KULIAHALISLAM.COM – Abu Bakar ibn Abu ad-Dunya berkata : “ seseorang yang
tidak diketahui namanya telah menceritakan kepada kami. Hajjaj ibn Muhammad
menceritakan kepada kami, Abu Hilal Muhammad ibn Sulaiman menceritakan kepada
kami dari Bakar ibn Abdullah al-Muzni, ia berkata : Kaum Hawariyyun (umat Nabi
Isa Alaihisallam) pernah kehilangan Nabi Isa Alaihissalam, kemudian mereka
pergi menuju ke laut untuk mencari beliau. Ketika mereka telah sampai di tepi
sungai, ternyata nabi Isa alaihissalam sedang berjalan di atas laut.
Sumber Gambar : Islamshia.org |
Sesekali beliau terangkat oleh ombak dan sesekali
turun mengikuti gerakan ombak, seiring gerakan ombak yang tampak timbul
tenggelam. Kemudian di antara kaum Hawariyyun ada berkomentar yaitu Abu Hilal
dan aku kira Ia adalah orang yang paling mulia di antara kaum Hawariyyun.
Abu Hilal berkata : “ Wahai Nabi Allah, bagaimana
kalau aku mencoba untuk datang menuju kepada dirimu ?” . Nabi Isa menjawab
: “Iya, boleh”. Lalu orang itu meletakkan satu kakinya di atas permukaan
air laut. Kemudian ketika ia mengangkat kaki yang satunya lagi dengan berusaha
menampakkannya di atas permukaan air laut, tiba-tiba ia berkata : “ Oh
celaka, aku tenggelam wahai Nabi Allah”. Nabi Isa alaihissalam berkata : “ Lihatlah
aku. Ulurkan tanganmu kepadaku, Wahai orang yang dangkal imannya. Seandainya
seorang anak keturunan Adam memiliki iman dan keyakinan seberat biji gandum
saja, niscaya ia akan bisa berjalan di atas air”.
Abdurrazaq berkata : Ma’mar menceritakan kepada kami, Ja’far ibn
Balqan menceritakan kepada kami bahwa nabi Isa alaihissalam pernah berkata: “ Ya
Allah, aku menjadi tidak memiliki kemampuan untuk menarik manfaat dari apa yang
aku harapkan. Perkaranya menjadi berada pada kekuasaan orang lain sedangkan aku
menjadi tergadaikan oleh amal perbuatanku sendiri. Tidak ada satu orang miskin
yang lebih miskin dariku. Ya Allah, Jangan Engkau jadikan aku sebagai bahan
caci maki dan tertawan bagi musuhku. Janganlah Engkau jadikan aku sebagai orang
yang menyulitkan sahabat-sahabatku. Janganlah Engkau jadikan musibahku pada
Agamaku dan janganlah Engkau kuasakan aku terhadap orang-orang yang tidak
memiliki kasih sayang terhadap diriku”.
Fudhail ibn Iyadh meriwayatkan dari Yunus ibn Ubaid
bahwa Nabi Isa pernah berkata : “ Seseorang tidak akan mendapatkan hakikat
keimanan, sampai ia tidak lagi peduli terhadap makanan dunia !”. Fudhail
juga meriwayatkan bahwa Nabi Isa alaihissalam pernah berkata : “ Ketika aku
merenung untuk memikirkan keadaan makhluk di dunia ini, aku mendapatkan
kesimpulan bahwa menurut pendapatku yang tidak diciptakan itu lebih beruntung
daripada yang diciptakan”.
Ishaq ibn Bisyr meriwayatkan dari Hisyam Ibnu Hisan,
dari Hasan, ia berkata “ Nabi Isa adalah pemimpin orang-orang zuhud pada
hari kiamat, orang-orang yang berlari menuju Allah untuk bertobat karena dosa
dosa mereka maka kelak mereka akan dikumpulkan bersama Nabi Isa.”
Imam Hasan bin Ali Bin Abi Thalib juga berkata bahwa
suatu hari, ketika nabi Isa alaihissalam tidur di atas batu, beliau merasakan
nikmatnya tidur pulas berbantal batu. Tiba-tiba iblis lewat seraya berkata : “ Wahai Isa, bukankah engkau
pernah berkata bahwa engkau tidak menginginkan harta dunia? Bukankah batu yang
engkau jadikan bantal itu termasuk harta dunia ?”. Nabi Isa Alaihissalam
langsung bangkit sambil mengambil batu yang dijadikan bantal itu, Kemudian
beliau melemparkannya pada iblis dan berkata : “Ini untukmu, makan itu batu
!”.
