Penulis: Muhammad Thirafi Haidi Asy Syafii*
Dalam era kontemporer yang bergejolak ini, perubahan sosial dan pergeseran nilai-nilai tradisional menjadi fenomena yang tak terhindarkan.
Dalam menghadapi tantangan ini, umat Islam perlu mencari pijakan yang kokoh untuk menjaga kesinambungan dan relevansi ajaran agama mereka.
Bagi umat Islam, Alqur’an merupakan sebagai sumber utama petunjuk dalam Islam. Dalam Alqur’an terdapat berbagai aqsam yang dimana menjadi panduan yang penting dalam menghadapi perubahan sosial dan nilai-nilai tradisional dalam era kontemporer.
Penerapan aqsam Alqur’an, mencakup berbagai golongan dan aspek hukum, moral, sosial, dan spiritual. Nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi dalam masa lalu dapat tergerus oleh pengaruh globalisasi, modernisasi, dan arus informasi yang berkembang pesat.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami dan menerapkan aqsam Alquran agar tetap teguh dalam menghadapi perubahan tersebut.
Perubahan sosial yang pesat dalam era kontemporer sering kali membawa dampak pada struktur sosial, pola hubungan antarindividu, serta pandangan hidup dan nilai-nilai masyarakat.
Nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi dalam masa lalu dapat tergerus oleh pengaruh globalisasi, modernisasi, dan arus informasi yang berkembang pesat.
Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami dan menerapkan aqsam Alquran agar tetap teguh dalam menghadapi perubahan tersebut.
Selain itu, penerapan aqsam Alquran dalam menghadapi perubahan nilai-nilai tradisional melibatkan pemahaman tentang ajaran-ajaran moral dan spiritual dalam Islam. Dalam era kontemporer yang serba cepat dan materialistik.
Dalam keseluruhan, penerapan aqsam Alquran dalam menghadapi perubahan sosial dan nilai-nilai tradisional dalam era kontemporer adalah upaya yang penting bagi umat Islam.
Dengan memahami dan menerapkan ajaran-ajaran Alquran secara holistik, umat Islam dapat mempertahankan nilai-nilai Islam yang bermanfaat dalam konteks yang terus berubah.
Selanjutnya, esai ini akan menjelaskan secara lebih rinci tentang penerapan aqsam Alquran dalam menghadapi perubahan sosial dan nilai-nilai tradisional dalam era kontemporer, serta implikasinya bagi umat Islam.
Berikut penerapan aqsam Alqur’an dalam menghadapi perubahan sosial dan nilai-nilai dalam era kontemporer:
Penerapan Aqsam Alqur’an dalam menjalin Hubungan Sosial
Dalam menjalani kehidupan sosial, Alquran menawarkan pedoman yang jelas dan relevan. Salah satu aqsam Alquran yang dapat diterapkan dalam hubungan sosial adalah aqsam al-Adab (golongan etika).
Alquran mengajarkan pentingnya etika dan akhlak yang baik dalam interaksi dengan sesama manusia. Allah berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 13;
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ 13.
Artinya:
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.” (Al-Hujurat/49:13).
Dalam ayat ini menekankan petingnya saling menghormati, menghargai, dan bekerja sama di dalam masyarakat yang beragam.
Penerapan aqsam al-Adab dalam hubungan sosial juga termasuk sikap toleransi, kejujuran dan keadilan. Di dalam Alqur’an mengajarkan umat Islam untuk menghormati perbedaan dam memperlakukan semua orang dengan adil, hal ini berkaitan dengan surah Al-Hujurat ayat 49, yang berbunyi;
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan kaum laki-laki merendahkan kaum laki-laki yang lain, boleh jadi mereka (yang diperendahkan) lebih baik dari mereka (yang merendahkan), dan jangan pula sekumpulan kaum perempuan merendahkan kaum perempuan yang lain, boleh jadi mereka (yang diperendahkan) lebih baik dari mereka (yang merendahkan).”
Ayat ini menegaskan bahwa menghentikan praktik diskriminasi dan merendahkan satu sama lain.
Penerapan Aqsam Alquran dalam Etika dan Moral
Perubahan sosial seringkali mempengaruhi etika dan moral di dalam masyarakat. Untuk menjaga nilai-nilai moral dan etika Islam, penerapan aqsam Alquran yang berkaitan dengan hal ini menjadi penting.
