Tahun ini Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menginjak usia yang ke-59 tahun. Bukan angka yang kecil dan waktu yang pendek bagi sebuah organisasi gerakan.
Banyak lika-liku peradaban yang telah dilalui semasa perjalanannya. Problematika internal yang dari waktu ke waktu selalu berubah-ubah. Realitas peradaban yang kian carut marut menjadi sebuah tantangan sendiri bagi gerak IMM.
Berdiri tegaknya IMM hingga kini membuktikan bahwa IMM mampu melewati rintangan itu. Hal ini seharusnya dipahami sebagai penambah semangat kader-kader IMM hari ini.
Perlu digaris bawahi juga bahwasannya IMM tidak tergoyahkan oleh realitas peradaban. IMM masih solid dalam menjaga nilai gerakannya hingga kini. Terbukti dengan IMM tidak bisa terpecah-belahkan oleh kondisi apapun.
Tidak ada tujuan lain dalam IMM selain menciptakan sosok akdemisi Islam yang berakhlak mulia, yang kelak akan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Visi besar ini menjadi dasar dan tentunya harus terealisasikan secara berkelanjutan. Kader ikatan harus memahami tujuan tersebut dan melakukan aksi kongkritnya. Problematika peradaban adalah makanan utama bagi kader IMM.
Kader IMM harus peka terhadap persoalan-persoalan kehidupan. Jika persoalan zaman tidak bisa terselesaikan maka akan sulit mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Oleh karena itu, kepekaan kader IMM terhadap problematika keumatan menjadi hal yang fundamental dan urgen.
Penulis: Muhammad Jafar Shodiq (Ketua Umum PK IMM Ahmad Badawi Cabang Bekasi Raya 2021-2022)