Tokoh

Orientalisme: Dari Edward Said Hingga Fazlur Rahman

4 Mins read

Perkembangan sejarah orientalisme tidak bisa dilepaskan dari sosok yang mengguncang para orientalis pada masanya, yakni Edward W. Said. Melalui bukunya, “Orientalisme”, Said mengubah cara pandang banyak pemikir Barat terhadap dunia Timur dan Islam.

Edward Said lahir di Palestina. Ia termasuk salah seorang pejuang gerakan HAM Palestina yang sangat keras dan menentang pendudukan Israel di Palestina. Akan tetapi, yang menarik dalam konteks orientalisme adalah Edward Said menulis satu buku yang sangat terkenal yang oleh banyak sekali orang dianggap sebagai mengguncang sendi-sendi orientalisme.

Bukunya itu disebut “Orientalisme” yang terbit tahun 1978 dan sampai sekarang terus-menerus dibaca, bahkan sudah diterjemahkan ke hampir 30 bahasa di seluruh dunia. Ia seperti mengakhiri penggunaan orientalisme sesudah terbit bukunya. Bahkan, oleh teman-temannya sendiri di Barat, mereka seperti tidak mau lagi disebut orientalis, melainkan ingin disebut sebagai ahli mengenai Islam atau ahli mengenai Timur Tengah.

Lalu apa isi orientalisme dan bagaimana signifikansinya?

Edward Said sendiri mendefinisikan orientalisme menjadi tiga. Pertama, orientalisme sebagai disiplin khusus yang mempelajari wilayah tertentu, dalam hal ini adalah Timur. Jadi ada perpustakaan, sarjana, penelitian dan buku yang diterbitkan. Inilah pendefinisian akademis mengenai apa yang disebut sebagai orientalisme.

Kedua, adalah epistemologis politis. Yang dia maksud dengan orientalisme yaitu “mode of thought”. Adalah bagaimana cara berpikir yang dicirikan oleh oposisi biner. Dengan kata lain, ada dua hal yang bertentangan secara frontal yaitu, Timur dan Barat. Jadi orang dilihat dari dua sisi; yang satu adalah Timur dan yang satu adalah Barat.

Tak hanya itu, cara berpikir ini menjustifikasi hal-hal tertentu yang hanya dimiliki oleh orang-orang Barat, misalnya dia yang rasional, efisien dan seterusnya. Sementara yang lain adalah cara berpikir mengenai Timur yang mengidentikan Timur sebagai tidak rasional, eksotis, malas dan seterusnya.

Baca...  Gus Ulil: Al Ghazali dan Dosis Ilmu Yang Harus Kita Pelajari (1) Ilmu Terpuji

Ketiga, adalah orientalisme sebagai hubungan ekonomi politik yang diawali oleh definisi kedua (oposisi biner), kemudian cara berpikir itu digunakan untuk menundukkan Timur. Jelasnya, sesudah Timur didefinisikan bahwa dia adalah malas, berpikirnya tidak serius dan lainnya, maka karena peradabannya yang seperti itu, Barat memperoleh justifikasi untuk melakukan dominasi atasnya.

Nah, proyek inilah yang oleh Edward Said disebut proyek “kolonisasi”, dan itu dimungkinkan oleh tujuan mulia yaitu “mengadabkan manusia”. Bahwa ada wilayah dunia dan ada orang-orangnya yang bi-adab, dan tugas Barat adalah mengajarkan kepadanya agar mereka menjadi ber-adab.

Syahdan. Sesudah menulis buku “Orientalisme”, Edward Said menulis buku khusus yaitu “Culture and Imperialisme”. Dalam buku ini, ia memperlihatkan kaitan antara pengetahuan dan praktik imperialisme.

Alih-alih memperlihatkan pengetahuan dan praktik imperialisme, tidak semua orang setuju dengan Edward Said, dan Edward Said sendiri merasa bahwa yang dikatakannya itu bukan mengenai orang-orang tertentu, karena ia merasa ada orang-orang tertentu yang mempelajari Islam dan menolak kolonialisme seperti, Louis Massignon dan Maxime Rodinson yang sangat dia hormati. Ia berbicara mengenai gilda dan orientasi umum di mana pengetahuan diabdikan kepada kekuasaan.

Yang menarik pada Said adalah bahwa dia bukan seorang muslim, melainkan seorang Kristen dari Palestina. Ia menjadi pegiat hak-hak asasi Palestina bukan atas dasar agama, tetapi karena alasan bahwa ini adalah penindasan terhadap kemanusiaan.

Sekali lagi, peristiwa Edward Said dan bukunya lagi-lagi memperlihatkan kepada kita bahwa ada banyak hal di luar Islam, Barat dan Kristen dalam orientalisme menyangkut bagaimana pengetahuan dibentuk dan bagaimana pengetahuan mengabdi kepada kemanusiaan atau mengabdi kepada kolonialisme.

