyak kesalahpahaman di tengah warga persyarikatan tentang Shalawatan.
“Shalawatan adalah budaya, sehingga tidak bisa dihukumi dengan Bid’ah, oleh karena itu Muhammadiyah juga boleh melaksanakan Shalawatan”, tegasnya saat orasi.
Acara Shalawatan tersebut bertujuan memberikan warna baru dalam kegiatan – kegiatan Muhammadiyah yang dianggap jauh budaya.
“Kami mahasiswa Muhammadiyah merasa kering Ruhani. Bukan berarti tidak pernah menjalankan ibadah, namun kami merasa di Muhammadiyah kurang suntikan seni dan budaya dalam dakwahnya”, ungkap Abdul Musawir Yahya selaku Ketua Umum DPP IMM.
Pada acara Shalawatan Inklusif tersebut penampilan dibuka dengan pembacaan puisi oleh Koordinator Komunitas Surau Merah Samsul Arifin dilanjutkan dengan penampilan tiga tembang shalawat oleh IMM Ciputat. Setelah penampilan shalawat acara diisi dengan beberapa penampilan seni seperti penampilan musik, teater, seruling Sunda, dan ditutup dengan pembacaan puisi oleh salah satu Immawati dari Universitas Muhammadiyah Jakarta.(AS)