Mu’tamar ibn Sulaiman berkata bahwa suatu ketika Nabi
Isa Alaihissalam pergi menemui para sahabatnya dengan memakai jubah yang dibuat
dari kain wol dan celana dari bahan kaca yang ukurannya pas-pasan. Beliau tidak
memakai alas kaki. Kedua matanya terlihat sembab oleh genangan air mata. Bibirnya
kering karena kehausan.
Nabi Isa berkata : Assalamualaikum wahai kaum Bani
Israil. Akulah orang yang menempatkan dunia pada tempatnya atas izin Allah
Subhanahu Wata’ala tetapi aku tidak merasa bangga dan tidak pula merasa sombong
Karena itu. Tahukah kalian, di mana rumahku?. Mereka berbalik bertanya : “
Di manakah rumahmu wahai Ruh Allah ?”.
Nabi Isa menjawab : “Di masjid-Masjid”. Pijakannku
adalah air. Lauk-lauku adalah rasa lapar. Lampuku adalah rembulan pada malam
hari. Shalatku pada muslim dingin adalah tempat terbitnya Matahari. Wewangianku
adalah sayur-mayurm pakaianku adalah pakaian bulu. Syiar adalah rasa takutku
kepada Allah, Tuhanku yang Maha Perkasa. Sahabat-sahabatku orang-orang miskin.
Aku biasa menyambut pagi tanpa memiliki apapun. Ketika sore tiba aku juga tidak
memiliki apapun. Aku tetap tenang. Hatiku baik dan tidak Salahkah maka Siapakah
yang lebih kaya dan lebih beruntung dariku ?”.
Abdullah ibn al-Mubarak meriwayatkan dari Sufyan ibn Uyainah, dari Khalaf ibn Hausyab, ia berkata bahwa nabi Isa alaihissalam pernah berkata kepada kaum Hawariyyun : “Sebagiamana para Raja meninggalkan hikmah kepada kalian maka tinggalkanlah dunia kepada mereka“. Qatadah berkata bahwa Nabi Isa Alaihissalam pernah bersabda : ” Bertanyalah kepadaku, karena sebenarnya aku berhati lembut dan aku menganggap diriku sebagai orang kecil“.
Ismail ibn Iyasy meriwayatkan dari Abdullah ibn Dinar dari Ibn Umar berkata bahwa nabi Isa alaihissalam berkata kepada pengikutnya : ” Wahai, para pengikutku, makanlah roti gandum, Minumlah air yang jernih, dan Keluarlah dari dunia ini dalam keadaan sehat dan selamat. Aku mengatakan kepada kalian semua dengan sebenarnya bahwa kenikmatan hidup di dunia ini adalah pahitnya kehidupan akhirat.Sementara itu, pahitnya kehidupan dunia ini adalah kenikmatan bagi kehidupan di akhirat nanti. Para hamba Allah yang bertakwa bukanlah mereka yang bersenang-senang di dunia. Aku mengatakan yang sebenarnya kepada kalian bahwa orang-orang yang paling jahat di antara kalian adalah orang ahli ilmu yang lebih mengutamakan hawa nafsunya daripada ilmunya. Akan tetapi, dia menginginkan agar semua orang bisa menjadi seperti dirinya“.
Wahib ibn al-Wardi meriwayatkan bahwa Nabi Isa Alaihissalam pernah berkata : ” Terkadang nafsu syahwat dapat mewariskan kesedihan dalam waktu yang lama dan sangat menyiksa bagi pemiliknya“. Diriwayatkan dari Nabi Isa Alaihissalam Beliau berkata bahwa : ” Wahai, keturunan Adam yang lemah, takutlah kepada Allah di mana saja engkau berada. Jadilah Engkau sebagai seorang tamu di dunia ini. Jadikanlah masjid-masjid itu sebagai rumahmu. Ajarilah kedua matamu untuk menangis, tubuhmu untuk bersabar dan hatimu untuk merenung. Janganlah engkau memikirkan rezeki untuk esok hari karena sikap seperti itu sangatlah keliru“.