Salah satu aqsam Alquran yang relevan adalah aqsam al-Ma’ruf (golongan kebaikan). Alquran juga mengajarkan umat Islam untuk berbuat kebaikan dan mendorong mereka untuk menghindari yang mungkar.
Dalam Surat Al-Imran ayat 104, Allah berfirman;
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ 104.
Artinya:
“Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Ali ‘Imran/3:104)
Makruf yang disebutkan pada ayat tersebut adalah segala kebaikan yang diperintahkan oleh agama serta bermanfaat untuk kebaikan individu dan masyarakat.
Mungkar adalah setiap keburukan yang dilarang oleh agama serta merusak kehidupan individu dan masyarakat.
Penerapan aqsam al-Ma’ruf dalam etika dan moral juga termasuk pentingnya integritas, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Alquran mengajarkan umat Islam untuk memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan melaksanakan tanggung jawab sosial dalam segala aspek kehidupan.
Dalam Surat Al-Ma’un ayat 4-5, Allah berfirman, “Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya’ dan enggan (menolong) orang lain.”
Ayat ini menekankan pentingnya melaksanakan ibadah dengan ikhlas dan juga memberikan bantuan kepada sesama.
Penerapan Aqsam Alquran dalam Pandangan tentang Kehidupan
Perubahan sosial sering kali mempengaruhi pandangan tentang kehidupan dan tujuan hidup. Dalam menghadapi hal ini, penerapan aqsam Alquran yang relevan menjadi penting. Salah satu aqsam Alquran yang dapat diterapkan adalah aqsam al-Hidayah (golongan petunjuk).
Alquran memberikan petunjuk yang jelas tentang tujuan hidup dan arti sejati dari kehidupan. Allah berfirman pada surah Al-Baqarah ayat 186,
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ 186.
Artinya:
“Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah/2:186).
Penerapan aqsam al-Hidayah dalam pandangan tentang kehidupan juga melibatkan kehidupan akhirat. Alquran mengingatkan umat Islam untuk selalu mengingat dan berusaha untuk mencapai kehidupan akhirat yang lebih baik.
Dalam Surat Al-Kahfi ayat 46, Allah berfirman, “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal, amalan yang baik pahalanya pada Tuhanmu, dan lebih baik sebagai harapan dan lebih baik sebagai tempat kembali.”
Ayat ini mengingatkan umat Islam agar tidak terjebak dalam dunia materialistik semata, melainkan mengutamakan amalan-amalan yang akan membawa kebaikan dan pahala di akhirat.
Dalam menghadapi perubahan sosial dan nilai-nilai tradisional dalam era kontemporer, penerapan aqsam Alquran menjadi penting dalam menjaga kesinambungan dan relevansi ajaran Islam.
Penerapan aqsam Alquran dalam hubungan sosial, etika dan moral, serta pandangan tentang kehidupan dapat membantu umat Islam untuk tetap teguh dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Melalui penerapan ini, umat Islam dapat memperkuat identitas dan nilai-nilai Islam, serta menjadi inspirasi bagi masyarakat di sekitar mereka.
Dalam penerapan aqsam Alquran, penting untuk memahami ajaran Islam secara holistik dan kontekstual.
Selain itu, pemahaman yang mendalam terhadap aqsam Alquran memerlukan studi dan refleksi yang terus menerus. Dengan menjadikan Alquran sebagai sumber inspirasi utama, umat Islam dapat menghadapi perubahan sosial dan nilai-nilai tradisional dengan teguh dan memberikan kontribusi positif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Melalui penerapan aqsam Alquran, umat Islam dapat memainkan peran aktif dalam menghadapi perubahan sosial dan nilai-nilai tradisional dalam era kontemporer.
Hal ini melibatkan praktik ajaran Islam dalam hubungan sosial, etika, moral, dan pandangan tentang kehidupan. Dengan demikian, umat Islam dapat menjaga identitas dan nilai-nilai Islam dalam masyarakat yang terus berubah.
Penting untuk diingat bahwa penerapan aqsam Alquran ini memerlukan komitmen, pemahaman yang mendalam, dan amal perbuatan yang konsisten.
Dengan begitu, umat Islam dapat menjadikan Alquran sebagai sumber inspirasi yang memberikan pedoman yang kokoh dalam menghadapi ujian dan perubahan dalam kehidupan kontemporer.
*) Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Editor: Adis Setiawan