Fazlur Rahman dan Orientalisme

Seringkali kita diberi kesan bahwa orientalisme itu berbahaya. Terlebih dahulu tentu kita harus tahu bagaimana duduk perkaranya. Fazlur Rahman adalah salah satu contoh yang sangat baik untuk kita mempelajari hubungan antara Islam, Barat dan Orientalisme (bagaimana dialog bisa dimungkinkan di antara Islam dan Barat).

Baca...  Pengaruh Pemikiran Al Ghazali: Etika Guru dan Murid dalam Pendidikan

Fazlur Rahman adalah seorang kelahiran Pakistan. Ia lahir dari keluarga yang sangat santri bermazhab Hanafi. Sesudah lulus dari Universitas Punjab pada tahun 1940 awal, ia pergi ke Universitas Oxford di Inggris dan mempelajari filsafat, mistisme dan lainnya.

Ia juga dikenal sebagai orang yang sangat mendalami teks-teks klasik Islam dalam bidang filsafat dan teologi. Terbukti, Nurcholish Madjid (santri Fazlur Rahman) pernah menceritakan bahwa, misalnya Anda membawa satu teks dan tidak jelas namanya dan sebagainya ke hadapan Fazlur Rahman, dan dia akan dengan mudah membaca teks itu kemudian menyebutkan ini pengarangnya dan seterusnya. Ini membuktikan bahwa betapa ia sangat menguasai tradisi klasik Islam.

Sesudah ia selesai pada tahun 1950 Oxford dan melahirkan beberapa karya mengenai Filsafat Islam, ia kembali ke Pakistan dan diundang untuk menjadi Profesor di Islamic Studies di Universitas McGill di Kanada.

Yang menarik dari Islamic Studies di Kanada adalah, ia dibentuk oleh seorang orientalis besar dan peneliti Islam yang sangat penting yaitu Wilfred Cantwell Smith. Ketika dia mendirikan lembaga ini Smith meminta syarat dan dipenuhi yaitu, bahwa jumlah mahasiswa Muslim dan Kristen sama (kira-kira 50%). Dengan kata lain ia ingin menghidupkan dialog-dialog di kampus.

Sesudah beberapa lama dia di sana, dia diminta oleh pemerintah Pakistan untuk kembali ke Pakistan untuk mendirikan pusat studi Islam. Akan tetapi, karena berbagai alasan politik, Fazlur Rahman diharuskan untuk hijrah dari Pakistan dan menetap di Amerika sampai akhir hayatnya.

Menariknya, Fazlur Rahman mengembangkan tradisi intelektual di pusat orientalisme, karena Chicago adalah salah satu tempat di Amerika di mana sudah studi-studi orientalisme berkembang dengan sangat baik.

Baca...  2045: Generasi Cemas Era Post-Truth?

Di Chicago, ia seperti menjadi salah satu “magnet” yang menyedot datangnya banyak mahasiswa (baik muslim maupun non-muslim) ke Universitas Chicago untuk belajar bersamanya, bahkan ia disebut kiai dari Chicago.

Tak kalah menariknya, ia justru menjadi penyeimbang dari banyak penelitian Barat mengenai Islam yang dilakukan oleh orang-orang Barat. Ia hadir untuk melakukan dialog sebagai seorang sarjana muslim dan melahirkan banyak karya-karya. Salah satunya adalah “Islam and Modernity”. Beberapa santrinya adalah Nurcholish Madjid, Ahmad Syafi’i Ma’arif dan Amien Rais.

Terakhir, bahwa ada yang lebih menarik dari sekedar Islam dan Kristen dalam studi-studi mengenai orientalisme, karena di abad ke-20 para sarjana muslim sendiri yang datang dan mengajar di sarang orientalisme, bahkan memulai dialog-dialog yang lebih bermanfaat diantara para sarjana muslim dan sarjana non-muslim itu sendiri. Wallahu a’lam bisshawab.

45 posts

About author
Alumni PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo dan PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Penulis juga kontributor tetap di E-Harian Aula digital daily news Jatim.
Articles
Related posts
Tokoh

Tujuh Imam Qiraat yang Populer

4 Mins read
Sudah mafhum, bahwa meskipun ada banyak imam atau guru qiraat, hanya tujuh orang yang dianggap paling populer memberikan qiraat yang disepakati. Namun,…
KeislamanTokoh

Gus Ulil: Al Ghazali dan Dosis Ilmu Yang Harus Kita Pelajari (3) Ilmu dan Ilmuwan

5 Mins read
Di dunia barat, ilmu dan ilmuwan adalah dua sisi yang berbeda dan tidak berkelindan, di mana etika ilmu dan etika ilmuwan bercerai….
ArtikelPendidikanTokoh

2045: Generasi Cemas Era Post-Truth?

6 Mins read
Indonesia adalah negeri yang kaya, baik dari segi alam maupun budaya. Dengan segala kekayaan yang dimiliki, tidak heran jika pemerintah mengusung visi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×
Berita

Travel Umroh Terbaik dan Termurah di Jawa Barat

Verified by MonsterInsights