Sufyan ats-Tsauri berkata, Nabi Isa putra Maryam pernah berkata : ” Cinta dunia dan cinta akhirat tidak akan dapat sama-sama berkumpul selama di dalam hati orang beriman, sebagaimana tidak mungkinnya air dan api dapat bercampur menjadi satu dalam bejana“. Ibrahim al-Harbi meriwayatkan dari Daud ibn Rasyid dari Abu Abdullah ash-Shaufi, ia berkata bahwa Nabi Isa bersabda : ” Orang yang mencari dunia bagaikan orang yang meneguk air laut. Semakin banyak ia meminumnya, dia semakin merasakan kehausan hingga ajal menjemputnya“.
Nabi nabi Isa alaihissalam pernah didatangi seorang wanita dan wanita itu berkata kepadanya : ” Berbahagialah batu yang bersamamu dan beruntunglah seorang ibu yang telah menyusui dirimu“. Nabi Isa menjawab : ” Beruntunglah orang yang membaca kitab Allah dan mengikuti ajaran-Nya“. Nabi Isa alaihissalam pernah berkata pula : ” Beruntunglah orang yang menangisi kesalahan-kesalahannya, menjaga lidahnya dan melapangkan rumahnya, dan beruntunglah orang yang hendak tidur sementara hatinya tidak membisikkan kemaksiatan serta beruntunglah orang yang selalu disadarkan oleh kesalahannya“.
Abu Bakar ibn Abu ad-Dunya berkata, Husein ibn Abdurrahman menceritakan kepada kami dari Zakariya ibn ‘Adiy, ia berkata Nabi Isa pernah berkata : “Wahai jamaah Hawariyyun, hendaklah kalian merasa ridha dengan meremehkan dunia demi keselamatan agama, sebagaimana ahli dunia merasa ridha dengan meremehkan agama demi keselamatan atau kesenangan dunia”. Berkaitan hal itu seorang penyair bernama Zakariya berkata : ” Aku melihat orang-orang masa tenang-tenang saja dengan cara meremehkan agama mereka. Sementara itu, Aku tidak melihat mereka masa ridha dengan kehidupan yang bernuansa agama. Sungguh, agama tidak membutuhkan dunia para raja, sebagaimana para raja tidak membutuhkan keberadaan agama“.
Malik ibn Dinar berkara bahwa Nabi Isa berkata : ” Sesungguhnya, makan bercampur abu dan tidur di atas tumpukan sampah bersama gerombolan anjing benar-benar tidak seberapa dalam upaya meraih surga Firdaus“.
Shafwan ibn Amar meriwayatkan dari Syudaih ibn Abdullah, dari Yazid ibn Maysarah, ia berkata bahwa pengikut Setia Nabi Isa Alaihissalam berkata kepada Nabi Isa : ” Wahai Al Masih utusan Allah, lihatlah alangkah indahnya masjid Allah itu“?. Nabi Isa berkata : “Amin, Amin. Aku katakan kepada kalian dengan perkataan yang sebenarnya bahwa Allah tidak membiarkan satu batu pun dari masjid itu tetap tegak berdiri, melainkan Allah akan menghancurkannya lantaran dosa-dosa jamaahnya. Sesungguhnya, Allah sedikitpun tidak menginginkan Masjid itu dibangun dari emas permata, tidak pula dengan perak yang berharga, tidak pula dengan batu pualam yang beraneka warna yang membuat kalian terkagum-kagum pada masjid itu. Tidak sama sekali. Sesungguhnya, yang lebih dicintai Allah adalah isi hati para hamba-Nya yang sholeh. Dengan itulah Allah memakmurkan bumi dan dengan kalbu-kalbu yang jahatlah Allah akan merobohkannya“.
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Nabi Isa pernah melewati suatu kota yang hancur berantakan Tetapi dia sempat dibuat bingung oleh sisa-sisa bangunannya. Lalu nabi Isa alaihissalam berkata : ” Ya Tuhanku, perintahkanlah kepada kota ini untuk menjawab pertanyaanku“. Kemudian Allah memberikan Ilham kepada kota itu : ” Wahai kota yang telah hancur luluh lantah Jawablah pertanyaan nabi Isa”. Nabi Isa bertanya : ” Apa yang telah dilakukan oleh pohon-pohon, Apa yang dilakukan oleh sungai-sungaimu dan kemanakah penduduk kota itu“. Kota itu menjawab : ” Sesungguhnya, pohon-pohon itu menjadi layu, sungai-sungai telah mengering, bangunan-bangunan ku telah hancur berkeping-keping dan para penghuniku telah mati binasa karena mereka telah mencampur adukkan harta yang halal dengan harta yang haram di dalam perutku. Padahal, Allah-lah pewaris langit dan bumi“.
