Penulis: Putri Nabilah Fatihatul Firjah*
KULIAHALISLAM.COM – Topik moralitas menjadi semakin penting di era globalisasi. Banyak sekali artikel yang menyinggung tentang moralitas, terutama moralitas bangsa Indonesia sendiri. Sebenarnya banyak sekali dampak dari era globalisasi ini pada kehidupan masyarakat terutama di negara kita ini. Ada yang memiliki dampak positif, namun tak sedikit pula dampak negatifnya.
Bisa kita lihat banyak sekali hal-hal yang dinormalisasikan dalam kehidupan ini yang pada awalnya hal tersebut dianggap tabu dalam masyarakat kita. Seperti hubungan lawan jenis tanpa adanya suatu ikatan yang sah ataupun dalam sex bebas, berpegangan tangan dll, mulai dianggap sebagai sebuah hal yang normal dinegara kita ini, padahal dalam negara kita ini ada sebuah tuntutan moral seperti yang kita tahu, juga ada sebuah larangan dalam syariat agama.
Contoh lagi dalam batas aurot, banyak sekali yang mulai mengikuti trend berbusana negara-negara barat, yang dianggap sebagai sebuah hal yang mengikuti zaman dan sangat banyak sekali dikaji didalam dunia Keislaman.
Kemunculan fenomena modernisasi tentang gaya berbusana ini memang agak sedikit meresahkan, yang menghadirkan perubahan sosial dalam tatanan masyarakat kita, tak sedikit orang yang mulai meninggalkan gaya berpakaian yang ditetapkan dalam syariat.
Dalam hadis nabi diterangkan :
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ عَنْ الضَّحَّاكِ بْنِ عُثْمَانَ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَنْظُرْ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ وَلَا يَنْظُرْ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Zaid bin Al Hubab dari Adl Dlahak bin Utsman berkata, telah menceritakan kepada kami Zaid bin Aslam dari Abdurrahman bin Abu Sa’id Al Khudri dari Bapaknya bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “janganlah seorang wanita melihat aurat wanita lain, dan janganlah seorang lelaki melihat aurat lelaki lain.” (HR. Ibnu Majah) kitab Thaharah dan sunnah-sunnahnya, bab larangan melihat aurat saudaranya versi Alamiyah no. 653 dan versi Maktabatu al Ma’rif Riyadh no. 661.
Tidak hanya dalam hadis tentang aurat ini disinggung,dalam Alquran Allah juga menyinggung tentang bagaimana tata cara berbusana dengan baik dan benar. Didalam QS. Al Ahzab: 59, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Pergeseran nilai moral inilah yang harus menjadi PR bagi kita untuk terus memperbaiki akhlak, apabila belum mampu untuk memperbaiki akhlak banyak orang, hendaknya dari kita mencoba untuk memperbaiki akhlak kita terlebih dahulu. Mencoba merubah hal-hal kecil. Walaupun terkadang tidak semua orang bisa menerima sebuah perubahan yang kita buat.
Terutama dalam lingkungan remaja, kita bisa mengajarkan karakter yang baik secara perlahan terutama pada anak-anak yang masih dibawa umur, agar tidak ikut terjerumus kedalam sesuatu yang kita anggap buruk tersebut.
Karena seperti yang kita tau remaja adalah cikal bakal kemajuan sebuah negara. Kemerosotan moral remaja menjadi permasalahan yang lebih besar di Indonesia. Sebuah esai dari Universitas Muhammadiyah Malang menyatakan bahwa kerusakan moral di kalangan generasi muda telah berdampak pada masyarakat di berbagai tingkatan, dan sektor generasi muda merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampaknya.
Tidak dapat disangkal bahwa generasi muda mempunyai peranan penting dalam negara. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menanamkan nilai-nilai moral pada remaja. Banyak sekali faktor yang memengaruhi kemerosotan moral di era sekarang, sekian artikel yang bisa saya sampaikan jika ada yang ingin ditanggapi saya sangat senang sekali untuk menerima tanggapan tersebut.
*) Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Editor: Adis Setiawan