Selanjutnya Nabi Isa alaihissalam berkata bahwa : ” Aku heran dengan tiga golongan manusia. Pertama adalah golongan manusia yang selalu mengejar nafsu dunia lalu dia mati binasa dalam usahanya mengejar nafsu dunia itu. Kedua adalah golongan yang membangun rumah-rumah dan istana-istana megah padahal kuburan lah yang akan menjadi tempat tinggalnya. Ketiga adalah golongan yang bertakwa lebar-lebar dengan mulut menganga padahal api neraka akan menghadang di depannya. Sungguh, anak-anak cucu Adam tidak pernah kenyang dengan rezeki yang banyak. Mereka tidak puas dengan sedikitnya harta. Engkau asik mengumpulkan harta benda untuk orang yang tidak memuji dirimu Sedangkan engkau berani melawan Tuhanmu dengan sikap yang tidak terampuni. Sungguh, engkau tidak lain hanyalah hamba bagi perut dan syahwat-mu. Perutmu baru merasa kenyang Ketika dirimu masuk ke dalam kuburan. Engkau wahai anak Adam, dirimu akan melihat harta bendamu dalam timbangan orang lain“.
Tsaur ibn Zaid meriwayatkan dari Abdul Aziz Ibnu Zhabyan, ia berkata bahwa Nabi Isa pernah bersabda : ” Siapa yang belajar, mengajarkan ilmunya dan mengamalkannya maka dia dipanggil dengan panggilan yang penuh penghormatan dan kemuliaan oleh semua penduduk langit“. Abu Kuraib berkata bahwa Nabi Isa bersabda : “Tidak ada kebaikan bagi ilmu yang tidak dapat mengurangi lembah bersama dirimu, tetapi melintasinya hanya dengan seruan saja“.
Ibnu Asakir meriwayatkan dari sanad sanadnya yang menjanggal, dari Ibnu Abbas secara Marfu’, sesungguhnya Nabi Isa alaihissalam pernah berdiri di hadapan Bani Israil dan berkata : ” Wahai kaum Hawariyyun, janganlah kalian membicarakan ilmu hikmah kepada orang-orang yang bukan ahlinya karena hal itu dikhawatirkan membuat mereka terzalimi oleh kalian. Sebaliknya janganlah kalian merasa sungkan untuk membicarakannya dengan orang-orang memang ahlinya. Jika tidak, mereka merasa telah terzalimi oleh kalian. Sesungguhnya titik masalah terletak pada tiga makna yaitu apakah yang jelas petunjuknya yang masih kalian ikuti, maka yang jelas kesesatan yang mesti kalian jauhi, dan perkara yang jelas tulisannya yang mesti dikembalikan urusannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala“.
Nabi Isa bersabda : Janganlah kalian melemparkan pemata kepada babi hutan, karena dia tidak memakai sedikitpun dari Permata itu. Janganlah kalian memberi ilmu hikmah kepada orang yang tidak membutuhkannya, karena Hikmah itu lebih berharga daripada Mutiara. Adapun orang yang tidak menginginkannya maka lebih buruk daripada babi hutan.
Nabi Isa alaihissalam juga pernah bersabda : ” Wahai ulama yang jahat, kalian telah menjadikan dunia ini di atas kepala kalian dan menjadikan agama di bawah kaki kalian. Ucapan kalian menawarkan obat penyembuhan tetapi amal perbuatan kalian menyebarkan penyakit yang rentan. Perumpamaan kalian laksana pohon yang memikat penglihatan orang tetapi membunuh orang yang memakannya“.
Wahab meriwayatkan bahwa Nabi Isa berkata ” Wahai ulama yang jahat, kalian duduk-duduk di pintu Surga tetapi janganlah kalian memasukinya dan jangan pula menyerukan orang-orang miskin untuk memasukinya. Sesungguhnya, manusia yang paling jahat di sisi Allah adalah orang ahli ilmu yang mencari kesenangan dunia dengan ilmunya“.
Demikianlah nasihat-nasihat dan sabda-sabda dari Nabi Isa Alaihissalam yang diriwayatkan oleh Ibnu Katsir dalam kitabnya Qashash al-Anbiyaa (Sejarah Para Nabi).